[Perkenalan] Nasib Setelah Lulus Sekolah

Start from the beginning
                                        

Sampai di tempat Reader dan Hali dinner...

Keyen sumpah dah :v

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Keyen sumpah dah :v

Hali langsung mengambil tempat duduk untuk mereka berdua

Reader sehabis duduk kembali membuka laptopnya

"Mmm, mau pesan apa?" --Tanya Hali

"Gak tau deh, ya. Makanan disini mahal kayaknya, toh duit gua juga pas-pasan abis buat beli macam-macam barang pas kuliah tadi" --Reader

"Gak apa-apa, gua yang bayar entar" --Hali

"G-gak salah denger? Hali traktir? Biasanya selalu gua yang disuruh buat bayar bil?" --Reader

"Erk, yang masa kere mah lupain aja. Entar gua ganti, sekarang mau pesan apa?" --Hali

"Mmm, gak tau deh ya. Aku belum pernah coba makan disini jadi gak tau menu yang ada disini" -- Reader, berstatus fokus pada layar laptopnya

"Ok, biar aku yang pesan aja lah. Pelayan!!" -- Hali

'Sok banget dah lu bang' -- Reader

Bukan pelayan yang datang, tetapi malah manager cafe yang datang sebagai pelayan khusus untuk mereka, dan tentu saja mereka mengenalnya

"Permisi. Ada yang bisa saya bantu untuk pasangan.... " -- Ice

"Ice?! Lu kerja disini? Sumpah, gua baru tau kalo lu kerja di cafe dengan kampus gua. Eh, gimana lu bisa jadi manager disini? Gua kangen banget ama kalian semua" -- Reader

"Yah, gitu lah. Gua juga lupa. Intinya ini juga dari bang Hali. Dari usahanya dalam bisnisnya, bang Hali ngasih beberapa penghasilannya ke gua. Dan hasilnya gua dapat bangun cafe gua sendiri" -- Ice

"Yang bener? Gak nyangka kalo Hali mau nolong adeknya" -- Reader

"Erk, i-itu mah biasa aja" -- Hali blush, tau lah sekarang gimana pas Hali itu blush, kaum hawa pasti histeris _-"

"Iya, bang Hali bahkan sampai cuma makan mie instan doang loh untuk hemat duit buat dikumpulin" -- Ice

"Oh, itu hebat juga. Gimana kabar kesehatannya?" -- Reader hanya 😒

"Emm, d-dokter bilang aku cuma harus jaga pola makan. Boleh makan mie instan tapi tidak sering. Udah gitu aja intinya" -- Hali

"Artinya ususmu juga akan jadi mie juga di dalam sana" -- Reader

Hali tak menjawab, Hali hanya terkekeh, Ice juga hanya terkekeh versi mengantuk dan malasnya. Dalam perbincangan mereka, mereka isi dengan membahas tentang kehidupan mereka masing-masing

Thorn POV

Thorn habis sekolah terus ngapain ya?

Bang Hali dan Gempa gak ngizinin Thorn kerja berat, kalo kuliah Thorn gak mau ngerepotin bang Hali dan Gempa

Ya udah lah, karena Thorn suka berkebun, Thorn jadi penjual bunga dan bibit tanaman

Toko buat menjualnya juga murah, Thorn bisa pake duit yang Thorn tabung dari kecil dulu

Dulunya tabungan dari celengan Thorn, Thorn gunain buat bantu Author bayar biaya perbaikan studio kita

Tapi setelahnya Author ngasih uang ganti ke Thorn, hanya saja duitnya kelebihan banyak dari yang Thorn kasih. Tapi Author bilang itu hadiah dari Author

Dari duit pemberian Author dan simpanan duit jajan, Thorn pengen buat tokonya di deket cafe Ice dengan duit Thorn sendiri. Tapi bang Hali dan Gempa tetap gak ngizinin, mereka suruh Thorn simpen duit tabungan Thorn dan mereka yang membiayai pembangunan toko Thorn

Thorn terbantu oleh mereka

"Solar, masih lama ya?" ---

"Bioskop kan banyak, dimana-mana sebenarnya udah ada. Cuma aku pilih bioskop yang paling populer aja lah" -- Solar, fokus menyetir mobil

Gler! *suara petir*

"Solar, kayaknya di luar bakal hujan" ---

Bresh! *suara jatuhnya hujan*

"Nah, hujan beneran kan" ---

"Hmph" -- Solar hanya 😑

Sampai di depan bioskop dimana Solar berhentikan mobilnya disana...

"Loh, kok gak turun?" ---

"Liat noh, tutup. Masa hari gini tutup" -- Solar

"Ooh, ya udah lah Solar. Kalo buat ngerayain keberhasilan Solar, kita rayain aja dengan cara sederhana. Misalnya ngajak Thorn atau yang lainnya makan" ---

"....."

"Gini aja, Ice kan sekarang punya cafe. Kita rayain aja keberhasilan Solar bersama yang lain disana. Menu makanan di cafe Ice juga yang terbaik" ---

"Hmph, iya deh. Tinggal bilang aja kali kalo mau ke toko, bakal gua anterin deh" -- Solar

"Oh ya, toko! Thorn baru inget kalo bakal ada pesanan bibit baru yang bakal datang sore ini. Semoga mobilnya belum datang, ayo Solar cepet!" ---

Normal POV

Dan semua hidup dengan bahagianya :v

Gempa : Gua kok gak diceritain_-"

Author : Maaf lupa :v toh Gempa juga belum terlihat Batang hidungnya sedari tadi

Gempa POV

Disamping itu, setelah lulus dari masa SMA, aku melanjutkan kuliah dan mengambil karir dalam dunia dapur

Bakat satu-satunya yang mungkin hanya bisa aku tunjukkan hanyalah memasak, karena itu aku buka usahaku sendiri bersama Ice. Menjadi koki cafe terkenal. Aku dan Ice sendiri tidak berharap cafe kami akan menjadi terkenal seperti ini

Cafe itu Ice ambil alih, karena jika bukan dia, siapa yang akan memasak di dapur jika aku jadi managernya

Tapi hari ini, sialnya aku banyak tugas dari dosennya. Dalam kuliah, aku tak benar-benar mengambil jurusan dalam hal dapur, tapi dalam ahli gizi juga

Dan dosen pembimbing memberiku tugas banyak yang harus aku kumpulkan besok paginya. Mana bisa selesai

Dan ya, tempatku kuliah sama dengan dimana Reader kuliah. Hanya saja karena faktor waktu kami yang berbeda, kami jarang bertemu

Aku sempat melihat Reader masih di dalam kelas tadi. Mungkin dia juga ada banyak tugas. Sebenarnya mau saja aku tadi ingin menemaninya, tapi aku lihat T/R sedang berbicara diluar dengan bang Hali

Dari situ aku mengerti, kemungkinan mereka ada kencan. Dan dari itu lah aku tak jadi menghampiri Reader, lalu aku kembali saja ke kelas dan memberitahu orang di rumah bahwa aku akan pulang malam

Selesai..

Bagus, sekarang aku harus pulang

Tapi diluar hujan, mungkin aku akan melihat apakah Ice sudah pulang atau belum. Jika sudah kosong, mungkin aku akan berteduh disana sebentar menunggu hujan ini reda. Toh aku juga taruh motorku disana

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 21, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Element With Reader 2 [TBC of Element With Reader by Faun22]Where stories live. Discover now