Sepuluh

4.3K 706 83
                                    

Terimakasih untuk yang sudah mengapresiasi cerita ini dari chapter pertama sampai saat ini tanpa skip skip, saya merasa cerita ini dihargai.

🍂🍂🍂

         Sooyoung kembali berpikir. Semua yang berhubungan dengan dirinya dan Taehyung saat ini sangat membingungkan. Pria itu juga membingungkan. Hubungan yang mereka jalani sangat membingungkan.

          Sooyoung tersenyum miris. Hubungan apa? Mereka bahkan tidak memiliki hubungan apa-apa. Barangkali Sooyoung yang terlalu berharap lebih.

Tapi Taehyung sangat memperhatikannya.
Jelas, itu karena sebatas kalian teman satu perantauan.

Tapi dia selalu manja padanya.
Tidak selalu, itu karena dia sakit.

Tapi pria itu memeluknya.
Itu biasa, biar kamu tidak kedinginan.

Tapi dia bilang rindu.
Pria itu tidak menganggapnya serius.

          Hati dan pikiran Sooyoung yang bertolak belakang. Otak nya selalu menyangkal ketika hati mengatakan perlakuan pria itu tidak biasa.

          Sooyoung tidak menyangka, ternyata Kim Taehyung masih mampu mempengaruhi dirinya sebesar itu.

          Barangkali, selama ini perasaan nya untuk pria itu bukan hilang, melainkan perempuan itu hanya terbiasa tanpa Taehyung. Hingga hari ketika mereka bertemu kembali, benih-benih perasaannya yang pernah terkubur pun kembali muncul. Terbukti kala jantungnya masih berdetak cepat saat bertemu pria itu. Dan benih itu tumbuh kian besar ketika menerima perlakuan lembut dari Taehyung.

         Jadi, di bawah cahaya bulan yang mengintip dari sela-sela jendela, di dalam kamar nya yang gulita, Sooyoung menangisi pria itu sekali lagi.

🍂🍂🍂

         "Mana ada yang benar-benar mau temenan sama doi. Orangnya bossy gitu."

          "Cantik, memang. Tapi kalau sifatnya begitu mana ada yang tahan."

          "Bossy gimana emang dia?"

          "Ya, lo lihat aja di kelas dia gimana."

          "Mulut lo ya. Padahal lo teman nya, tapi di belakang ngegosipin."

          "Gue temenin dia soalnya duit nya kenceng, sih. Gue kalau jalan apa-apa dibayarin."

          "Sinting ya, lo! Hahaha"

          "Padahal nyokapnya single parent tapi uang nya kenceng banget."

          Kemudian, terdengar suara tawa dari orang-orang itu.

           Sooyoung tersentak. Setengah sadar, kelopak matanya perlahan-lahan membuka. Nafas nya sedikit terengah, ada bulir keringat dingin yang mengalir dari dahi. Perempuan itu masih terbaring di atas tempat tidur nya menghadap ke kanan. Pandangannya menatap satu titik tidak bermakna, mengingat satu kilas balik yang kembali hadir di alam bawah sadar sebelum ia terbangun tadi.

Sooyoung berusaha menyadarkan diri sepenuhnya sebelum dirinya beranjak menuju dapur untuk mengambil segelas air mineral dan meneguknya. Setelah itu, ia mencari ponsel nya dan menghubungi salah satu nomor yang ada di kontaknya.

Breakable Heart [Completed]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora