TWO

2.6K 354 17
                                    

"Nah, hari ini Ssaengnim akan membagikan hasil ujian semester kalian dan Kim Jaejoong diurutan pertama lagi." Katanya dengan senyum lebar.

Jaejoong yang tengah duduk pun tersenyum tipis, maju ke depan untuk menerima hasil tesnya. Tapi perasaan senang menjadi pertama tak lagi seindah yang pernah ia ingat.

"Selamat." Kata Ssaengnim pada Jaejoong.

"Ne Ssaengnim." Jawabnya singkat dan langsung duduk di kursinya lagi.

Ia menoleh ke arah jendela, angin bertiup lembut ke arahnya dari jendela yang terbuka. Sejuk dan hangat tapi ia merasa hampa.

"Wae? Aku kenapa?" Tanyanya dalam hati.

Teng

Teng

Teng

"Ujian kalian telah berakhir dan seperti pengumuman dari kepala sekolah kalian akan mendapatkan libur selama dua minggu. Selamat berlibur." Kata Ssaengnim mengakhiri kelasnya.

Jaejoong mengemasi tasnya, tak lupa ia memasukkan hasil semesternya ke dalam dan menyandang tasnya di bahu kanan.

"Hei Jaejoong-ah, mau ikut dengan kami ke game center?" Tanya Yoochun teman sekelasnya.

"Aniya. Aku harus pulang tapi terima kasih sudah menawariku." Jawabnya sambil tersenyum.

Bibir Yoochun mengkerut. "Ayolah. Bermain tidak ada salahnya kan? Kau ini sudah pintar jadi tidak perlu jadi kutu buku lagi."

"Yoochun-ah tidak usah ajak dia. Dia tidak menyenangkan." Seru Junsu.

"Mianhae." Imbuh Jaejoong lagi.

"Ck." Yoochun mendecakkan lidahnya ketika balik badan menghampiri Junsu.

Bukannya ia tak ingin pergi bersama teman-teman sekelasnya, sesungguhnya ia tak memiliki cukup uang jika harus mengikuti gaya teman-temannya yang terbilang berkecukupan tidak sepertinya. Di rumah juga tidak ada orang karena ayah ibunya bekerja hingga larut jadi ia bertanggung jawab untuk melakukan pekerjaan rumah saat punya waktu luang.

Ia memilih untuk bergegas pulang daripada menghamburkan uang yang sangat berharga untuk keluarganya. Karena kali ini ia pulang lebih cepat, ia pun memilih untuk berjalan kaki untuk menghemat. Ia juga ingin mampir untuk meminjam buku komik dari temoat sewa langganannya.

Sudah setahun ini ia gemar membaca komik dan menyisihkan uang untuk menyewa. Ia bisa membaca komik dengan harga lebih murah dibandingkan membeli. Ia juga tak punya tempat untuk komik di rumah, ibunya juga bisa marah jika tahu ia membaca komik jadi ia selalu membaca sembunyi-sembunyi di kamar.

"Oh datang lagi?" Sapa penjaga tempat sewa ketika melihat Jaejoong, Sejun.

"Hehehe. Ne. Ada komik baru?" Tanyanya sembari mengeluarkan tiga buku komik yang dipinjamnya minggu lalu.

"Ada. Tunggu sebentar."

Sejun melonggok ke bawah meja kasir dan menaruh setumpuk komik baru di atas meja agar Jaejoong bisa memilih. Jaejoong mengulurkan tangannya, menarik tumpukan komik ke arahnya lebih dekat kemudian memilih.

Sejun berpangku tangan di meja, menatap Jaejoong yang asyik membaca sinopsis di bagian belakang komik. Tempat sewa itu tak terlalu ramai saat ia tiba, ada waktu tertentu saat toko itu sangat ramai oleh pelanggan tetap

"Bagaimana ujiannya?" Tanyanya.

"Baik." Jawabnya sambil membuka lembar halaman komik.

"Hmm." Sejun mangut-mangut. "Sudahku duga kau ini anak yang pintar. Tipe-tipe rumahan. Benar?"

LIFE (YUNJAE/ END)Where stories live. Discover now