"Ni,"Diva kembali lalu memberikan sebuah bungkusan, yang langsung dibuka oleh Auntie Zara,

   Bahagia sangat wajah Auntie Zara apabila mendapati hadiahnya berisikan sebuah baju kurung khas Malaysia asli! ,

"Ya tuhan, terima kasih sangat bilang pada emak kamu ya Diva, Auntie suka dengan hadiahnya"terlupa Auntie dengan kerjaannya semula, lalu beralih ke bilik air,

   Diva menggeleng kehairanan, kenapa pulak Auntie Zara senang sangat? Tanyanya dalam hati, ia tak tahu apa yang telah emaknya kasih pada Auntie Zara,

Lalu tak lama kemudian Auntie kembali keluar, Diva pun kembali menoleh kepada Auntie

Tak kira seberapa ia terkejut,
Auntie nampak comel dengan busana khas melayu tu, ia jadi tahu apa yang diberi oleh emaknya, ternyata baju dari jiran yang dikasih untuk emak dari Malaysia yang kebetulan baru balik berlibur,

"Auntie comel la,"puji Diva sang Auntie nampak begitu cantik mengenakan baju tersebut,ia tak berhenti bercermin pusing balik-pusing balik

"Auntie mau kasih liat ke uncle dulu ya Diva, kamu berberes sendiri tak pe kan?"tak menunggu jawapan daripada Diva Auntie langsung berhambur keluar,

  Akhirnya selesai juga Diva mengemas seluruh pakaiannya, ia lalu duduk di pinggir katil, merehatkan sejenak badannya yang sedikit pegal,

Drrt... Drrt
Baru sahaja ia rileks sekejap dah ada sahaja yang menganggu,
Ponselnya berdering, sengaja ia tak nak angkat langsung sebab merasa letih sangat,

Namun sang ponsel tak berhenti berdering, dengan bermalasan ia mengangkat panggilan dan ternyata dari akaknya

"Halo, Diva kenapa kau lambat angkat telepon aku ha?"

"Maaf kak, tadi Diva tengah berehat sebab letih lepas mengemas bilik"

"Ooh.... Macam mana disana, selesa tak?"

"Selesa sangat!, bilik Diva pun bagus, tuan rumah lagi baik"

"Oh baguslah macam tu, awas nanti malam tak boleh tidur sebab beda katil,"

"Akak ni, apalah.."

"Ha ha ha, seronok sangat pun cagil kau, ya udah lah akak tutup talian ya, Diva jaga diri kau elok-elok disana, jangan degil sangat nanti dia orang halau kau dari rumah tu, padan muka!"

"Ish... Iyalah Diva faham, akak pun kena pun jaga diri, jaga emak juga "

Talian pun terputus, Diva meletakkan kembali telepon bimbitnya di atas katil, lalu beranjak keluar

Di dapur ia mendapati Auntie yang masih berbusana yang sama tengah menyiapkan makan tengah hari, Diva langsung datang menghampiri

"Auntie, boleh Diva tolong?"tawarnya, sang Auntie yang tampak sedikit terkejut apabila mendengar sahaja suara Diva

"Kenapa Auntie terkejut, Diva bukan hantu la, tak seram sangat pun muka Diva"lawak Diva dan mendapat respons positif daripada Auntie, ia tergelak sangat

"Ha ha ha, Diva mau bantu Auntie. boleh, tolong rajang sayuran tu!"pandangan Diva beralih pada sayuran yang berada di atas meja makan, dan segera saja ia menghampirinya

  Mula-mula ia merajang sayuran cili, tomato, bawang, nak buat sambal agaknya, lepas tu ia beralih ke sayuran hijau,

"Diva, kapan masuk kuliah?"sembari memotong daging, Auntie memula soalan

"Lusa Auntie"jawab Diva, ia pun tengah sibuk memutik daun sayuran daun ubi,

"Persiapan sekolah sudah semua?"Auntie kembali menyoal,
"Dah, sebelum Diva sampai kat sini awal-awal dah siapkan dengan mak tolong sekali"kini Diva beranjak mencuci sayuran-sayuran yang telah ia ranjang kedalam baskom berisikan air, lalu menguras airnya,

"Auntie, nak masak apa?"lekas membersihkan sayuran tersebut Diva memberikannya kembali pada Auntie Zara

"Sambal ayam, dengan gulai sayuran daun ubi tu"jelas sang Auntie, ia Kini beralih kedepan kompor, menyalakan api, lalu meletakkan wajan diatas tungku, bersama dengan menyiram minyak makan sekali, agaknya hendak menggoreng ayam la tu,

Diva pun terus mengikuti Auntie,
Menatap pada apa yang tengah Auntie kerjakan,

"Ehm... Ma,"terdengar deheman dari arah pintu, rupa-rupanya Ravin, sosok itu kini dibalut pakaian santai ala rumahan,

Tak berpaling Diva memandang sosok kacak didepannya, terpesona pula ia, tadi tak sempat ia memandang rupanya karena sibuk mengomel, agaknya...

"Iya, ada apa vin?"sang Auntie menyahut panggilan sang anak, ia lalu berpaling menatap sosok itu,

"Papa, manggil mama, katanya ada hal penting!"cepat saja Ravin mengutarakan kehendaknya datang,

"Oh ya?, hmm Diva tolong lanjut masak ya, Auntie harus menemui uncle dulu"Diva mengangguk lalu beralih kedepan kompor, setelahnya Auntie pun pergi

Hening...
Diva tengah sibuk membalikkan ayam yang tengah tergoreng di atas wajan itu, dan tak menyadari keberadaan sesiapapun,

Klek...
Peti es yang berada disampingnya terbuka, spontan Diva menoleh, dan mendapati Ravin tengah mengambil air sejuk dari dalamnya, dan.... Tanpa menoleh ke arahnya,

"Saya ingat siapa tadi, rupa-rupanya awak"keluh Diva terus melanjut kerja, ayam pun telah siap digoreng ia kini beralih ke pada sayuran

Mengangkat lesung yang berada di pojok ujung dapur, namun ia tak larat sedikitpun lesung itu tak tergerak,

Lalu sebuah tangan terulur membantu, Diva mendongak lalu bertemu pandang dengan mata elang berwarna coklat milik Ravin,

Be Mine, PleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang