( Part 1 )

8K 538 2
                                    

Note: budayakan vote terlebih dahulu dan comment ketika sesudah membaca karena merupakan salah satu bentuk penghargaan kalian atas karya seseorang🌹

***

Bel yang menandakan jam istirahat, sudah berbunyi sedari tadi. Tapi perempuan yang sedari tadi berkutat dengan laptopnya, sama sekali tidak memperdulikan bunyi yang sudah ia dengar beberapa menit yang lalu itu.

Nayara tavisha.

"lo gak ke kantin nay?" tanya metha—teman sebangku nayara sejak kelas sepuluh.

Nayara menggeleng, "kalau mau ke kantin, duluan aja tha"

"Engga, hari ini gue dibawain bekal" balas metha lalu berjalan keluar kelas untuk membuang sampah.

"Naya mana?" ujar seseorang kepada metha.

Belum sempat metha menjawab, ia langsung masuk begitu saja karena sudah melihat keberadaan nayara.

"ASSALAMUALAIKUM DULU AKSA" teriak metha, Sepupunya.

Karena mendengar metha berteriak, sontak nayara mengangkat kepalanya dan melihat

Aksaniel Mahatma.

Sedangkan yang diteriaki hanya tertawa cengengesan. Metha kembali masuk dan duduk disamping nayara sembari memakan bekalnya.

Nayara berdecak. Laki-laki itu selalu saja menganggu dirinya. Pikir nayara.

"pagi menjelang siang naya" sapa aksa.

"Hm" jawab nayara tanpa memalingkan wajahnya dari laptop.

Aksa memang satu kelas dengan nayara sejak kelas sebelas. Laki-laki itu memang udah dikenal banyak orang terlebih lagi ia sudah mendapatkan predikat murid ghaib. Iya kadang hadir tapi kadang ngilang gak tau kemana. Ghaib.

Sekalinya hadir, ya seperti sekarang. Menganggu hidup nayara.

"Udah makan belum?" Tanya aksa.

"Berjuang teross" Ledek metha kepada sepupunya itu.

Aksa tersenyum "iyalah" Metha langsung tepuk tangan, "gila. akhirnya dari sekian banyaknya cewek yang ngejar lo, lo punya tempat berlabuh juga"

"Iya sih. Tapi gak tau nih, temen lo mau dijadiin tempat gue berlabuh gak?" Ujar aksa.

Deg. Bohong kalau nayara mengaku jantungnya baik-baik saja ketika mendengar perkataan aksa.

"Tuh kan baru ditanya gitu aja mukanya udah merah" ledek aksa.

Hari ini nayara belum mempersiapkan kekuatannya untuk kembali berdebat dengan aksa. Jadi, ia memutuskan untuk menutup laptopnya dan berdiri "misi gue mau ke kantin"

"Susul gih" ujar metha ketika nayara sudah berjalan menuju kantin.

Aksa mengangguk lalu berjalan ke kantin untuk menyusul nayara. ketika aksa sampai kantin, ia mengedarkan pandangannya dan melihat nayara sedang meminum jus alpukat sendirian.

"Kok gak ngajak gue sih?!" Ujar aksa.

"Siapa lo harus gue ajak?" Sarkas nayara.

"Gue siapa? Maunya sih jadi pacar lo nay. Tapi kalau lo gak mau ya gapapa. Yang penting gue tetep jadi masa depan lo" kata aksa lalu mengedipkan sebelah matanya.

"Mimpi"

"Iya makanya. Jangan lo bangunin ya" balas aksa.

Sungguh rasanya nayara ingin mengurung aksa di gudang saja supaya laki-laki itu tidak terus mengganggu dirinya.

"Lo harus ke psikiater kayaknya" ujar nayara lalu pergi meninggalkan aksa lagi.

Aksa tersenyum melihat tingkah nayara. Apapun yang dilakukan nayara, selalu terkesan indah di mata aksa.

atau mungkin lebih tepatnya,
memang Aksa saja yang terlalu bucin.

***

AKSANAYARAWhere stories live. Discover now