07. Scenario

368 48 41
                                    

Sorry for typo.

















"Hachi! Hachi! Ugh, Hyun~" Sungkyu menggulung tubuhnya di selimut untuk mencari kehangatan, tubuhnya meriang sejak dua jam yang lalu karena kegiatan semalam dan juga di bawah guyuran shower. Jujur saja, dia mudah sakit.

Woohyun masuk kedalam kamar dengan membawa nampan yang berisi bubur dan juga air mineral, pun tak lupa dengan obat flu dan juga vitamin yang dia beli di apotek terdekat. "Bangunlah dan makan bubur ini, setelah itu minum obat dan kau bisa istirahat." Ucap Woohyun dan duduk di sisi ranjang.

"Hyun, aku mau Myungsoo, bukan obat~" rengek Sungkyu dan meletakkan kepalanya di paha Woohyun, menatap sang suami agar belas kasihan.

Woohyun memutar bola matanya malas, rasanya ingin menendang Sungkyu karena sok imut seperti ini. Tapi ia tak tega saat melihat keadaan si mungil yang tengah sakit. Namun dia kembali teringat saat ibu mertuanya memberi tau dirinya beberapa menit yang lalu jika Sungkyu akan bersikap manja jika sedang sakit.

Baiklah, benar memang jika Woohyun menyukai gadis manja. Tapi tidak dengan Sungkyu yang menurutnya men—

Ggemaskan, mungkin?

"Myungsoo dongsoo kyungsoo kiyoso." Gumam Woohyun yang mengucapkannya layaknya mengucapkan mantra.

Sungkyu mendudukkan diri dan mencebikkan bibirnya kesal, "Dia Myung— Hachi!" Tangan Sungkyu terangkat untuk menghapus ingusnya, namun terhenti saat tangan Woohyun menghentikan tangannya.

"Jangan pakai tangan, bodoh! Pakai tisyu!" Hardik Woohyun dan menarik beberapa lembar tisyu yang berada di atas nakas dekat nampan. Di usapnya ingus Sungkyu tanpa merasa jijik sedikitpun, membuat si mungil mengerjap lucu, namun kemudian dia menyeringai saat mendapat sebuah ide untuk mengerjai pemuda tampan didepannya.

"Hyun, suapi aku." Rengeknya dan membuka mulut.

"Makan sendiri, kau punya dua tangan." Sahut Woohyun dan membuang tisyu ke tempat sampah kecil di ujung kamar.

Sungkyu kembali merebahkan diri, memunggungi Woohyun dan menutupi tubuhnya dengan selimut. "Aku mogok makan!"

"Yak! Makan sekarang!"

"Shiro!"

"Nam Sungkyu!"

"Aku mau Myungsoo!"

Woohyun memejamkan matanya rapat, rasanya benar-benar ingin menendang Sungkyu yang seperti anak kecil. "Terserah kau saja, mau makan atau tidak itu hakmu." Ucapnya dan segera pergi keluar kamar, meninggalkan Sungkyu yang mengumpat dalam hati.

Everytime I see you~

Sungkyu menoleh ke ponselnya yang berada di sebelahnya, diulurkan tangannya dan mendapati id name Sungyeol di layar. Segera ia menggeser tombol hijau dan menempelkan ponselnya ke telinga. "Wae—"

"Apa kau terlalu sibuk bergoyang di atas ranjang dengan Woohyun sehingga lupa jika hari ini jadwal Myungsoo di KBC?!"

Sungkyu menjauhkan ponselnya dari telinga saat mendengar ocehan Sungyeol dari seberang panggilan. "Jauhkan pikiran kotormu itu!"

"Ya ya ya, terserah kau saja! Jadi bagaimana? Kau pergi tidak ke KBC?"

Sungkyu mendudukkan dirinya dan menyibak selimut, bangkit dari duduknya dan berjalan pelan ke arah almari dengan tangan kiri yang memegang bokongnya. "Tentu saja pergi— Hachi! Kau harus menjemputku."

"Hei, kau sedang tidak enak badan? Suaramu berbeda dari biasanya."

"Aku hanya flu saja, cepat jemput aku."

[WooGyu]Te Amo Mi Amor✔Where stories live. Discover now