#6

762 82 10
                                    

Suara kicau burung menyambut pagi yang cerah. Hawa dingin perlahan terasa. Sebentar lagi musim salju, karna itulah udara mulai berubah dingin.

"Hai umji, udah bangun? " -Dahyun. Ia berdiri di ambang pintu sambil menatap ku.

"Hm iya" -Umji. Sebenarnya aku masih sedikit mengantuk. Harusnya pagi ini aku sudah berada di kampus. Tapi ntah kenapa, aku malas pergi ke kampus. Ah, aku bisa titip absen ke Sinb nanti.

"Bisa jalan ga ji? Ayo makan. Yang lain udah kumpul di bawah nih " -Dahyun.
"Bisa kok pelan-pelan" -Umji. Aku mencoba berdiri perlahan, dan.. Bingo! Berhasil. Sekarang aku langkahkan kaki ku perlahan. Ini sedikit sakit, tapi akhirnya aku pun bisa berjalan. Walau perlahan.

Setelah aku berdiri diambang pintu, aku bisa melihat betapa ramainya meja makan itu sekarang. Bahkan sekarang lebih banyak orang ketimbang tadi malam

"Hey Umji, apakabar kaki lu? "-Daniel. Sapa Daniel sambil mengunyah makanan yang ada dimulutnya itu

"Hm baik, gue bisa jalan sekarang. Pelan tapi" -Umji. Mendengar suaraku, Vernon pun mengalihkan pandangan dari makannya dan memandang ku. Sedetik, dua detik, kami saling mengunci pandangan. Aku pun segera menundukkan wajah ku. Aku harap pipi ini tidak berubah merah.

Vernon menggeser kursinya dan aku duduk disebelahnya. Banyak muka muka baru yang belum aku kenal disini. Canggung, itu yang aku rasakan. Dengan rasa bimbang aku menarik pelan lengan Vernon dan berbisik

"Vernon, gue canggung. Gue ngapain sekarang? "-Umji
"Ya makan lah, yakali lu diem aja" -Vernon.

Bukan jawaban itu yang aku inginkan bodoh. Aku juga tau kalo duduknya aku disini untuk sarapan. Huh, aku menyesal bertanya itu.

"Kalian, gaada yang sambut dia? Kenalan kek atau apa gitu? " -Vernon. Nice!! Itu yang aku inginkan dari tadi. ucapku dalam hati.

"Ah! Kenalin gue Jennie. Anak paling cantik disini salken yeh" -Jennie.
Aku sedikit kagum dengan gaya bicaranya. Mungkin dia anak yang asyik. Dia begitu raman menyambutku.

"Gue Seulgi" -Seulgi.
Ini hanya perasaan ku atau bagaimana? Dia terlalu cuek untuk ukuran seorang yang pertama kali bertemu. Ah, mungkin dia anak yang cuek.

"Gue Taeyong. Panggil Tiwai juga gpp" -Taeyong.
Oh god! Lihatlah senyumnya. Melihatnya tersenyum membuat ku ikut tersenyum.

"Terakhir gue, gue Kai. Paling tua paling sering dinista lagi. Kualat mampus lu pada. Salken ye ji" -Kai.

"Salken semua, gue Umji. Eum, gue cuma beberapa hari disini kok" -Umji

"Yah jangan dong neng, kasian Vernon ntar jomblo lagi"-Kai

"Bangsul lu bang" -Vernon

"Btw, kalian ga pada kuliah? "-Umji

"Disini kelas siang semua. Lu juga ye ji? "-Dahyun

"Engga. Gue kelas pagi. Bolos aja dah sekali kali" -Umji

"Lah, napa ga bilang. Kan bisa gue bangunin tadi pagi. Mau berangkat sekarang? Biar Vernon anterin ntar" -Dahyun

"Anjir kok gue sih" -Vernon

"Ngga, laptop, buku, baju, semuanya masih ketinggal dirumah. Hari ini mungkin gue mau balik kerumah ambil barang" -Umji

"Nanti gue anter lu pulang. Bilang aja klo udh siap" -Vernon. Setelah ia mengucapkan itu, ia berdiri dan meninggalkan meja makan. Dia pergi keluar rumah tanpa mengucapkan hendak kemana ia pergi.

"HEH VERNON BLANGSAK KATANYA MAU NGANTERIN MALAH PERGI" -Dahyun

"Gausah teriak anjir" -Daniel

"Bodo amat " -Dahyun

"Hm, gue mau kekamar ambil tas, abis itu gue mo balik dulu. Gue bantu cuci piring abis balik oke? "-Umji

"Siap ji" -Dahyun

Aku pun segera pergi kekamar. Setelah aku mengambil tas, aku pun keluar kamar dengan jalan sedikit pincang. Tiba-tiba Vernon melintas didepan ku. Ia membantuku berjalan hingga garasi.

"Masuk gih" -Vernon. Ucapnya sambil membukakan pintu mobil

"Makasih" -Umji

Vernon memutari mobil dan langsung masuk kedalam mobil. Belum sempat aku menggunakan sabuk pengaman, secara dadakan Vernon menarik sabuk pengaman ku dan menggunakannya. Kaget. Ya itulah yang aku rasakan sekarang.

"Hey? Sudah puas melamunnya? Kita berangkat sekarang" -Vernon

"A-ah um i-iya" -Umji

Tanpa ba bi bu, Vernon segera tancap gas meninggalkan garasi tersebut.

----------
Ini nyambung ga sih? :(
Sumpah aku gak ada ide mau bikin kek gimana. Udah mentok otaknya. Apa aku hapus aja ceritanya? Bimbang aku tuh :(

Btw, SELAMAT MALAAAM, Jangan lupa tidur owkaaai
/wink /kibas rambut. Wkwk :D

Apartemen | Umji VernonWhere stories live. Discover now