Chapter 19 : Kebetulan... First Ha*dJ*b (NC-) part 1

Start from the beginning
                                    

"......."

"Jika kau ingin anak untuk di perpamerkan, cari saja yg lain, bukan aku!"

"........."

"Dengar, aku tidak perduli dan tidak akan datang, makan malam itu terdengar membuang waktuku" dan dia pun menutup teleponnya sepihak

Tanpa pria itu sadari Can berada tidak jaih darinya dan tidak sengaja mendengar perbincangan tidak sopan itu.

'Sial,, dari kampus seluas ini kenapa aku harus bertemu dengannya~~ monolog Can memajukan bibirnya kesal.

'Dan apa itu tadi, begitukah cara dia berbicara pada ibunya??, huh benar-benar tidak bisa di percaya'

Tanpa Can sadari dia bahkan sudah menarik lengan pria itu saat melihatnya melewatinya.

"Tunggu!! " Tin tampak terkejut tapi kemudian menampakkan wajah malas.

"kau lagi?? Hhh.. apa maumu, aku sibuk" ucap Tin datar seraya berusaha melepas pegangan can dan pergi. Tapi can tidak melepaskannya.

"Hei kau, aku bicara denganmu! Jangan abaikan aku!" seru Can.

"Lalu? " ucap tin Datar.

"Apa begitu caramu berbicara pada ibumu hah? Apa kau tidak pernah di ajari sopan santun?"

"Dan apa perdulimu? Apa itu urusanmu? " ujar Tin dengan senyum mengejek dan berusaha lagi menarik paksa lengannya dari genggaman can dan berhasil. Saat hendak pergi langkahnya tiba2 terhenti, rahangnya mengeras mendengar ucapan can.

"Baik,,, benar,, memang bukan urusanku.. orang yg kurang kasih sayang sepertimu memang tidak bisa di ajak bicara, memang percuma saja" ujar can tak kalah sarkasnya.

Tin berbalik " Apa yg kau katakan tadi?"

"Aku bilang, kau hanya seorang ANAK KURANG KASIH SAYANG!!" ujar Can mengikis jarak dan mengucapkan penuh penekanan di depan Tin.Meski tin lebih tinggi darinya Can tak gentar, can merasa pria ini sangat menyebalkan dan perlu di beri pelajaran. Can belum pernah membenci orang sampai seperti ini, tiap apa yg tin katakan selalu membuatnya kesal.

Tiba-tiba

CUPPP!!!!

Can melebarkan matanya, tubuhnya kaku, tidak bisa mencerna apa yg sedang terjadi padanya, apa dia baru saja di CIUM?? Oleh TIN!!

Seharusnya can bisa segera mendorong Tin dan memukulnya seperti yg pernah can lakukan, tp can tidak tau kenapa tubuhnya saat ini tidak bisa di gerakkan, seakan semua energinya di ambil paksa, tubuhnya melemas, pikirannya menjadi kosong, bibirnya terasa panas.

Lalu Tin melepaskan ciuman mereka " Kau harus belajar menutup mulutmu!" dan mendorong kasar tubuh can hingga terjatuh dan tanpa rasa bersalah tin beranjak pergi. "Hmmm... ciuman dengan pria tidak begitu buruk" gumam Tin seraya menyentuh bibirnya dengan jarinya..

Sementara Can, menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya dan mulai berteriak, "ARRRRHHHHH Tidakkk!! Sialan Kau Tin!!! " tak menghiraukan beberapa pasang mata yg memperhatikannya meraung dan berteriak histeris.

.

.

AE POV

"Ah Bi.. mari kubantu krap..." tawar ku saat melihat seseorang tengah berusaha menurunkan barang dari bagasi sebuah mobil,

"Ah,,, termakasih banyak, bibi kira bibi bisa mengangkatnya sendiri..." ucap bibi itu. aku mengambil sebuah koper besar,menurunkan nya dan meletakkannya di bawah disamping barang-barang lain.

"tidak apa-apa kok bi, hmm.. apa ada yg bisa ku bantu lagi?" tanya ku menawarkan diri.

"tidak... sudah semua... sekali lagi termakasih ya.. hmm.. apa kau tinggal disini?" bibi itu bertanya sambil menunjuk gedung apartement tersebut seraya tersenyum padaku.

01. My Hero ( Love By chance) ENDWhere stories live. Discover now