Chapter 18 : Kebetulan.. MENAHAN (NC-)

Mulai dari awal
                                    

"Aku hanya... hanya tidak tau apa yg harus aku lakukan,.. tidak bukan begitu,, maksudku aku tau,,, tapi.. aku belum pernah melakukannya, benar benar belum,,, aku,, takut Ae tidak menyukainya, Ae jg laki-laki.. bagaimana jika Ae tidak menyukainya, aku tidak tau apa yg harus kulakukan, aku takut kalau Ae.. kece~~"

Tanpa menunggu pete menyelesaikan kalimatnya, aku menariknya ke pelukanku, kau tau posisi sedikit aneh karena aku memang blm bangkit sepenuhnya tadi, dengan lututku yg bertumpu pada Kasur tanganku meraih leher pete ke dadaku, sesaat tadi aku benar-benar takut pete membenciku,. Tapi setelah mendengarnya berusaha menjelaskan nya padaku itu sangat imut!! Tidak menyangka pete akan berpikir seperti itu,, Kecewa?? Yg benar saja, Pete tidak tau betapa aku ingin menyentuhnya, betapa pikiranku penuh dengan hal mesum tentangnya. Pete tidak tau betapa brengsek nya aku karena selalu membayangkan dirinya saat ritual "senam jariku" yg akhir-akhir ini sering ku lakukan.

Benar... bukan salah pond jika aku menjadi brengsek, bukan salah pond jika kemesumanku meningkat, salahkan pete yg telah mengubahku menjadi seperti ini. Tapi brengseknya aku malah menyukai perubahan itu.

Sepertinya aku akan mati, Aku sangat bahagia,,. aku tidak bisa menahan lagi,,, aku ingin melakukan nya dengan pete sekarang juga. Aku tidak bisa membiarkan orang lain melihat ekspresi pete saat ini, ekspresi malunya, tatapan menggodanya, bibirnya yg merah mereka dan saat ini sedikit bengkak karena ulahku, itu sexy, pipinya yg putih lembut, aku memeluknya erat, ini benar-benar membuatku mati.

"Sial!! Pete! Aku benar-benar tidak sanggup lagi menahannya!!" aku mendorong tubuhnya, badanku menekannya, pete terkejut tp tidak menolaknya.

"Ayo kita lakukan pete! Bisikku padanya,. Pete pun mengangguk dengan malu, aku pun mulai menciumnya kembali, kali ini lebih lembut.. dalam dan intens, aku terhanyut beberapa saat, ini sangat nikmat, aku melakukannya hingga saliva kamipun telah membasahi seluruh bibir dan dan menetes, aku tidak perduli, aku ingin mengesap seluruh rasa manis miliknya.

"Ughhh.... Euhmmm....!!" Erang pete tertahan dengan bibir kami yg masih melekat, saat tanganku menyentuh miliknya, kurasakan miliknya sudah menegang, aku meremasnya sedikit dari balik celana panjangnya,. Pete meremas bajuku bersamaan dengan ku menyentuhnya. Aku melepaskan ciuman ku memberinya udara, nafas pete terengah-engah, ia menggelengkan kepalanya kekiri dan kekanan menahan desahanya agar tidak terdengar,

"Aeee~~ aaahhhh" tiba-tiba aku mendengar sesuatu dari balik pintu

...

...

"Paman Ae.. paman Ae.. apa kau di dalam?"

"Ah N'Yim.. tunggu jangan masuk dulu!!" teriakku.

"!!!" aku terkejut bukan main saat beberapa detik kemudia pintu kamarku terbuka menampilkan gadis manis dengan senyum tidak bersalahnya melenggang masuk.

Aku langsung melempar bantal kearah pete untuk membuatnya menutupi nya.,

SIALL!! Bagaiman bisa aku mengatur anak berusia 2Thn kan, aku sangat menyayangi keponakanku satu2nya tapi saat ini aku benar-benar ingin dia tidak berada disini. Tidak bisakah dia kesini 1-2jam lagi.

Aku sedikit lega karena ia datang sendiri, paling tidak ia tidak akan menyadari situasi ini, kulihat pete memalingkan wajahnya menahan malu, tentu saja, bagaimana denganku?? Aku harus mengurus gadis ini dulu.

"Paman Ae... ini siapa?" tanya N'Yim menunjuk pete

"ini Paman Pete" jawabku sambil menggaruk kepalaku

"kau ingat paman Ae pernah bilang jika kau tidak mengijikan paman mencium pipimu maka paman akan mencari penggantinya dengan mencium paman pete" ucapku seraya memangku gadis ini, aku berharap dia tidak menyadari ada yg aneh pada tubuhku, aku sedikit menjauhkan posisi nya agar tidak menyentuh milikku yg saat ini masih blm tenang,

01. My Hero ( Love By chance) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang