32

6K 750 39
                                    

Maaf jika ada typo


Seorang laki laki dengan kaos putih yang di balut dengan jaket jeans berwarna coklat muda nya itu sedang duduk. Sesekali ia mengetukan sepatu nya ke rumput taman di sebelah nya sudah ada satu paper bag yang berisikan rahasia untuk keira

"Jaemin lama ya nunggu?" tanya keira yang baru saja sampai dan duduk di sebelah jaemin

"Lumayan 1 setengah jam"

"Maaf tadi di jalan macet"

"Gapapa. Ini buat lu" ucap jaemin sambil memberikan paper bag itu ke keira

"Makasi" keira tersenyum simpul saat mengambil paper bag itu dari tangan jaemin

"Masih sakit?"

"Lumayan"

Jaemin hanya menganggukkan kepalanya setelah itu terjadilah ke heningan diantara mereka berdua tidak ada yang berani membuka suara sama sekali. Tiba tiba tangan jaemin langsung menggenggam tangan keira yang membuat gadis itu menoleh kaget

"Biarin gini dulu"

Keira hanya tersenyum fikiran nya beranjak lagi ke jeno yang masih ada di rumah sakit. Terbaring dengan rasa sakit tapi lebih sakit batin keira melihat orang yang ia cintai harus tertidur dengan penderitaan

"Gimana kabar sekolah?" tanya keira sambil melirik kearah jaemin

"Seperti bisanya tapi beda saat gue tau lu nggak di sekolah"

"Kayakya sama aja deh ada atau nggak ada gue di sekolah"

"Beda karena orang yang gue suka ga ada di sekolah"

Keira hanya tersenyum simpul sambil menganggukan kepalanya tidak ada sedikit kata pun yang ingin ia ucapkan lagi kepada jaemin, karena fikiran nya sekarang hanya mengacu kepada jeno

"Lu masih mikirin jeno ya?"

"Haha iya na"

"Gue selalu doain yang terbaik buat kalian berdua"

"Makasih na"

"Gimana donor jantung buat jeno udah dapet?"

Keira menggelengkan kepalanya "Ga tau na semoga ya cepet nemunin donor jantung"

"Nyari donor jantung susah. Juga siapa yang mau donorin jantung nya buat orang yang kaga kita kenal? Maksud gue sekali pun dia meninggal pasti masih ada perasaan ga rela ngasih jantung kita ke orang lain" tutur jaemin

Keira terdiam mendengar penjelasan jaemin gadis itu masih mencerna perkataan jaemin yang sebernya ia tidak mengerti

Gue kan kenal sama jeno? Batin keira

"Oh gitu ya" jawab keira singkat

"Iya kei"

"Na"

"Hm?"

"Makasih ya"

"Buat apa?"

"Buat hadiah nya" jawab keira menunjukan paper bag nya kearah jaemin dengan senyum nya

"Ohh iya sama sama" ucap jaemin tersenyum manis

"Na udah malem ayo pulang?" ajak keira bangun dari bangku taman

"Gue anter ya?"

"Iyadeh"

Setelah itu mereka berdua langsung jalan menuju rumah keira yang ada di selatan taman komplek. mereka berdua jalan bersejajaran ingin hati menggenggam tangan keira tapi jaemin takut dan ragu

"Lah na lu naik sepeda kesini?" tanya keira yang melihat jaemin mengambil sepeda berwarna merah yang ia taruh di dekat pohon besar

"Iya motor gue kaga ada bensin jadi ya pake sepeda" Jawab jaemin sambil naik keatas sepedanya

"Oh tapi bukanya lu punya mobil?"

"Males bawa mobil. Ayo naik" ucap jaemin saat ia sudah ada di depan keira

Gadis itu tersenyum dan langsung naik ke atas sepeda milik jaemin keira menaruh kedua tangan nya di atas pundak jaemin

"Udah kan?"

"Udah na"

Jaemin dengan segera mengayuh sepedanya senja telah hilang di renggut oleh malam yang hampir gelap ini. Tak ada jingga kehangatan lagi yang menyelimuti hanya hitam dingin yang menemani kesunyian malam mereka berdua 

Saat mereka berdua sudah sampai di depan rumah keira jaemin langsung menghentikan kayuhan sepeda nya. Keira turun dari sepeda jaemin sambil menenteng paper bag dari jaemin

"Mau mampir?"

"Ga usah kei lain kali aja. udah malem"

"Yaudah kalau gitu"

"Gue balik ya?"

"Iya na hati hati"

"Keira" panggil jaemin sambil menahan tangan keira

"Kenapa na?" tanya keira agak mendekat kearah jaemin

"Gue selalu nunggu lu"

"Jangan nunggu gue. Bosen"

"Jika menunggu itu membosankan
lalu berpindah hati apakah itu menyenangkan?"

Keira terdiam mendengar perkataan dari jaemin gadis itu memejamkan matanya dan membukanya lagi sambil tersenyum kearah jaemin

"Ya. Mungkin kamu harus coba berpindah hati demi aku yang kamu tunggu. Sangat sia sia jika menunggu orang yang selama ini tidak menunggu mu juga"

Jleb genggaman tangan jaemin di pergelangan tangan keira seketika merenggang saat mendengar ucapan yang cukup savage yang keluar dari mulut keira

"Selamat malam untuk kamu yang harus berhenti menunggu ku" ucap keira

Dan setelah itu keira masuk ke dalam rumah meninggalkan jaemin yang masih mematung di depan rumah nya sorot mata sendu yang jaemin tunjukan itu begitu pilu untuk di lihat

Jaemin menundukan kepalanya lalu memgalihkan pandangan nya kearah rumah keira. Menatap kearah gadis yang sekarang sedang melambaikan tangan nya itu kearah nya

Dengan keadaan seperti ini jaemin masih bisa tersenyum dan melambaikan balik tangan nya kearah keira

"Selamat malam juga untuk kamu yang telah berhasil menjadi patah hati terbaik ku" 

Jaemin langsung mengayuh sepedanya menjauh dari pekarangan rumah keira dengan pelan sesekali laki laki itu menepis air mata yang keluar dari matanya

"Jadi ini yang namanya karma" gumam jaemin

Remember karma does exist guys

Mungkin ini karma untuk jaemin yang bertahun tahun selalu php in cewek, gonta ganti pacar selama seminggu, punya degem di mana mana sampe room chat nya kayak asrama putri. Dan sekalinya tulus sama orang malah cintanya bertepuk sebelah tangan








Don't forget to vomments
©hamdalah-h
❣❣❣









Gamon • lee jeno NCT Where stories live. Discover now