Chapter 24 : Kebetulan... Trust Tested

Começar do início
                                    

Tin berusaha melepas genggaman ku pada dasinya.

"kau tidak pernah tau apa yg bisa kulakukan Can" ucapnya dingin dan berlalu begitu saja meninggalkan aku yg sangat kesal.
Ingin rasanya aku memukul wajah angkuhnya itu lagi. Aku tidak pernah bertemu orang seperti Tin. Benar-benar brengsek!

.

.

TIN POV

Bagaimana bisa dia mengatakan itu pada ku, kepada seorang Tin Methanand! Dia pikir dia siapa, tidak ada yg bisa memukulku dan selamat begitu saja.

Aku sudah tidak berminat kembali ke stadion,. Lebih baik aku pulang, aku meluapkan kekesalan ku saat sudah berada di mobil.. CAN !! pria ini selalu membuatku kesal.

"SIAL!!" teriakku. Aku membenamkan kepalaku pada kemudi. Rasa sesak ini mengingatkan ku pada memori yg tidak akan aku lupakan seumur hidupku.. 'KEPERCAYAAN' itu omong kosong.. aku... tidak akan pernah bisa mempercayai siapapun lagi. Tidak.. tidak akan lagi..

Kilasan memori itu memenuhi kepalaku. Tanganku gemetar menahan amarah dan rasa kecewa yg telah kusimpan rapat.

Jangan salahkan aku,. Aku yg pernah mempercayai seseorang dengan seluruh hidupku, di kecewakan sampai titik terendah. Orang yg kuanggap melindungiku ternyata mempunyai niat yg busuk padaku. Dia kakakku sendiri, Kalian bisa percaya itu?? Kakak yg mencintai adiknya dengan kepura-puraan. Kakak yg mengatakan akan melindungi dan mencintai justru adalah sumber dari segala derita yg aku rasakan. Orang yg aku sangka melindungi hidupku justru adalah orang yg paling tidak menginginkan keberadaanku melebihi siapapun. Kenyataan itu membuatku sadar, bahwa kepercayaan itu hanyalah sekedar omongkosong.

"jangan percaya siapapun lg Tin, jika kau tidak ingin kecewa lagi, jangan bodoh seperti dulu lagi Tin.. " aku menyakinkan diriku. Kata-kata yg selama beberapa tahun ini membantuku melewati hidup di tengah-tengah kemunafikan. Hingga tanpa sadar membuat kulupa rasanya bahagia.

"akan aku buktikan padamu Can. Betapa rapuhnya rasa kepercayaan yg kau agungkan itu" janjiku.

.

.

NORMAL POV

"Pete,. Aku tetap menginginkan mu untuk berkencan denganku" ucap Tin tiba-tiba saat pete baru saja turun dari mobilnya.. ia hendak menemui Ae di stadion... pertandingan sudah akan mulai.

"jawabanku tetap sama Tin. Dan aku akan menganggap kau tidak pernah menanyakan nya" jawab Pete langsung,. Ia tidak perlu berpikir dua kali untuk menolak bukan, sudah ada Ae yg merajai hatinya. Tidak ada keraguan di dalamnya.

" tidak akan menganggap ini terjadi hah?"

"......."

"bahkan jika aku mencoba membawamu darinya" lanjut tin dan Pete masih hanya diam.

Terdengar tarikan nafas berat Pete.. seakan merasa bahwa ia tidak habis pikir dengan tindakan Tin.

Tidak jauh.. ada dua gadis berseragam melihat mereka,. Dia chompoo dan Lay (adik Can)

"oih panas sekali... dan ramai sebaiknya kita pergi saja yah.." ucap Lay... Chompoo memintanya menemaninya untuk menonton pertandingan dan dia tidak sengaja melihat dan mendengar Tin dan Pete berbicara.. Lay adalah fujo.. dan dia langsung tersadar akan apa yg terjadi di depannya,. Berbeda dengan Chompoo..

Bagi Lay, Tin dan Pete sangat tampan dan serasi jadi begitu ia mendengar pernyataan Tin dengan gampang dia pun mengshipper mereka berdua... 'tampan dan imut, cocok sekali' batin Lay.. tiba-tiba

"Lay?? Sedang apa kau disana?" Can tiba-tiba sudah berada di belakang Lay

"Ah itu bukannya P'Pete" seru Chompoo tanpa sadar kalau mereka sedang bersembunyi.

01. My Hero ( Love By chance) ENDOnde histórias criam vida. Descubra agora