1. The Last Halo

1.5K 153 206
                                    

Aku tidak pernah lagi menyukai sesuatu hal dengan sangat.
.
.
.
Tapi aku juga tak lagi pernah membenci sesuatu dengan terlalu.
.
.
.
Aku tidak pernah tahu jika satu kata dapat membuatku merasakan banyak emosi dalam satu waktu.
.
.
.
Aku tidak pernah tahu, jika satu kata dapat mengubah isi duniaku.
.
.
.
"Halo!"
.
.
.
Mungkin akan menjadi kata pertama dan terakhir yang selalu ingin kudengar.
.
.
.
Casts:
Jung Hoseok
Kim Seokjin
.
.
.
Other Casts:
Dijabarkan dalam cerita
.
.
.
Length:
One Shot
.
.
.
Rating:
Mature
.
.
.
Warning:
Slash / Yaoi / mxm
Don't like? Don't read!
.
.
.
Disclaimer:
Tokoh dalam FanFiction ini adalah milik Agensi ybs, keluarga, dan sang tokoh pribadi.
Penulis hanya meminjam nama tokoh untuk keperluan cerita.
Karakter dalam cerita mungkin berbeda dengan karakter asli tokoh.



Copyright
©1stWings
2018



💘Cerita dalam FanFiction ini murni pemikiran penulis💘

Enjoy my work! ^^



"Halo!" Aku mengangkat kepalaku terkejut kala seseorang membungkukkan tubuhnya, mensejajarkan dirinya dengan wajahku.

Lelaki itu tersenyum hangat, begitu hangat sampai rasanya semua terlihat palsu.

Palsu. Karena semua orang di dunia ini tidak pernah melakukannya dengan tulus, tidak padaku.

"Bagaimana perasaanmu?"

Pertanyaan bodoh yang selalu aku dengar selama lima tahun terakhir.

Apakah mereka benar-benar berpikir, bahwa bertanya tentang keadaanku secara terus menerus akan mengubah segalanya?

Aku menundukkan kepalaku. Merasa jengah dengan mereka yang menganggapku sakit.

"Apa kau masih terus mengingat kematian Yoongi?"

Deggg

Aku menggeram. Semua bagian tubuhku kini terasa panas. Bahkan tali yang mengikat tanganku di punggung kursi berwarna putih ini, tak lagi terasa menyakitkan.

"Apa kau masih merasa bahwa kematian Yoongi adalah kematian yang tidak adil?"

Tidak! Jangan! Aku mohon berhenti! Berhenti mengatakan semuanya!

Aku terus menggelengkan kepalaku berharap dia akan mengerti dan menghentikan semua siksaan ini. Tapi lelaki itu justru tersenyum saat melihat mataku berair menatapnya.

Dialah yang sakit.

"Apa kau masih mengingat bagaimana Yoongi dipukuli dan ditendang habis-habisan pada malam itu?"

Arrghh!

Berengsek!

Kepalaku mulai berdenyut nyeri, telingaku berdengung setiap kali aku mendengar ucapannya. Aku menangis.

CALL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang