Chapter 4

543 99 21
                                    

"Terserah kau saja, sekarang aku adalah Hyungmu jadi cobalah terima kenyataan itu. Mulai saat ini, aku akan mencoba menghapus perasaan ini. Jika kau bertanya, apakah aku masih mencintaimu? Ya aku masih, masih sangat mencintaimu Jae, sekeras apapun aku mencoba membohongi diriku. Tapi kini aku sadar, mungkin kau benar, kau bukanlah orang yang tepat untukku, jadi mulai sekarang aku akan menghapus rasa cintaku sebagai seorang pria, aku akan mencoba menerimamu sebagai dongsaengku jadi kuharap kau juga melakukan hal yang sama" ucap Yunho dan berlalu meninggalkan Jaejoong

Dan ketika Yunho sudah pergi meninggalkannya, ia jatuh terduduk dengan isakan kecil yang berhasil lolos dari bibirnya dan airmata yang mengalir begitu saja dari mata hitamnya.

"Karena inilah aku mengakhiri hubungan kita, aku tidak mendengarmu Yunho... Sekeras apapun kau mengucapkan dan melantangkan rasa cintamu. Aku tidak akan pernah bisa mendengarmu Yunho" ucap Jaejoong dengan bahasa isyarat, isakannya berubah menjadi tangis, biar saja, biarkan kali ini ia menangis.

Geunsuk berjalan menghampiri Jaejoong, dan menariknya dalam pelukannya.

"Jangan menangis. Ku mohon berhentilah menangis dan menyakiti dirimu" ucap Geunsuk mengeratkan pelukannya sementara Jaejoong tidak peduli, hatinya terasa menyakitkan, ia hanya menenggalamkan wajahnya pada dada Geunsuk dan membiarkan semua rasa sakitnya keluar melalui tangisnya. Seperti 5 tahun yang lalu ketika Yunho meninggalkannya, sekali lagi Jaejoong merasakan hatinya hancur tak bersisa.

Geunsuk membiarkan Jaejoong melepaskan semua beban dan sesak di hatinya, membiarkan Jaejoong menangis sepuasnya, ia bisa merasakan kesedihan dan keputusasaan di wajah pemuda yang mungkin telah menjadi dongsaengnya itu. Dongsaeng yang juga telah berhasil mencuri sebagian dari hatinya.

Beberapa saat kemudian

Setelah berhasil menguasai emosinya dan menghentikan tangisnya. Kini Jaejoong duduk disebelah Geunsuk, tidak tahu apa yang harus ia katakan, bagaimana Geunsuk bisa ada dihadapannya? Apakah ia mengatahui rahasia yang ia sembunyikan selama ini?. Jaejoong terlalu terhanyut dalam pikirannya

"Jadi kau dan yunho adalah sepasang kekasih? Maksudku dulu kalian pernah menjalin sebuah hubungan?" tanya Geunsuk memecah kesunyian

Jaejoong yang menyadari geunsuk sedang berbicara, kemudian mengalihkan tatapannya ke wajah geunsuk.

"Apa?" tanya Jaejoong, karena terlalu hanyut dalam pikirannya ia tidak mengetahui kalau geunsuk tengah berbicara padanya

"Kau dan Yunho pernah menjalin hubungan" ucap Geunsuk menatap Jaejoong

"Ya, kami sudah mengenal sejak junior high school, dan mulai menjalin hubungan ketika kami berada di senior high school." Jawab Jaejoong jujur, ia rasa tidak perlu menutupi masalah ini pada Geunsuk, Jaejoong butuh tempat bicara dan mungkin Geunsuk bisa menjadi hyung tempat ia bersandar

"Kau mengakhiri hubunganmu karena orangtua kalian menikah?" tanya Geunsuk

"Tidak, aku punya alasanku sendiri untuk itu. Aku baru mengetahui pernikahan orang tua kami setelah 2 tahun mereka menikah" jawab Jaejoong

"Kau tidak menghadiri pernikahan appamu?" tanya Geunsuk heran

"Ya, bisa dibilang aku kabur dari rumah setelah memutuskan hubunganku dengan Yunho" jawab Jaejoong

"Kenapa?" tanya Geunsuk

"Aku tidak bisa menjawabnya sekarang" jawab Jaejoong sendu

Geunsuk berpaling namun tidak meninggalkan Jaejoong, ia hanya berdiri membelakangi Jaejoong

"Aku tahu rahasiamu Jae, bukan hanya rahasia cintamu, aku juga tahu rahasiamu yang satu ini. Awalnya aku tidak percaya, aku hanya menduga-duga namun kurasa akan sangat mustahil bagi seseorang mengerti pembicaraan orang lain hanya dengan gerak bibirnya, namun sekarang aku yakin, inilah rahasia terbesar yang kau coba sembunyikan dari orangtuamu dan juga dari Yunho. Alasan kenapa kau memutuskannya saat itu, kurasa akupun tahu jawabannya" ucap Geunsuk tetap dengan memunggungi jaejoong sementara jaejoong nampak panik karena ia tidak tahu apa yang geunsuk bicarakan, ia tidak bisa melihatnya.

Can You Hear My HeartHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin