Prolog

9 8 5
                                    

POV ke-3

"Papa, mama lihat nilaiku masuk ranking 3 besar di sekolah pa! Ma!" Ucapan anak kecil bernama Renaldi itu tak digubris oleh orang tuanya.

"Maaf Renaldi! Ayah sedang sibuk dengan pekerjaan!" Ucap ibunya sambil membantu pekerjaan lelaki itu.

.   .   .

Renaldi yang tidak memiliki waktu besama keluarga dirumahnya memutuskan pergi ke taman sendirian. Disana ia bertemu dengan gadis kecil yang sedang menangis.

"Kamu kenapa nangis. . ." Tanya bocah laki-laki itu.

"Uhnnn. . Aku. . Aku nggak nangis! kata mamaku yang nangis itu cuma anak kecil . . . Aku bukan anak kecil!" Kata gadis itu. Renaldi berpikir untuk menghibur gadis kecil tersebut.

"Eh! Kamu mau main bareng aku gak?"

"Uhnn . . . Mau!" Gadis itu mengelap air matanya, ia tersenyum.

"Akhirnya aku bisa liat kamu senyum!" Ucap Renaldi kecil.

"Aku Melina!" Gadis itu memperkenalkan diri sambil tersenyum lebar, mulutnya dipenuhi kue coklat yang menempel digiginya.

"Hahaha! Aku Renaldi." Renaldi yang melihat itu tertawa lalu memperkenalkan dirinya.

Sebuah hubungan itu tercipta berawal dari perkenalan yang singkat.

. . .

Halo! Disini author bener-bener
butuh dukungan kalian, soalnya authornya masih pemula. Dukung dengan votement ya!

Jangan lupa buat follow @Imanewcomer bagi kalian yang belum follow.

Thank you!

Luka Liku Masa SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang