The Smiling Man

917 56 6
                                    

Hal ini terjadi lima tahun yang lalu ketika saya tinggal di sebuah apartemen di kota. Aku termasuk orang malam, jadi setelah teman sekamar saya pergi tidur, saya sering pergi berjalan-jalan untuk menghabiskan waktu. Berjalan sendirian di malam hari, saya tidak pernah punya alasan untuk merasa takut, tapi suatu malam, semua itu berubah ... 

Saat itu adalah Rabu malam, di suatu tempat antara pukul satu atau dua dini hari, dan aku sedang berjalan-jalan di sekitar taman yang cukup jauh dari apartemen saya. Saat itu adalah malam yang tenang dan sedikit kendaraan yang berlalu-lalang.Jalan-jalan yang benar-benar kosong. 
Dalam perjalanan kembali pulang ke apartemen , aku menoleh ke sisi jalan yang sempit. Saat itulah saya pertama kali melihat dia. Di ujung jalan, saya melihat seorang pria dan dia sedang menari. 

Dia melakukan tarian yang aneh, mirip dengan waltz, menari dengan langkah maju yang aneh. Tidak lama kemudia dia tiba-tiba langsung menuju saya. 
Karna kupikir dia hanya mabuk, aku terus berjalan di tepi trotoar untuk memberinya cukup ruang untuk melewatiku. Semakin dia mendekat, semakin saya menyadari betapa anggun ia bergerak.Dia sangat tinggi, kurus, tua dan mengenakan baju tipis. Dia menari lebih mendekat dan lebih mendekat lagi, sampai aku bisa melihat wajahnya. 
Kepalanya miring ke belakang sedikit dan matanya terbuka lebar, menatap langit. Mulutnya dipelintir sehingga membentuk senyum yang lebar, hampir seperti kartun. Antara mata orang mabuk dan senyum aneh, dia membuat saya merinding dan saya memutuskan untuk menyeberang jalan sebelum ia datang lebih dekat. 

Aku memalingkan pandanganku lalu menyeberang ke jalan yang kosong. Ketika saya sampai di jalanan kosong tersebut, aku melirik ke belakang dan berhenti seketika. Dia telah berhenti menari dan berdiri dengan satu kaki di jalan, sangat sejajar dengan saya. Dia menghadap saya tapi masih memandang ke langit. Senyum aneh dan lebar masih terlihat di bibirnya. 

Aku benar-benar terkesima. Aku mulai berjalan lagi, dan tetap mengawasi pria itu dengan hati yang gugup. Dia tidak bergerak.Setelah saya mengira jarak antara tempatku berdiri dengan dia, aku berpaling darinya sejenak. Jalan dan trotoar di depan saya benar-benar kosong. Masih terkesima, aku melihat kembali ke tempat ia berdiri untuk melihatnya dia pergi. 

Untuk sesaat, saya merasa lega ... sampai aku melihat dia lagi.Dia telah menyeberangi jalan, dan sekarang sedikit berjongkok.Aku tidak tahu pasti karena jarak dan bayangan, tapi aku yakin dia menghadap saya. Saya berpaling darinya lebih dari 10 detik, jadi jelas bahwa dia bergerak cepat barusan. 

Aku seakan begitu terkejut bahwa yang saya lakukan tadi adalah berdiri di sana selama beberapa waktu dan menatapnya. Tiba-tiba dia mulai bergerak lagi ke arah saya. Dia seperti raksasa yang bergerak dengan langkah yang lebar, seolah-olah dia adalah karakter kartun yang sedang menyelinap ke seseorang.Hal buruk lainnya dia juga bergerak sangat, sangat cepat. 
Saya ingin mengatakan semestinya pada titik ini aku kabur atau mengeluarkan semprotan merica atau ponsel saya atau apa pun yang lain, namun aku tidak. Aku hanya tetap berdiri, benar-benar beku bagaikan patung.
Dan kemudian ia berhenti lagi, jaraknya dengan saya sekitar 7 meter. Masih tersenyum-senyum, dan masih melihat ke langit. 

Ketika saya tiba-tiba memiliki keberanian untuk berbicara dengan orang aneh tersebut. Inilah yang keluar begitu saja dari mulut saya , "Apa yang kau inginkan?" Dengan nada marah dan membentak. Dia hanya menjawab dengan tawanya, "Apa ...?" 

Hal yang baru saja kuucapkan mungkin dapat menakuti orang lain karna kulontarkan dengan nada yang penuh dengan amarah. Tapi dia tidak bereaksi sama sekali. Dia hanya berdiri di sana, tersenyum. 

Kemudian, tidak berapa lama, dia berbalik, sangat lambat, dan mulai menari sambil berjalan pergi. Hanya seperti itu. Saya hanya melihat dia pergi, sampai dia cukup jauh untuk tidak terlihat dari pandangan. Dan kemudian saya menyadari sesuatu.Dia tidak bergerak menjauh lagi, dan juga tidak menari. Aku menyaksikan dengan ngeri. Tiba-tiba saja dia mencoba kembali lagi ke arah saya. Dan kali ini ia berlari. 

Aku mulai berlari juga. 

Aku berlari sampai aku pergi dari sisi jalan tersebut dan kembali ke jalan yang lebih baik yang terdapat lalu lintas . Melihat ke belakang ,saya saat itu sudah tidak dapat menemukannya. Sisa perjalanan pulang, aku terus melirik ke bahu saya, selalu mengharapkan untuk melihat dia , melirik ke arahku dengan senyum menyeramkan, tapi dia tidak ada. 

Setelah malam itu, aku tidak pernah lagi pergi keluar untuk berjalan-jalan. Sesuatu tentang wajahnya yang selalu menghantui saya. Dia tidak tampak mabuk, ia tampak benar-benar dan benar-benar gila ... dan itu adalah hal yang sangat, sangat menakutkan untuk kulihat.

Riddle & Creepy PastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang