"Untuk apa kau---mmmpppphhh"

Dalam hati, Taehyung tertawa puas. Akhirnya niatnya terwujud setelah sekian lama.

Bibir manis kesayangan Yoongi akhirnya runtuh di bawah kekuasaan seorang pria bermarga Kim.

'Kau akan menyesal karena meremehkan kekuatanku, Min Yoongi.'

'Lihat saja nanti siapa yang menang, aku atau kau?'

'Akan kupastikan Hyerim lebih memilih hidup denganku daripada pria miskin dan bodoh sepertimu.'

'Waktunya permain di mulai.'

Bibir Hyerim segera dikunci oleh ciuman memabukkan Taehyung lalu ia mengakhirinya tiba - tiba.

Hyerim sudah berderai air mata, di pikiran tertinggal penyesalan serta semua bayangan wajah Yoongi.

Hyerim begitu terguncang.

Perasaan berhianat segera melebar ke segala penjuru hati bahkan pikiranya. Tangis , jeritan atau apapun tak mampu mengubah keadaan detik ini.

Hyerim yakin dia wanita paling hina sekarang. Semua yang ada pada dirinya adalah milik Yoongi tetapi takdir berkata selamat tinggal.

Ya, Ia telah gagal mempertahankan harga dirinya. Bibirnya saja sudah ternodai oleh Taehyung. Manusia yang teramat ia benci. Bagaimana nasib anggota tubuhnya yang lain?

Seraingian terbit dari bibir Taehyung, puas sekali atas pelayanan mantan kekasih ralat calon istrinya hari ini walau setitik.

Bahkan Hyerim tetap termanggu tanpa keinginan untuk membalas permain kecil Taehyung.

"Mengapa diam?"

"Sudah tak ada yang ingin kau ungkapkan lagi?"

"Atau kau mau melakukan yang lebih bersamaku?"














Full ver or nah?








Yes! This is..





















"He..hentikan!"

"Hiks.."

"Hiks.."

Tangis Hyerim sudah tak bisa dibendung lagi.

Seluruh emosinya bercampur aduk dari sedih, kecewa, sakit hati dan tersiksa beradu bersama kekesalan beserta rasa amarahnya yang menanjak.

"Apa? Hm?"

"Menangis?"

"Kau kira dia dengar?!"

Pekikan tinggi yang mengejutkannya membuatnya harus mengalah namun kalau dipahami ia malah semakin lemah di mata Taehyung.

Sampai akhirnya Hyerim tak sudi peduli lagi. Ia semakin meninggikan rintihan tangisnya. Ia hanya butuh pertolongan Yoongi sekarang.

Hanya Yoongi yang mampu menyelamatkannya dari malaikat kematian di hadapannya sana.

Seusai melepas tautan beberapa sekon lalu Taehyung menyiratkan tatapan mengerikan bak iblis.

Wajanya boleh saja tampan sayangnya di baliknya tersimpan jutaan misteri penuh kejutan.

"Jangan menangis, istriku."

Pria setinggi 179 sentimeter itu ,
mencoba berlakon halus. Jari panjang nan lentiknya langsung ia tempelkan perlahan di bibir kemerahan Hyerim.

'Tu..tuhan, to..tolong aku...'

Rapal Hyerim dalam doa. Ia sudah tak sanggup menyaksikan kebejatan apalagi yang sudah direncanakan Kim Taehyung.

Di waktu yang kian mengimpit , dia hanya kuasa menutup mata berharap masih bisa bernapas keesokan paginya.

Kini pria berambut blonde tersebut duduk tepat di sisinya. Tangannya asyik mengusap rambut Hyerim.

"Kau sudah menyerah?" Cibir Taehyung sinis seraya mengayunkan senyuman manis namun 'bermakna'.

"Sebenarnya..."

"Mudah saja jika kau mau menuruti perjanjian kita tempo hari, masih ingat?"

Segera melebar manik Hyerim.

"A..apa?"

"Kau tak perlu berlagak lugu."

"Aku tidak akan putus dari Yoongi!!!" Balas Hyerim penuh ketegasan.

"Baiklah, kalau kau tak mau..."

"Jangan salahkan aku jika kuakan menghancurkan dia pelan - pelan."

"Kau sudah kuberitahu bahkan kuperingati..."

"Bahwa aku tak segan membunuh siapa saja yang menghalangi jalanku."

"Untuk mendapatkan kau, Hyerim."

Deg..

Jantung Hyerim terasa mati rasa. Jangan! Ia masih ingin melihat Yoongi hidup!

Mengapa Taehyung senang sekali mengacaukan kebahagiannya?

"Ku mohon, Taehyung.."

"Jangan rusak pria yang kusayangi."

"Hah, kau sendiri yang mempersulit."

Hyerim tahu Yoongi sangat mencintainya tetapi jika ia menolak lagi ini akan sangat berisiko.

Tanpa Hyerim sadari ia telah terbawa oleh sugesti Taehyung. Demi apapun, Hyerim tak mampu berpikir jernih sekarang.

Yoongi atau Taehyung?

Yoongi sangat berharga melebihi apapun di dunia ini tetapi ia takut jika pria bermarga Min tersebut akan lenyap tiba - tiba lalu membuat Hyerim menangis tersedu.

"Ba..baiklah.."

"Aku akan melakukan apa yang kau inginkan."

Taehyung segera menoleh.

"Apa?" Taehyung pura - pura tak dengar.

"Aku mengikuti maumu ini semua demi kebahagian Yoongi. Taehyung, kupastikan kami akan mengakhiri hubungan cinta i..ini."

"La..lu kita akan berkencan dan menikah Taehyung."

'Aku melakukan semua karena mencintai mu, lebih baik aku yang menghancurkan perasaanmu asal kau tetap hidup dengan baik tanpa bayangan Taehyung dan ancamannya.'

'Ampuni aku, Yoongi.'

'Kau boleh mencaciku sepuasnya.'

'Selamat tinggal, Yoongi - ya.'




𝐢 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐲𝐨𝐮 | 𝑴.𝒚𝒈 ✓Where stories live. Discover now