He

1.3K 166 26
                                    




"Hey...anjing! Kau memiliki majikan apa dia baik tidak?" ucap Jongin yang kini berhenti disebuah rumah yang terdapat anjing yang sedang duduk dengan rantai yang ada dilehernya. Jongin mengelus kepala anjing tersebut membuat sang anjing menjilati wajahnya yang mengartikan jika anjing tersebut mudah sekali akrab.

"Kau tau anjing! Aku disini sendiri tapi aku tidak seperti mu yang dirawat oleh orang. Tuhan meninggalkan ku disini tanpa tujuan dan tanpa apapun! Tragis sekali ya kan. Tapi aku senang bisa berkeliling setiap hari hanya untuk mencari makan dan bertemu banyak orang..."


Guk...guk...guk.



"Benarkah! Oh ya mungkin aku menginginkan seperti mu juga yang hanya duduk disamping rumah. Makan pun diberikan pada waktunya sedangkan aku harus berjalan jauh dulu baru makan....hmmm sudah dulu ya anjing! Aku ingin berjalan lagi untuk mencari makan untuk para cacing diperutku yang sangat kelaparan ini..hahaha dah anjing senang bertemu dengan mu" pamit Jongin pada sang anjing yang kini menatapnya. Jongin berdiri dipinggir jalan menoleh kekanan serta kekiri untuk melihat ada kendaraan atau tidak karena ia ingin menyebrang. Setelah dilihat tak ada kendaraan yang lewat ia pun berjalan menyebrang lalu berjalan lurus dan melihat-lihat apakah ada makanan yang layak ia makan.


Setelah tak lama berjalan yang kini sudah cukup jauh matanya menangkap seorang wanita yang sudah berumur tengah membawa belanjaannya dan melihat Jongin yang juga tengah berjalan.


"Hey...nak Jongin! Bantu ibu membawa ini kerumah" Jongin tersenyum saat merasa terpanggil lalu ia berlari kecil untuk mendekat. Nama Jongin pun sudah banyak dikenali oleh orang-orang sekitar karena dirinya gemar membantu tanpa imbalan uang namun dengan imbalan sesuatu yang bisa dimakan. 


"Di-dibawa kemana ini---eum tuan" ucap Jongin tergagap mambuat sang wanita itu tertawa kecil. Jongin mengangkat alisnya heran lalu juga ikut tertawa padahal ia tak tau apa yang harus ditertawakan.


"Bukan tuan Jongin tapi nyonya...tuan itu hanya untuk lelaki saja. Mengerti panggil saya ibu saja itu lebih baik dari pada tuan" ucap wanita tersebut membuat Jongin berpikir dengan lucunya membuat wanita didepannya gemas sendiri karea Jongin berpikir dengan bibir dimajukan sedikit lalu bola matanya melihat keatas.

"Ah..iya...aku mengerti.."

"Apa yang kau mengerti Jongin.." tanya wanita itu dengan serius dan Jongin hanya tersenyum lebar menampilkan gigi nya yang rata serta putih padahal tak pernah ia cuci selama ini.


"Tidak tau" ucapnya lalu menggeleng.   "Kau memang unik Jongin. Sayang kau harus tinggal dijalanan. Ibu ingin merawatmu tapi suami ibu tak mengijinkannya tapi ibu harap ada seseorang yang akan merawatmu dan tulus mencintai mu Jongin.  Ah sampai disini saja karena sudah sampai dirumah ibu...baiklah bawa sini itu belanjaannya dan ini untuk mu" Jongin memberikan belanjaan yang ia bawa pada wanita itu dan menerima sebuah satu lembar uang yang ia tak tau berapa jumlahnya. Jongin melebarkan uang tersebut dengan bertatap aneh serta tak mengerti.


"Aku tak menginginkan benda ini tu--Ibu. Benda ini seperti kertas yang tak berguna. Aku hanya ingin makan saja! Apa kertas ini bisa dimakan?" ucap Jongin polos dengan memperlihatkan uang yang ia pegang pada wanita tersebut. Wanita tersebut hanya menepuk dahinya lupa jika Jongin tak mengerti sama sekali tentang uang.


"Kau simpan saja uang itu dan tunggu sebentar!" Jongin hanya mengangguk saat wanita itu berucap dan masuk kedalam rumahnya. Jongin memperhatikan uang yang ia pegang lalu ia mendudukkan bokongnya dibawah padahal didepannya ada kursi yang ia duduki.



"Ini Jong----in...eh kenapa kamu duduk dibawah kan disini ada kursi. Sekarang berdiri dan ini makanan untukmu" Jongin tersenyum lalu mengambil makanan yang ada pada wanita itu dan memberikan uang yang dipegangnya padanya lagi.


HE // HunKaiWhere stories live. Discover now