Permulaan: Abu Abu

33.2K 3.1K 99
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🚫🚫 GAK ADA YANG BOLEH BAWA CERITA INI KELUAR DARI PLATFORM WP!🚫🚫

🚫🚫GAK BOLEH! POKOKNYA MAU DIJADIIN DRAMA ROLEPLAYER, AU, TUGAS SEKOLAH, ATAU APA AJA, DILARANG DENGAN SANGAT KERAS MEMBAWANYA KELUAR DARI PLATFORM INI! HAL INI TERMASUK DALAM PLAGIARISME. AKU GAK PEDULI KALIAN MAU NAMBAHIN CREDIT ATAU GAK, TETAP TIDAK BOLEH!!!!🚫🚫


_________

Satu dari ribuan rintik yang turun

Satu dari sekian banyak orang yang menghindar

Satu dari semua tuduhan yang terlempar

Hanya dia yang mampu bertahan bersamaku

Tapi satu dari itu,

Aku adalah abu-abu yang hendak ia warnai dengan kesia-siaannya

______

27 April

Hujan di awal musim semi membawa atmosfer khas tersendiri dan terutama untukku yang merasa baik karenanya. Aku bisa merasakan sedikit kehangatan dari rintik yang turun setidaknya ini tak seburuk dan sedingin dari musim dingin sebelumnya. Beberapa jam telah berlalu sejak hujan deras turun, kini tersisalah rintik-rintiknya yang jatuh perlahan ke bawah sana. Aku masih berlindung di bawah payung milik Mark. Kami tengah berjalan seusai pulang sekolah tadi dan dengan baik hati dia menawarkan sedikit payungnya untukku.

Di sela-sela kaki kami yang sibuk melangkah, Mark tiba-tiba membuka suaranya.

"Kau tahu.."

Aku menoleh ke arahnya.

"Kau itu seperti pelangi dengan warna-warnamu yang berbeda dan bukankah pelangi itu sesuatu yang tampak cantik?"

Aku tersenyum tipis mencoba menanggapi sedikit basa-basinya itu. Apa dia sedang berusaha mengalihkanku dari ucapan orang-orang jahat itu lagi.

Aku tak peduli tentang mereka yang kupedulikan hanya ini. Aku suka ketika Mark dan hujan berpadu menjadi satu lalu menciptakan sebuah perasaan hangat yang tiada taranya.

"Aku tak menganggap diriku sebagai pelangi, Mark."

"Lalu kau menganggap dirimu seperti apa?"

Langkah kami berhenti bertepatan di pinggiran jalan raya. Di sinilah aku melihat banyak orang yang tengah menunggu pergantian lampu penyebrangan. Lalu aku berbalik padanya lagi.

"Aku seperti abu-abu."

"Abu-abu?"

Mark tak mengerti apa yang aku maksud, tapi kuyakinkan sekali lagi padanya mengenai ucapanku yang barusan itu.

"Iya. Aku rusak, Mark."

Beberapa detik kemudian, aku menghancurkan segalanya dan hening menyusul juga untuk memecah di antara kami. 

___________

___________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
monochrome [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang