"Baiklah, aku sekarang sedang menuju tempat parkir. Apa kau sudah izin pada Woohyun?"

Sungkyu melepas celana piyamanya dan menggantinya dengan jeans panjang hitam ketat. "Tidak perlu izin, memang dia siapaku?! Hachi!"

"Suamimu, hahaha! Astaga, aku masih tidak percaya jika kau menikah dengan namja oplas itu, hahaha!"

Sungkyu memutar bola matanya malas, di letakkan ponselnya ke almari setelah men-loudspeaker. "Kau bahagia sekali di atas kesengsaraanku!"

"Sangat! Kau tau, ternyata setelah karma di ANTV tamat, sekarang ada karma lagi di wattpad, hahaha! Astaga, aku tidak bisa berhenti tertawa."

"Berhentilah tertawa!" Kesal Sungkyu dan memakai Hoodie baby pink-nya yang terlihat kebesaran, membuat penampilannya terlihat menggemaskan. Di raih ponselnya dan berjalan kearah meja rias, duduk di kursi dan meletakkan ponselnya kembali.

"Tapi ini lucu, kau Haters-nya sekaligus istrinya."

"Kau kira aku mau, heh?! Bukankah aku sudah cerita— Hachi! Jika kami tidak bisa menolak perjodohan ini?!" Kesal Sungkyu dan membubuhkan bedak tipis ke wajah pucatnya, pun tak lupa dengan lipbalm tipis ke bibir.

"Aku ingat, tapi sungguh, aku masih tidak percaya jika kau akan menikah dengannya. Ini seperti mimpi, kau tau."

"Dan lebih parah, ini mimpi buruk bagiku, hachi"

"Hahaha! Baiklah-baiklah, kau bisa menceritakan semuanya sebentar lagi. Sekarang turunlah, aku sudah hampir sampai."

"Eum." Sahut Sungkyu dan mematikan panggilan secara sepihak,  ia segera bangkit dari duduknya dan berjalan menuju nakas  untuk mengambil dompetnya yang berada di laci.

Kedua kaki mungilnya melangkah ke arah pintu kamar yang tertutup, berjalan keluar kamar dan menuruni tangga. Kemudian onyxnya mendapati sosok Woohyun yang tengah merebahkan diri di sofa dengan kedua mata yang terpejam.

Sungkyu menelan ludahnya berat, berjalan melewati Woohyun dengan kaki yang berjinjit agar tidak membangunkan suaminya. Jika dia ketahuan pergi dalam keadaan sakit seperti ini, bisa-bisa Woohyun mengadu ke ibunya.

"Hachi!" Sungkyu merutuki dirinya saat bersin dengan keras. Ia menoleh dengan pelan ke belakang, mengecek apakah Woohyun terbangun. Dan sepertinya, Dewi Fortuna tidak berpihak padanya saat melihat pemuda tampan itu telah berdiri dibelakangnya sembari bersendikap.

"Mau kemana?" Tanya Woohyun datar. Sedangkan Sungkyu hanya tertawa hambar dan berlari ke arah pintu berusaha menghindari Woohyun.

Namun sepertinya Woohyun tidak bisa membiarkan Sungkyu pergi dalam keadaan seperti ini. Ia mengejar si mungil, menarik Sungkyu agar berhadapan dengannya dan menggendong Sungkyu di pundak.

"Yak! Apa-apaan kau?! Turunkan aku! Yak, Nam Woohyun!!" Pekik Sungkyu dan berontak saat Woohyun berjalan menaiki tangga menuju kamar.

Woohyun tak menyahut, di lemparnya Sungkyu ke ranjang layaknya karung, Membuat si mungil mendesis kesal. "Jangan coba-coba kabur!" Ucap Woohyun dan melotot.

Sungkyu bergegas turun dari ranjang, namun sekali lagi Woohyun mencegahnya dan mendorong dirinya ke ranjang. "Aku harus melihat penampilan Myungsoo!"

"Kau sedang sakit!" Kesal Woohyun yang masih berusaha sabar dengan sikap Sungkyu.

"Aku tidak—Hachi, hah! Pokoknya aku mau bertemu Myung Soo~" rengek Sungkyu dan menendang-nendang selimut.

Woohyun memijit pelipisnya, berusaha tidak menonjok Sungkyu. "Besok dia kesini, jadi kau tidak perlu kesana sekarang."

[WooGyu]Te Amo Mi Amor✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora