A2

460 10 0
                                    

.
sasa pov

**
Setelah kepergiannya. Akupun memutuskan untuk pergi kekantin. jujur saja aku sedikit lapar karna tadi pagi tidak sempat makan di rumah. Dan kebetulannya lagi cacing di perutku juga menyetujui aku untuk makan.

"Mbak aku pesen mie ayam satu sama teh botolnya deh, anterin ke situ ya mbak" pesanku pada perempuan yang sudah lama menjabat sebagai tukang mie ayam terenak di sekolahku, dan juga jangan lupa dia sedikit seksi.

"Baik non" jawabnya dengan ramah.

Setelah memesan aku berjalan ke arah kursi paling pojok menunggu pesananku datang seraya bermain hp.
Tidak lama kemudian pesananku pun datang dan aku segera memakannya. Setelah selesai aku langsung membayarnya dan cepat-cepat kembali ke kelas. Karna kini bel pergantian les sudah berbunyi. Sesampainya di kelas kulihat bu helen belum masuk jadi aku segera pergi ke bangku ku dan mendaratkan tas ku di meja.

"Loh darimana aja sih, kebiasaan deh telat mulu, kapan berubahnya sihh" ucap salah satu sahabat ku yg bernama rani.

Dan aku hanya menunjukkan deretan gigiku ke dia dan menceritakan semua kejadian yg menimpa kesialan ku pagi ini.

Disaat kami sedang asik mengobrol tibatiba agung ketua kelas ku masuk dan membawa berita yg paling menyenangkan lebih dari apapun. Dia mengumumkan bahwa bu helen guru kimia itu tidak masuk dikarenakan sakit. Ku lihat teman-teman sekelasku loncat-loncat kesenangan dan langsung membentuk koloni-koloni baru. Ada yg membentuk koloni untuk bermain mobile legends, ada yg membentuk koloni tidur dipojokan kelas, dan ada koloni yang menggosip. Sedangkan aku, aku akan memilih untuk tidur kali ini.
Saat aku ingin menutup mata tibatiba saja leo datang kehadapanku dan jujur saja itu membuatku sedikit kaget.

"Kenapa le? Kenapa kesini? Kan masih jam belajar" tanyaku

"Lo kenapa telat sih? lo temeni gue dong sebentar ke kantin gue mau beli double polio ni" katanya yang berhasil membuatku melongo dengan permintaanya.

"Leo, kenapa gak minta temeni temen lo sih, atau pacarlo. Kenapa harus gue? Ganggu bgt" kataku lagi yang ingin melnjutkan tidurku.

"Emangnya salah ya gue minta temeni sahabat gue yang uda kayak adek bagi gue" katanya sambil menarik pipiku.

( jadi dia nganggap gue adik? Padahal rasaku lebih dari itu. Haha stop sa, jangan yg enggak-enggak ah dia uda punya pacar)

"Tapi kalo lo mau lebih boleh kali ya" godanya yg membuat aku tidak bisa bernapas tibatiba.

AboutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang