daddy cemburu? (2)

3.2K 272 37
                                    

"Uhm, apa Yoongi-sshi sedang tidak ada di rumah?" adalah pertanyaan pertama yang diajukan Jimin pada Taehyung begitu ia sampai di kediaman keluarga Min. Taehyung tertawa lepas, mengangumi betapa jujurnya Jimin dalam menunjukkan rasa penasaran (atau kekhawatiran?) terhadap sosok Yoongi. Padahal sepupunya Namjoon juga produser musik, tapi Jimin terlihat jelas menyukai karya-karya Yoongi dan menjadikan kekasihnya sebagai panutan. Dari pertemuan-pertemuan mereka sebelumnya, Jimin selalu berbinar-binar tiap memandangi foto-foto Yoongi bersama para idola terpajang di dinding, kemudian terkesiap saat Yoongi menunjukkan alat-alat produksi lamanya yang tersimpan di kamar. Yoongi bilang, kalau ia tidak pernah bekerja di rumah, karenanya jika ingin tahu prosesnya lebih jauh, bisa datang langsung ke studio. Saat mendapat tawaran menggiurkan itu, Jimin tidak bisa menutupi rasa senangnya, menjabat tangan Yoongi kuat-kuat dan mengucapkan terima kasih berkali-kali.

Taehyung jadi heran mengapa Yoongi semacam punya sentimen negatif pada anak satu ini. Akan sulit mengabaikan tipikal yang terbuka sekaligus sopan seperti Jimin; mungkin Jungkook turut merasakannya ― karena itu ia bisa langsung menempel pada Jimin sekali kedip.

"Dia ke agensi pagi-pagi tadi. Anak-anak kesayangannya mau comeback bulan depan." Jawab Taehyung sambil menepuk-nepuk punggung Jimin. Mengajaknya duduk berdampingan di ruang tengah; tempat Jungkook asyik mencorat-coret kertas gambar dengan spidol warna-warni. Min junior fokus sekali dengan benda-benda di hadapannya, sampai-sampai tidak sadar Papa-nya membawa tamu spesial.

"Daybreak, ya? Kukira Yoongi-sshi tidak suka pada mereka. Sekumpulan anak-anak berisik, katanya." Ujar Jimin polos, mengutip apa yang Yoongi sampaikan di pertemuan kedua mereka. Taehyung mendecih; di hadapan orang lain, pria satu itu masih hobi mengingkari perasaannya sendiri, rupanya. Untung Yoongi sudah tak lagi bersikap ogah-ogahan ketika berhadapan dengannya. Itu narasi lama yang jadi tantangan besar sekaligus sumber keributan di tahun-tahun awal mereka menjalin hubungan.

"Berisik? Tapi ia rela-rela saja tuh membantu mereka menyusun puluhan komposisi. Totalitas, sampai-sampai meninggalkanku dan Kookie begini." Sindiran Taehyung terdengar seperti teriakan batinnya yang terdalam, tapi ia tidak akan protes pada siapapun. Itu semua sudah konsekuensi. Taehyung sendiri juga bangga mengaku sebagai penggemar Daybreak (bukan, bukan karena kekasihnya memproduksi musik-musik mereka), mana mungkin menyalahkan sekumpulan remaja berbakat itu atas kesibukan yang dijalani Yoongi.

"Ooh."

"Ssh, aku bercanda." Taehyung buru-buru mengklarifikasi sebelum Jimin salah menangkap sindirannya. "Tapi soal rela membantu itu memang nyata, Daybreak hanya salah satu dari belasan idola yang bekerjasama dengan Yoongi beberapa bulan terakhir ini. Lelakiku laris sekali."

"Musik Yoongi-sshi memang punya ciri khas tersendiri. Semakin banyak yang mengajak kerjasama sejak dikenal sebagai produser Daybreak dan dapat penghargaan, kan?"

Benar sekali. Taehyung mengangguk-angguk setuju. Walau ia tidak tahu harus senang atau sedih dengan fakta ini. Ia jelas bangga kekasihnya mendapatkan pengakuan di industri musik. Namanya tercatat sebagai salah satu produser muda terbaik; hal yang sudah selayaknya ia dapatkan ― mengingat usahanya mendalami serba-serbi komposisi yang dimulai semenjak sekolah menengah, juga perjuangannya mencari koneksi dan berkarya di sela-sela kesibukan kuliah. Langkahnya menjadi profesional semakin dekat. Namun seiring dengan kesuksesan yang diraih, semakin banyak tawaran kolaborasi dari berbagai pihak, bahkan orang-orang lintas agensi. Jiwa ambisius yang dimiliki kekasihnya pun semakin meletup-letup, ia tidak bisa menahan Yoongi, apalagi menyuruhnya berhenti menerima tawaran.

Taehyung sangat bersyukur Jungkook hadir di tengah-tengah mereka. Setidaknya Yoongi tak lagi bekerja sampai lupa diri dan sakit-sakitan seperti satu-dua tahun lalu. Apa gunanya royalti besar kalau tidak pernah menghabiskan waktu dengan orang-orang yang menunggunya pulang dan rindu dengan ungkapan sayang.

taegi + baby kook : the seriesWhere stories live. Discover now