2

23 6 0
                                    

Shandy tiba di London 4 tahun lalu.

Dia bukan anak polos ataupun anak nakal di kebanyakan kisah hidup boss dan asisten

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dia bukan anak polos ataupun anak nakal di kebanyakan kisah hidup boss dan asisten.

Dia seperti kebanyakan mahasiswi asia lain yang kebetulan nyasar kuliah di negeri ratu Elizabeth, untungnya tuhan ngasih dia otak cerdas, meski rada bandel dan kenthir.

Lulus dengan predikat cumlaude dari Havard University, bukanlah jaminan kamu bisa aman dari boss galak.

Shandy sudah lihai dalam melihat situasi dan kondisi perusahaannya dalam waktu beberapa bulan masa magang, meski sampai saat ini ia masih stuck.

Realita yang harus kamu hadapi di lingkungan kerja adalah: hanya ada 2 pilihan.

1. Perusahaan berani membayarmu dengan gaji mahal, tapi lingkungan social kurang mendukung, seperti boss atau rekan kerja yang toxic

2. Relasi yang hangat seperti keluarga tapi gaji yang diterima dikit.

Gold Corp adalah lingkungan kerja dengan opsi pertama.

Baru 30 menit ia diangkat menjadi asisten, tapi rasanya ia kembali ke masa pendudukan jepang di Indonesia, dimana ia mengenakan kalung bertuliskan 'budak', dan dalam sejarah Gold Corp.

"Kayaknya aku beneran resign deh, nyari kerjaan lain aja deh. Kayaknya lebih menjanjikan."

"Emang kenapa?"

"Nggak betah Lani!"

"Sabar ya Shan." Milani berusaha menghibur. "Setidaknya dia masih mau komunikasi sama lo."

Melonggolah Shandy.

Dia mulai curiga, jangan-jangan kawanan cewek disini udah miring otaknya, masa dia di sumpah serapah in, di kira ngobrol biasa.

Beberapa menit yang lalu, ia mendengar ungkapan inspiratif dari boss barunya.

Bapak Nicholas Gold terhormat berkata:

'otakmu level berapa shan? Ngerjain laporan itu pakai nalar bukan dengkul'

'malu-maluin alumni havard kamu! Masa ngitung begini aja lelet!'

'arwah Steve Job bakal nangis kalau MACBOOK kantor kamu gunain buat main game daripada nyelesain tugas'

Wow! Sangat inspiratif bukan?

Tak berselang lama, Nicho keluar dan berjalan dengan tegap, memandang berkeliling. Melihat kubikel-kubikel yang tertata rapi dan karyawan Gold Corp yang berbaris di depannya, usai welcome party.

Matanya tertahan pada zona kerja Shandy, dimana penampilan gadis itu sudah berubah jadi zombie. Dengan jari mengetuk-ketuk keyboard sedikit kencang, ia juga melihat bahwa ada dua dus berwarna coklat bertengger di samping kanan mejanya.

Tanpa Shandy aba-aba dia memang berniat resign setelah ini.

Tanpa Shandy aba-aba dia memang berniat resign setelah ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Memorandum of UnderfeelingWhere stories live. Discover now