Episode 2

97 22 23
                                    

“SEORANG PEREMPUAN DITEMUKAN TEWAS DI KAMAR MANDI SEBUAH HOTEL!” ucap salah satu siswa dengan suara lantang.

    Semuanya terkejut mendengarnya tidak terkecuali Daniel. Ia segera bangkit dan melihat apa yang ada di layar hp tersebut.

    Mata Daniel membesar begitu melihat isi dari artikel itu. Seorang wanita remaja ditemukan tewas di hotel yang ia datangi kemarin. Dan nama perempuan itu adalah “MUTI”.

    Brina yang melihatnya juga langsung terkejut bahwa orang yang ada di dalam berita itu bernama Muti. Ia menutup mulutnya dengan tangannya. Brina melirik Daniel. Pasti dia lebih terkejut dibandingkan semua orang yang ada disini.

***

    Di lain tempat, kelas satu, para murid juga sudah mendengar kabar itu dari guru mereka langsung. Dikarenakan Pak Heechul tidak bisa mengajar maka mereka hanya berolahraga semau mereka di lapangan sekolah.

    Saat semuanya sedang sibuk bermain bola dan sebagainya, sang ketua kelas, Diya tiba-tiba muncul dan mengumpulkan semua teman-temannya.

    “Dengarkan ya..!” ucapnya sedikit ngos-ngosan.

    “Barusan, Pak Heechul memberi kabar kalau hari ini sekolah akan diliburkan. Jadi sekarang kita semua boleh pulang.”

    Semua murid terkejut mendengar kabar tersebut. Ada yang senang, ada juga yang kecewa.

    “Bukannya tadi beliau bilang hanya sebentar rapatnya?” tanya Dita, salah satu siswi yang kecewa karena mereka dipulangkan lebih cepat.

    “Iya, itu tadi. Tapi barusan kata Pak Heechul rapatnya diperpanjang entah sampai jam berapa.” Jelas Diya.

    Pada akhirnya, semua murid dipulangkan lebih cepat hari ini. Dan para guru mulai berkumpul di kantor utama untuk mengadakan rapat mengenai berita tadi pagi yang sudah menyebar keseluruh media.

***

    Keadaan sekolah sangat sepi setelah semua murid dipulangkan lebih awal, kecuali ruangan klub musik. Shera, Yumna, Sopia, Gita dan juga Cinung langsung berkumpul di ruangan ini karena seharusnya mereka memang akan latihan musik setelah pulang sekolah.

    “Jadi, bagaimana? Apa kita akan tetap latihan tanpa Bu Dyla?” tanya Cinung sedikit jenuh.

    Semuanya masih diam. Keadaan hening. Sopia hanya memainkan gitarnya pelan. Gita, Yumna dan Shera duduk di bangku sambil memikirkan apa yang ada di kepala masing-masing. Cinung menghela nafas panjang.

    “Nggak bisa begini terus. Aku bisa gila karena penasaran!” ucap Yumna tiba-tiba bangkit dari tempat duduknya.

    “Wae geurae Yumna-ya?” tanya Cinung.

    “Teman-teman, mian! Aku hari ini tidak bisa ikut latihan.” ucap Yumna lalu pergi dari ruangan itu.

    “Lihat itu! Lihat! Dia pasti mau memulai penyelidikannya!” kata Gita dengan kesal.

    “Sudah, sudah! Kau tahu sendiri kan dia sangat menyukai hal-hal seperti ini.” ucap Sopia. Ia berdiri dan meletakkan gitarnya dengan hati-hati.

    “Betul!! Bahkan sampai sekarang koleksi komik Conan-nya sudah mulai mengisi setengah dari kamarnya.” sambung Cinung.

    Yumna sangat suka dengan hal yang berbau criminal seperti ini. Sebenarnya jika diizinkan Yumna ingin sekali masuk ke sekolah kepolisian tapi bakat yang ia miliki lebih menonjol di bidang musik. Karena itu orang tua dan kedua kakaknya mengarahkan dia untuk terus mengasah kemampuan bermusiknya.

SURREPTITIOUSWhere stories live. Discover now