Kuga Ichiru

273 27 7
                                    

Kesal.

Kau kesal dengan Ichiru dan Tsubasa yang dari tadi adu mulut. Dimana Tsubasa terlihat sangat menikmatinya--seperti biasanya--dan Ichiru yang juga kesal dengan Tsubasa yang selalu saja menggodanya.

Deadline-mu. Sungguh deadline-mu berantakan hanya karena kedua makhluk ini. Kau melirik Issei yang diam dan duduk tenang.

Seketika kau berpikir, tak bisakah mereka berdua duduk diam dan tenang seperti Issei? Jadi anak baik untuk sebentar.

"Sudah kubilang bukan!" elak Ichiru yang marah.

"Heh~ apa itu be--"

Grab.

Kau mencengkram kerah mereka, mendelik kesal pada mereka yang tiba-tiba diam. Menatap takut padamu yang sudah mulai emosi. Sebelum kau membuka mulut, Ichiru ikut mendelik ke arahmu.

"Kau, k-kenapa tiba-tiba mencengkram kerahku?"

"Bodo amat. Sudah kubilang kalian berdua diamlah. Aku jadi tidak bisa berkonsentrasi. Besok itu deadline-ku! Kalau tidak selesai hari ini, malamnya akan kusuruh kalian berdua mengerjakannya!"

Ichiru mendengus, Eichi tertawa kaku, Issei diam, dan Tsubasa hanya tertawa tak bersalah sembari memasang wajah memelas.

"Memangnya kau Doppo dari fandom sebelah hahaha." Tsubasa menyahut.

Sudah habis kesabaranmu. Kenapa kau harus bertemu dengan orang-orang seperti mereka? Jawabannya, karena kau menumpang tempat tidur disana selama mengerjakan deadline---Issei yang mengajakmu tidur di sana atas persetujuan Shu dan Eichi.

"Ichiru dan Tsubasa dengar, aku benar-benar akan membunuh kalian kalau bahan untuk deadline-ku belum selesai hari juga," ancammu sambil tersenyum.

Semuanya merinding ketika melihat senyummu, entah kenapa senyummu sangat mirip dengan para senpai di Gravy dan juga Procella ketika marah yang juga sering disebut-sebut sebagai mama.

"Tenanglah [Name]-nee, aku akan membantumu kalau deadline-nya belum selesai," sahut Issei polos.

Kau menatap berbinar ke arahnya lalu mengelus kepalanya, "Issei memang benar-benar anak yang baik yah~"

Ichiru yang melihat perlakuanmu kepada kembarnya, entah kenapa merasa iri. Ia pun mengerutkan dahinya sembari mengerucutkan bibirnya. "Huh, aku juga akan membantumu, tapi ini bukan karena aku ingin hanya saja karena Issei mau seperti itu."

"Hoo, baiklah. Terserah kau."

Dan jawabanmu sukses membuat Ichiru kesal.

The Scenarios ⇢Tsukipro × Reader [✓]Where stories live. Discover now