pagi ini hujan turun, tidak terlalu deras tetapi cukup membuat rambut dan baju seragamku lumayan basah, tapi tak apa setidaknya karna hujan pagi ini sekolah tidak mengadakan upacara bendera, itu cukup membuat ku dan teman teman senang karna pagi ini kita bisa sarapan terlebih dahulu dikantin sekolah.
aku menyantap nasi gorengku sambil sesekali melihat layar ponselku
"lihat itu siapa gin" tanya amel pada gina yang membuat kami menoleh
"siapa?farrel?" jawab gina
"ganteng ya" sambung okta
" itu siapa yang bareng farrel gin? tanya ku
"gatau itu siapa wkwkwk"
"cari tau sya" kata amel
"kuy wkwkwk"
biasa hanya obrolan remaja yang masih senang bergurai ketika melihat orang yang menurutnya menarik
sepulang sekolah hujan kembali datang, membuat para murid terpaksa menunggu hujan reda, walau banyak beberapa murid yang nampak berlari di tengah derasnya hujan. mataku kembali melihat lelaki yang bersama farrel dikantin tadi, dia keluar dari kelas 11 ipa 3 "oh anak ipa 3" ucapku. ponsel ku bergetar 1 pesan masuk dalam line ku "jery aksana" kakak lelaki ku. dia memberitahu agar aku menunggu di halte sekolah karna dia sudah dalam perjalanan untuk menjemput, aku bergegas menuju halte sekolah menunggu kakakku tiba.
5 menit sudah kakaku masih belum datang padahal jarak rumahku dengan sekolah tidak terlalu jauh bila menggunakan kendaraan, dari jauh terlihat farrel dan teman temannya berjalan, sepertinya mereka akan pergi untuk menggambil kendaraan mereka yang biasaya di parkir di warung dekat sekolah, mataku sepertinya mencari seseorang yang baru ini membuat aku tertarik, ya dia ada dengan jaket berwarna hitamnya, dia terlihat sedang berbincang dengan temannya sesekali tersenyum mungkin karna ada sedikit gurauan dengan temanya, manis pikirku dia sosok yang manis bukan tampan.
"woy cabe"
"sembarangan ade sendiri di bilang cabe"
"abisnya sendirian di halte ke cabe cabean, buruan naik"
"lama banget jemputnya" ucapku sambil naik
malam ini sepertinya ibu menyiapkan sup hanggat untuk makan malam cocok dengan cuaca hari ini. ponselku berdering satu panggilan masuk dari gina
"artasya aja" ya namaku hanya artasya tanpa nama panjaang, jangan tanya kenapa mungkin ibuku tidak punya ide untuk memberiku nama panjang
" ya gina, ada apa?"
"aku tau teman farrel yang tadi pagi di kantin"
"siapa?" jawabku semangat
"anak 11 ipa 3"
"sudah tau kalo itu" jawabku
"hahaha, tapi tau sudah punya pacar?" tidak kecewa tapi sedikit entahlah tak tau rasa apa itu
"oh iya? yaudah gajadi"
"iyaa pacarnya dinda adik kelas, gajadi apa hahaha?"
"tau darimana? gajadi caritau hahaha"
"tadi aku lihat dia boncengan, karna sudah tau punya pacar hahaha"
"hahaha iyaa tar pacarnya ngamuk"
"tarkamu di datengin hahaha"
"gatakut hahaha"
"yaudah kalo ga takut cari tau aja"
"ga ah"
Esoknya aku sekolah seperti biasa, tapi pagi ini tidak hujan aku pun tidak bertemu dengan dia tak apa toh dia sudah tidak menarik karna sudah punya pacar. beberapa hari berikutnya pun sama, sama sama tidak ada yang menarik untuk diceritakan,hanya saja teman ku okta baru saja punya pacar baru namanya adit katanya teman satu tongkrongan dengan farrel tapi entah yang mana aku tak tau atau belum tau.
YOU ARE READING
Hallo Hujan
Teen FictionDariku untuk hujan Terimkasih hujan karna sempat menahanya Terimakasih hujan karna sempat memperpanjang waktuku bersamanya terimakasih hujan karnamu aku punya seribu kenangan dengannya Aku Kamu & Hujan
