1.1「 With Heesung 」

Start from the beginning
                                    

Bilangnya putus, besoknya pasti minta maaf dan mohon-mohon ngajak balikan.

Itu udah biasa, Heesung mampu menertawakan saja. Padahal mereka tau kalo dia brengsek abis, masih aja di ajak balikan.

Dan Heesung yakin, siang ini Reale akan menemuinya untuk meminta maaf.

Siang ini Heesung sengaja menunggu di kantin mempermudah cewek itu jika mencarinya, duduk di kursi yang sering mereka tempati bersama, di temani dua temannya.

Reale tak lama lagi akan menapakkan kaki di sini. Lihat saja.

"Serius nih si Ale bakal datang? Ini udah mau lewat jam makan siang." Suara bariton Jay mengalihkan pandangan Heesung yang sedari tadi tertuju ke pintu masuk.

"Tunggu sebentar lagi," balas Heesung. Sebenarnya dia juga agak panik, takut Reale tidak datang.

Jay menaikan bahunya singkat, saling bertatapan dengan Sunghoon. Tapi kembali bersikap tak acuh.

Namun kepanikan itu hilang saat matanya jatuh kepada cewek dengan rok pendek yang baru saja masuk.

Reale benar-benar datang. Sesuai dugaan.

"Tuh kan!" Seru Heesung hampir loncat dari duduknya. "Nih, sebentar lagi dia nyemperin."

Perempuan dengan rambut terurai tersebut masih tampak celingukan seperti mencari seseorang, saat pandangannya menghadap ke depan tepatnya pada Heesung, Reale jalan mendekat.

Senyum kemenangan Heesung terukir, dia akan menyambut hangat kedatangan cewek ini dan siap mendengar permintaan maafnya.

"Wah bener, Man." Jay membuka rahangnya tidak percaya.

Celetukan itu membuat Heesung tersenyum penuh bangga.

Semakin dekat, Heesung menarik dalam ujung bibirnya. Menebak-nebak apa yang akan Reale katakan untuk memohon dan minta balikan.

Ketika jarak mereka hanya beberapa langkah lagi, Heesung bangkit dari duduknya. Menatap cewek itu penuh harap. Dia siap merengkuh tubuh Reale yang nanti akan menangis di pelukannya.

Siapa suruh minta putus seenaknya? Jadi nyesel kan.

Tatapan mereka beradu. Reale tampak berseri-seri. Bahkan sedikit berlari untuk segera sampai, gadis itu mungkin tak sabar ingin memeluknya. Dan mengelurakan kata-kata penyesalan.

Heesung pasti akan menerimanya kembali, memaafkannya, karena bagaimanapun cewek ini adalah cinta pertamanya.

Begitulah apa yang ada di benak Heesung.

Karena sepertinya itu benar hanya sekedar harapan Heesung. Tubuhnya kaku, ketika Reale justru melangkah berlalu, melewatinya begitu saja. Heesung terbelalak, bahkan cewek itu tidak melirik ke arahnya sama sekali.

What the f-

Dia hampir saja mengumpat. Heesung mematung sesaat, perlu waktu untuk memastikan jika kejadian tadi sungguh nyata. Reale mengabaikannya?

Ketika cewek lain rela menangis di depan banyak orang demi Heesung, tapi Reale bahkan tak sedikitpun mengindahkan kehadirannya.

Sial, Reale. Apa yang ada di dalam otak kamu?

Hal tersebut tentu mengundang tahan tawa dari dua sosok yang menjadi saksi kejadian malang tersebut, mata mereka mengikuti tubuh Reale yang ternyata menghampiri temannya-teman cewek itu di belakang. Pandangan Jay dan Sunghoon beralih pada cowok yang masih diam, tidak mau menoleh sedikitpun. Masih shock kayaknya.

"Bang, ngapain lu? Tumpengan? Diri terus." Celetuk Sunghoon, menahan tawa namun nyatanya tak bisa dia berhasil mengumbar tawa.

Shit!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 23, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

With Enhypen Where stories live. Discover now