MY SEHUN

548 44 3
                                    


Setelah hujan deras itu, Luhan tak henti-hentinya memikirkan pria di halte yang bernama Sehun.  

#LUHAN POV

Hari itu aku mengenakan midi dress berwarna merah muda di lengkapi dengan tas selempang putihku. Tak sabar rasanya, ingin segera ke Mall untuk bertemu dengan Sehun, pacarku.

Setelah bertemu secara tidak sengaja kurang lebih sebulan lalu, aku dan dia sering sekali berbalas pesan, saling menelpon, dan janjian bertemu. Senang rasanya, karena sungguh aku tidak menyangka bisa memiliki pacar sesempurna Sehun. 

Dia pemuda yang sangat tampan dan rendah hati. Aku mengenalnya sejak kami berada di SMP yang sama sewaktu aku masih tinggal di Gangnam. Ia bukan tipikal pria yang banyak bicara di hadapan sekumpulan orang. Tapi, jika ia sudah mengenal seseorang ia pasti akan sangat terbuka. 

"Kau terlihat semakin cantik, Luhan." pujinya ketika aku duduk dihadapannya pada salah satu restoran di Mall yang menjadi tempat janjian kita berdua.

Aku tidak dapat menyembunyikan rona kemerahan di pipiku karena pujiannya. 

"Kau pasti belum makan. Ayo, langsung pesan saja!" Sehun tampan itu tampak sangat bersemangat.

Hubunganku dengannya semakin dekat bahkan sampai pada aku menginjak kelas 3 Sekolah Menengah Atas. Aku mengambil jurusan Sains, sementara ia berkutat dengan jurusan Teknik. Ya, kami berada di sekolah yang berbeda namun cukup berdekatan.

Hari ini cuaca sedang panas terik. Setelah berada kurang lebih dua jam di dapur aku berhasil membuat dua porsi makan siang dengan banyak lauk serta dessert. Aku tidak terlalu yakin dengan rasanya. Tapi, semoga saja enak.

Setelah turun di halte depan sekolah Sehun, aku segera merapihkan baju yang kukenakan sebelum melangkah masuk. 

Ini memang akhir pekan. Tapi, Sehun harus menjalani ujian praktek karena sempat gagal pada semester pertama.

Langkahku sengaja dibuat perlahan karena ingin sedikit mengamati sekolah yang sebenarnya merupakan tetangga sekolah ku juga. Mayoritas siswa disini adalah laki-laki. 

"Hmmm, ada gadis manis ke sekolah teknik." terdengar suara pemuda yang mengejutkanku.

"Chanyeol?" 

Pemuda yang tadi bergurau itu adalah salah satu temanku di sekolah, namanya Park Chanyeol. Rambutnya ikal dengan kulit putih dan mata bulat itu ia cukup memikat banyak gadis disekolahku. Tapi, kudengar ia sudah memiliki pacar dan kurang lebih sudah berjalan sekitar dua tahunan.

"Luhan, kau ingin bertemu siapa?" tanyanya setelah berdiri di hadapanku.

"Aku ingin bertemu temanku." jawabku yang masih canggung untuk menyebut Sehun itu pacar.

"Pacar atau teman?" Ia kembali bergurau.

"Teman dekat, atau mungkin bisa dibilang pacar." aku menjawabnya sembari tersipu.

"Aku hampir mengenal semua siswa disini? Siapa pacarmu?"

Aku memang pernah dengar kalau Chanyeol memiliki banyak teman sedari kecil yang bersekolah di SMA ini.

"Oh Sehun." jawabku.

"Hmmm kau ternyata pacar si tampan nan dingin itu. Oh iya, aku penasaran. Jika sedang berdua denganmu apakah ia sering bercanda?" 

Ya.. jika orang belum mengenal Sehun dekat, pasti tidak akan tahu betapa menyenangkannya berteman dengan Sehun.

Aku dan Chanyeol berpamitan di dekat gerbang tadi dan kembali berjalan menuju ruang praktikum yang katanya ada di gedung C lantai tiga.

#Luhan POV end

Luhan berjalan dengan menikmati pengamatannya soal gedung SMA yang ia sambangi itu. Sambil membawa rantang makanan, ia berjalan dengan semangat menuju tujuannya, yakni ruang praktikum.

Saat sampai ia mengintip ke beberapa ruangan dan akhirnya menemukan ruangan berpenghuni. Luhan melihat Sehun sedang berkutat dengan kabel berwarna-warni.

Sehun yang sadar akan kedatangan Luhan langsung menoleh dan tersenyum, sampai Luhan terkejut karena kehadirannya di sadari oleh pemuda itu.

"Sudah berapa lama kau berdiri disana?" tanya Sehun yang langsung membuat Luhan membuyarkan lamunan singkatnya.

"Eh, aku baru saja sampai dan melihatmu sedang sibuk." 

"Aku tidak sibuk kok. Lagipula sebentar rangkaian itu akan selesai." Sehun melirik rantang yang dibawa Luhan. "Untukku?" 

"Ah iya, ini tadi aku sengaja ingin membuatkan makan siang untukmu. Kita bisa makan bersama?" 

"Tentu saja, setelah aku merapihkan alat-alat itu." ujar Sehun.

Pada koridor kelas yang sepi, Luhan dan Sehun duduk berhadapan. Luhan dengan semangat membuka satu persatu rantang yang ia bawa.

"Aku jadi merasa sudah seperti seorang suami yang beruntung." kata Sehun.

Luhan tersipu malu. 

"Kita ini kan masih pelajar." 

"Iya.. maksudku. Pria yang akan menikahimu nanti pasti adalah pria yang sangat beruntung."

***

Hari ini sekolah Luhan mengadakan pentas kesenian yang mengundang beberapa sekolah di kota Seoul, termasuk sekolah Sehun. Luhan berperan sebagai panitia penyambut tamu yang bertugas di pintu aula sekolah. Dengan mengenakan hanbok berwarna dominasi kuning berhias merah muda, ia menyapa para tamu undangan dan siswa yang berdatangan ke aula.

Sebenarnya ia ingin sekali, penampilannya kali ini segera dilihat oleh Sehun sebelum riasannya luntur karena keringat.

Tak lama yang dinanti pun terlihat. Sehun sampai dengan siswa-siswi dari sekolahnya. 

Sehun menghentikan langkahnya tepat dihadapan pacarnya yang sangat cantik dengan balutan pakaian tradisional Korea tersebut. Ia menyuruh teman-temannya untuk masuk aula lebih dulu.

"Akhirnya kau datang juga." kata Luhan sembari menunduk.

"Kau menungguku?" tanya Sehun.

Sehun mendekat pada telinga Luhan dan berbisik.

"Luhan, hari ini kau cantik sekali." 

Luhan segera mengangkat wajahnya dengan semu kemerahan. Memang sudah ada beberapa orang yang memuji kecantikannya. Tapi, rasanya akan berbeda jika itu Sehun yang mengatakannya langsung.

"Kita bertemu lagi setelah festival ini ya. Aku akan mengantarmu pulang." kata Sehun diakhiri dengan senyuman menawannya.

Belum lama dirinya masih diawang-awang karena dipuji Sehun, tiba-tiba seorang gadis dengan seragam sekolah teknik datang tergesa-gesa. Luhan terkejut dengan kedatangan siswi itu.

"Huh... maaf..." Luhan menunggu gadis itu mengatur napasnya setelah mungkin berlari cukup jauh.

"Aku Byun Baekhyun dari sekolah teknik. Apakah namaku ada di daftar tamu?"





TBC



Minta vote dan comment-nya yahh readers kesayangan aku.


I Love The Way You LieNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ