⏤ warn, bakal panjang.
entah kenapa menurut jisung, jaemin yang biasanya selalu tersenyum setiap saat, akhir-akhir ini seperti kehilangan senyum manisnya. seolah hyungnya yang satu ini tidak mempunyai masalah dengan hidupnya.
yang dia tahu, jaemin adalah orang yang dikelilingi aura positif dan care. tapi seminggu ini, jaemin mendadak berubah. jaemin yang biasanya selalu perhatian kepada member lain berubah menjadi dingin dan terlihat sulit untuk didekati.
sebelumnya, jaemin tidak seperti ini, kau tahu sendiri kan? bagaimana sikap jaemin kepada member lain? misalnya saat mereka sedang makan malam di dorm biasanya jaemin akan cerewet karena jisung ataupun member lain memilih-milih makanan.
tapi makan malam kali ini, hanya diisi oleh haechan yang menggerutu sebal karena dia tidak puas dengan comeback-stage mereka. jisung tentunya memperhatikan dan juga heran, tumben hyungnya-jaemin- hanya diam dan berfokus dalam kegiatan makannya.
biasanya jaemin akan menimpali segala perkataan haechan dengan kata-kata sarkas ataupun candaan dan memarahinya karena dia hanya memakan daging saja tidak dengan sayur maupun nasi.
jisung yang berada di sebelah jaemin pun mencoba untuk mengetes jaemin.
"hyung," jaemin hanya menatapnya tanpa menjawab panggilannya.
"jawab dong hyung," jisung melebih-lebihkan raut wajahnya dengan membuatnya sedikit terlihat manja, mungkin?
"kenapa hm?"
"anu, apakah aku boleh membuang sayur yang ada dipiringku? aku tidak mau memakannya." jisung menunggu reaksi jaemin selanjutnya. tetapi apa yang dia dapati selanjutnya spontan membuatnya terkejut.
"tidak apa-apa, itu terserahmu." kemudian jaemin beranjak dari kursinya dan berkata "aku sudah selesai, selamat malam" dan berlalu begitu saja tanpa mencuci piringnya. member lain hanya menatap bingung kemudian mengedikkan bahu dan melanjutkan makannya.
jisung berinisiatif mengejar jaemin, "aku juga sudah selesai." dan tergesa-gesa menaruh piring di tempat cucian piring kotor, hampir membuat piring tersebut jatuh dan pecah karena saking tergesa-gesanya.
"ya! hati-hati bocah! kenapasih?" teriakan jeno tidak ia hiraukan. jisung berlari menuju kamar jaemin.
"hyung, boleh aku masuk?" jisung berkata didepan pintu kamar jaemin dan jeno yang tertutup. ia ingat betapa bahagianya jaemin saat dia dijadikan satu roommate dengan jeno oleh manager-nim .
"masuk saja."
jisung memutar knop pintu pelan, agar tidak mengganggu jaemin, setelah itu masuk kedalam dan menutup pintu kembali. jisung melangkah ketempat tidur jaemin saat jaemin hanya menatap iPad kesayangannya.
"hyung sedang apa?" jisung bertanya seraya mendudukan bokongnya di kasur jaemin. "hanya mengisi waktu luang, kenapa?" jaemin masih saja sibuk menatap iPad-nya.
"oh, ok" jisung hanya diam karena dia tidak tahu apa yang akan dia katakan lagi. rasa canggung yang menyelimuti jisung semakin membuatnya enggan untuk berbicara.
"kenapa? ada yang mau ditanyakan?" jaemin mematikan iPad dan menaruhnya dinakas samping kasur. kemudian menyandarkan tubuhnya dan menatap jisung dengan pandangan bertanya.
"aku.. hanya, bingung.." jisung berkata tetapi dengan pandangan yang menuju ke kaoskaki hitamnya, seolah kaoskaki itu lebih layak dipandang daripada jaemin yang sedang memandangnya lekat.
"bingung kenapa? jujur kepada hyung." kemudian jisung mengalihkan tatapannya ke arah jaemin, "hyung, sedikit berbeda akhir-akhir ini." akhirnya jisung memberanikan diri bertanya.
YOU ARE READING
nominverse、
Fanfiction❝ m a y b e w e s h o u l d k i s s a l i t t l e。 ❞ ⏤ nomin 「 written by: ourjaem 」 「 oneshoot compilation: nomin as a main character 」
