NEW LUCY

17 7 7
                                    


"Gideon!!!" sorak teman-teman menyemangati Gideon. Satu tangannya sudah siap dilayangkan ke wajah Jeremy, sementara tangan lain mengangkat kerahnya.

"Lepaskan aku Gideon," ucap Jeremy tak bisa berbuat apa-apa pada Gideon.

"Lepaskan? Anak mama..." ledek Gideon. Kemudian...


Bukh!

.

.

"Bukan aku pak sungguh, Jeremy yang memulainya." Bela Gideon dipengadilan ala-ala kepala sekolah. "Lantas, apa yang dilakukan Jeremy sebelum kalian berkelahi?" tanya Wilson menjebak. Gideon tak dapat menjawab pertanyaan itu.

"Emely dan Gwen bilang. Kau meninju Jeremy setelah kau menyeretnya dari bangkumu, benar?"

"Benar pak, dan aku merasa sangat terganggu."

Wilson menghembuskan napas berat, dengan wibawanya Wilson bergerak menuju Gideon lalu berkata.

"Gideon, kamu dipindahkan ke kelas B."

"Apa??!?" Gideon terkejut.

"Pak sudah jelaskan Jeremy yang bersalah.."

"Hanya masalah seperti itu kau langsung menyakitinya. Hal ini sudah terlalu sering terjadi. Maaf Gideon, lagi pula kami punya alasan lain," ucap WIson.

"Demi keadilan, hal lain apa itu pak?" tanya Gideon.

"Kita punya murid baru,"

"Pak..."

"Jangan tanya apapun lagi Gideon, silakan keluar!"


+ + +

Di antara sekolompok anak lelaki yang sedang bermain sepak bola, Gideon yang paling berkeringat. Di hari yang masih sangat pagi ini, keputusan Pak Wilson lah penyebabnya. Ia menendang bola dengan keras, melampiaskan kekesalannya pada bola bukan pada Jeremy, Emily, Gwen, atau siapa saja tapi,

"Awas bolanya!!!!!!!" bolanya melayang menuju seorang anak perempuan.

Lucy! hap!

Lucy menangkap bolanya dengan kakinya, memainkannya dengan handal. Dan...

"Goooool!!!" seru teman-teman Gideon langsung berlari kearah Lucy.

"Itu hebat Kawan, kau baru saja melakukan tendangan pisang David Beckham."

"Ya, bagaiman caranya? bias ajari kami?"

begitulah kata mereka.

"Tidak, mungkin hanya kebetulan. Aku ini tidak bias main bola."kata Lucy rendah hati. "Omong kosong permainan mu hebat tadi," elak mereka.

"Hey, aapa-apaan ini, dia kan perempuan tidak mungkin dia bias sehebat itu." kata Gideon.

"Kau iri ya Gideon,"

"Ya kau pasti iri,"

"Sudah hentikan..."kata Lucy.

"HUUUUUUUUUU. Gideon payah..."

"CUKUP!!!!!"


Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing


"Selamat pagi anak-anak," kata Pak Albert memasuki kelas, dengan seorang anak bersamanya.

"Pagi pak,"

"Dia yang melakukan tending pisang itu kan?" bisik anak-anak. "Ya dia orangnya, dimana Gideon?"

"Kita kedatangan murid baru, dia hebat dan sangat pintar. Perkenalkan dirimu nak,"

"Nama saya Lucy McAstute..." Hmmm sepertinya Lucy punya masalah, dia gugup. "Bagaimana? apa nama panggilanmu dirumah?" Tanya Pak Albert membantu Lucy.

"Lucy,"

"Lucy. Bisa kau beri tahu kami sekolah asalmu." Pinta Pak Abert ramah.

"Sebelumnya aku tak pernah sekolah," jawab Lucy sangat apa adanya membuat semua murid terkejut. Belum sekolah tapi tiba-tiba masuk SMA ? di kelas unggulan ? yang benar saja.

"Oke, kalau begitu bagaimana dengan tempat tinggalmu. Dan bias kau ceritakan mengenai keluargamu." Pinta Pak Albert lagi.

"Aku berasal dari Orphan Foudation. Yayasan Yatim Piatu, aku tak punya keluarga. Sejak lahir."

"Yah... kalau begitu....ehmmm kau boleh duduk. Terimakasih Lucy,"

Lucy menuju tempat duduknya. Tidak di paling depan, tidak juga di belakang. Ia menyukainya, dan ia mengikuti pelajaran dengan baik. Hari pertama yyang menyenangkan, itu yang ia rasakan.

"Hai, aku Flora." kata seorang menghampiri Lucy saat istirahat. "Aku Lucy,"

"Ayo ke kantin," Akhirnya mereka pergi ke kant bersama.

"Berhenti!!! kau anak baru!" ucap Gideon pada Lucy dan Flora.

"Kau..." Gideon mengarahkan telunjuknya ke wajah Lucy. "Aku menantangmu, bermain bola." ucap Gideon.

"Aku..."

"Ayolah... kami ingin melihatmu melakukan tendangan pisang." kata teman-teman Gideon.

"Diam kalian,"

"Aku tidak bias bermain bola,"

"Kalau tidak bias kenapa kau melakukan tendangan itu dengan sempurna???" bentak Gideon.

"Aku melakukannya...."

"KENAPA??"

"Karna aku tahu teorinya."jawab Lucy.

"Teori?"

"Ya, Aku menyonteng sedikit di bawah- samping pusat massa bola dengan ujung sepatuku. Hal ini membuat bola melambung sekaligus berputar (spin). Ketika bola bergerak, aliran udara bergerak berlawanan arah dengan bola. Putaran spin ini akan membuat udara di sekitar bola turut berputar, sehingga mempercepat aliran udara pada sisi A dan memperlambat aliran udara pada sisi B....."

Lucy melanjutkan, " Gaya inilah yang membentuk lintasan melengkung seperti pisang. Peristiwa tendangan pisang ini dalam fisika di sebut dengan efek magnus."

Setelah itu Lucy dan Flora meninggalkan Gideon dan kawanannya, yang kagum dengan penjelasan Lucy. Lalu melanjutkan perjalanan menuju kantin.

"Dia hebat, jenius."


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 24, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AFTERGLOWWhere stories live. Discover now