Ilmea terdiam sejenak. Tampaknya adikku sedang berpikir keras. Disamping itu, aku bisa merasakan keraguan yang terlihat dari raut wajahnya.
"Kalau tidak mau cerita, tidak apa-apa, 'kok."
Ilmea menggelengkan kepalanya. "Bukan begitu, kak. Kekuatanku tiba-tiba saja muncul sekitar 3 tahun yang lalu, beberapa bulan sebelum aku terbangun. Kekuatanku muncul saat aku didatangi orang misterius. Orang itu juga datang lewat mimpi."
Entah kenapa, aku tidak merasa terkejut. Aku juga sempat berpikir seperti itu. Apa mungkin kemampuanku dan Ilmea dibangkitkan oleh sang Prophet?
"Tapi, aku diminta untuk tidak menceritakannya pada siapapun, bahkan pada Rave. Hanya pada kakak, lho."
Tidak salah lagi, ini pasti ada sangkut pautnya dengan sang Prophet.
Kemudian aku menceritakan pengalamanku saat berjumpa dengan Prophet, juga memberitahu Ilmea kalau orang itu dipanggil Prophet. Ilmea tampak terkejut mendengarnya.
≈≈Ω≈≈
Setelah cukup lama berbincang dengan Ilmea, aku beserta teman-temanku menghadap Rave untuk membicarakan sesuatu.
Rave yang meminta kami untuk mendatanginya, sebelum kami kembali ke Resistant. Percakapan kami tidak terlalu lama. Rave hanya berpesan padaku, kalau aku harus terus meningkatkan kemampuan. Karena menurutnya, kemampuanku akan sangat berguna nanti. Rave juga berkata pada Niko, "Mungkin Lass adalah jawaban yang selama ini kita cari. Hanya dia yang bisa mengalahkan orang itu."
Niko terlihat setuju dengan ucapan Rave. Tapi, siapa orang yang dimaksud? Aku menanyakan itu, namun Niko memintaku agar bersabar. Nanti setelah kembali di Resistant, Vincent akan menjelaskan semuanya padaku, katanya.
Setelah percakapan itu selesai, kami pun bersiap untuk kembali ke Resistant.
Sebelum pergi, Ilmea sempat memelukku dengan erat. Ia bilang padaku agar aku menjaga diri baik-baik. Aku juga mengucapkan hal yang sama padanya. Terakhir, Rave mengucapkan sebuah kalimat padaku, yang terus terngiang di kepalaku.
"Para D-Genesis sudah menunggu kehadiranmu. Kesetiaan D-Genesis tidak berubah sedari dulu."
≈≈Ω≈≈
Rave memberi sebuah mobil lapis baja milik Hunters untuk kami pakai. Tak lupa juga Rave memberi perbekalan yang cukup untuk beberapa minggu.
Selama beberapa hari kami melalui perjalanan yang cukup sulit. Beberapa kali kami berpapasan dengan pasukan Union -yang tanpa basa-basi menyerang. Beberapa kali juga kami hampir dirampok oleh Vulture. Untungnya, kami bisa melawan. Apalagi sekarang kemampuanku sudah bangkit. Aku sudah bisa membalikkan tembakkan dari senjata mereka, aku sudah bisa menghilangkan serangan yang berasal dari kemampuan Inhumans.
Hampir 2 minggu lamanya perjalanan ini, sampai akhirnya aku kembali ke markas pusat Resistant di sektor U-27. Vincent dan Indra menyambut kami. Aku bisa melihat dengan jelas rasa lega terpancar dari raut wajah mereka berdua.
Setelah beristirahat semalaman, Niko langsung menceritakan semua yang terjadi pada Vincent dan Indra. Aku juga diminta hadir di ruangan Vincent saat Niko menceritakan semuanya, termasuk dengan bangkitnya kemampuanku; Reverse.
Vincent dan Indra menatapku dengan tajam setelah Niko selesai bercerita. Aku merasa cukup risih ditatap oleh keduanya secara bersamaan.
Indra berjalan menghampiriku, lalu bertanya dengan nada serius, "Apa yang ingin kau lakukan dengan kemampuanmu, Lass?"
Seketika pikiranku kembali melayang. Apa yang ingin kulakukan? Aku sendiri belum menemukan jawabannya. "Untuk sekarang, aku belum tahu. Aku belum tahu apa saja yang bisa dilakukan oleh kemampuanku ini selain menetralisir serangan atau membalikkan laju peluru. Karena itu, sekarang aku mau melatih sekaligus mendalami kemampuan Reverse ini."
Indra dan Vincent tersenyum. Keduanya saling bertatapan dengan rasa lega. "Kau benar, Professor. Dia memang bisa menjadi kunci untuk menyelesaikan permasalahan dunia saat ini," ucap Indra.
Mendengar ucapan itu, aku jadi teringat apa yang Niko katakan saat tengah berbincang bersama Rave. Bukankah Vincent akan menjelaskan semua padaku? Aku menanyakannya pada Vincent.
Vincent meng-iyakan. Memang ia bermaksud untuk menceritakan semua padaku, setelah aku kembali ke Resistant. Juga setelah kemampuanku bangkit. Indra berkata bahwa aku butuh motivasi. Aku memang ingin meningkatkan kemampuanku, tapi aku memang butuh motivasi. Untuk apa aku meningkatkan kemampuanku? Untuk memperbaiki keadaan? Bagaimana caranya? Alangkah lebih baik kalau aku tahu caranya, bukan?
≈≈Ω≈≈
Sesuai dengan janjinya, Vincent menceritakan semua padaku. Kembali pada 70 tahun yang lalu, saat semua ini berawal.
Ayah dan Dr. Scott waktu itu tengah meneliti sesuatu di sebuah negara yang terletak di asia tenggara. Kala itu tengah terjadi konflik di negara tersebut. Ayah dan Dr. Scott pun ikut terseret dalam kekacauan di sana. Saat itulah, seorang pria menyelamatkannya.
Pria itu bernama Jagat. Dan pria itulah, sang Omnipotent. Takjub dengan kemampuan di luar nalarnya, ayah dan Dr. Scott meminta Jagat untuk meneliti kemampuan itu bersama mereka. Karena bagi ayah dan Dr. Scott, segala hal di dunia ini semuanya bisa dijelaskan dengan akal sehat. Kemampuan unik yang mungkin bagi banyak orang dibilang mustahil pun, pasti ada penjelasan rasionalnya. Akhirnya, Jagat pun setuju. Dengan keputusan itulah, Jagat menjadi D-Genesis pertama. Awal dari segalanya.
Bertahun-tahun lamanya mereka meneliti, berkelana keliling dunia mencari orang-orang dengan kemampuan unik lainnya, yang kemudian menjadi para D-Genesis. Setelah terkumpul 12 orang, penelitian mereka pun diteruskan ke tahap selanjutnya. Tahap pembuatan serum Deus.
Singkatnya, para D-Genesis bukanlah terlahir dari serum Deus seperti yang selama ini kukira. Tapi sebaliknya, justru serum Deus dibuat dari gen mereka -para D-Genesis yang sedari lahir sudah memiliki kemampuan unik.
Sampai pada 40 tahun yang lalu, serum Deus akhirnya selesai dengan sempurna. Tidak ada efek samping membahayakan dari penggunaan serum itu. Kemampuan yang dimunculkan juga bisa langsung dikendalikan oleh para pengguna serum, tidak akan membuat si pengguna hilang kendali.
Tapi di sanalah petaka muncul. Jagat yang selama ini menemani ayah dan Dr. Scott, ternyata memiliki maksud terselubung lain. Ia berniat untuk menguasai dunia. Caranya, menghancurkan dunia ini, lalu membangunnya lagi dari awal. Dengan serum Deus-lah, hasratnya bisa terpenuhi.
Jagat-lah yang menyebarkan rahasia tentang serum Deus. Dia yang menghasut para mafia kelas kakap di seluruh dunia untuk memanfaatkan serum itu. Dia juga yang menyarankan para elit global untuk memanfaatkan serum itu.
Seperti yang kuketahui, rencananya berhasil. Berhasil dengan sempurna. Tapi tidak sampai di sana, Vincent menyebutkan satu hal lagi yang membuatku terhenyak.
Union, sebuah wadah yang menyatukan seluruh umat manusia, sebenarnya dibuat dan dikendalikan sepenuhnya oleh Jagat. Sang Omnipotent itu memang bergerak di belakang layar, tapi rahasianya berhasil diketahui oleh seorang petinggi Union beberapa tahun yang lalu. Orang itu adalah Richard Dysley, ayah dari Feo.
Semuanya saling berkaitan. Semuanya saling terhubung. Akhirnya aku paham, apa yang terjadi sebenarnya. Sekarang aku tahu, siapa dalangnya. Dan sekarang aku tahu, untuk apa aku mengasah kemampuanku.
≈≈Ω≈≈
YOU ARE READING
D-Genesis : Reversed
Science FictionDi tahun 2025, seorang ilmuwan ahli genetika berhasil menciptakan sebuah serum yang mampu meningkatkan potensi manusia secara maksimal. Setelah bertahun-tahun meneliti, ayahku, Dr. Sheer Genesia, akhirnya bisa membuktikan pada dunia kalau teorinya t...
Phase 13 - The Omnipotent
Start from the beginning
