AM 8 : Adaptasi

743 23 7
                                    

Hello Ders... maunya up seminggu sekali tapi apadaya,kerjaan lain lagi banyak2nya jadi akhirnya up nya tak tentu,so maafkanlah daku... love U and makasih yang setia nunggu juga tak lupa ngeVoment ceritaku.aissshh...jadi lebayyyy diriku

No Edit say jadi Typo di mana-mana

Rabu,24 Oktober 2018

******

"Nayyy..."protes Affan saat tiba2 Naya mendorongnya dan dengan cepat berlari ke kamar mandi,padahal mereka baru saja akan memulai aktifitas panas setelah Jumat kemarin,Affan harus menghadiri seminar di luar kota.Dia sudah begitu rindu menyentuh istrinya,sejak menikah ini pertama kalinya dia menerima undangan seminar di luar kota,itupun dengan persyaratan hanya sehari,jadi kamis setelah shubuh dia berangkat.Banyak peserta yang mengeluh karena padatnya acara,seminar yang seharusnya 3 hari menjadi sehari semalam, dimulai jam 7 pagi sampai jam 11 malam,dilanjut sesi tanya jawab sampai menjelang dini hari,benar2 jadwal yang gila,namun mengingat reputasi Affan yang luar biasa,para peserta yang mayoritas dokter muda tampak tetap antusias mengikutinya,sertifikat yang mereka peroleh sangat berarti untuk kemajuan karir kedokteran mereka.Tepat pukul 4 pesawat yang ditumpangi Affan take off menuju Jakarta,dan begitu sampai apartement,tentu saja yang pertama kali ditujunya adalah kamar utama,Naya bahkan sempat kaget saat baru keluar dari kamar mandi,disambut dua lengan kokoh yang langsung menggendongnya ala brydalstyle dan membawanya ke ranjang sambil menghujaminya dengan banyak ciuman,namun sepertinya ada yang salah dengan perut Naya hinggal harus ke kamar mandi lagi.

"Bentar mas..."teriak Naya segera mengunci kamar mandi,hingga saat menyusul,Affan tidak bisa membukanya,hal itu terang saja membuatnya khawatir.Naya tidak pernah mengunci pintu saat ke kamar mandi karena dengan tegas,Affan melarangnya.Dia takut jika terjadi kecelakaan di kamar mandi akan terlambat memberikan pertolongan dan Naya mempercayainya begitu saja,meski alasan Affan setengahnya benar dan setengahnya lagi adalah modus.

"Nay.."ketuk Affan kuatir."Kamu sakit?"tanyanya cemas,teringat pagi tadi saat baru sampai,Naya juga masih di kamar mandi.Affan ingin memaksa masuk saat tiba2 Naya sudah membuka pintu sambil terlihat kurang nyaman memegangi perutnya.

"Gak sakit kok,cuma buang angin..."kata Naya sedikit meringis malu membuat Affan menghela nafas.

"Kan tinggal kentut saja,kenapa harus lari ke kamar mandi"katanya.

"Ih..kan malu,apalagi bau"

"Coba kuperiksa,kentut sehat itu harusnya gak bau,kalau samapi bau berarti ada yang bermasalah dengan pencernaanmu"

"Maasss..."teriak Naya saat tanpa aba-aba Affan langsung mengangkat dan membaringkan nya,tak hanya itu,tangannya dengan lincah menarik kaos Naya ke atas dan mengetuk beberapa bagian perutnya.Dengan beberapa pijatan,Naya merasa ingin buang angin lagi tapi saat ingin ke kamar mandi,Affan menahannya.

"Keluarkan di sini,jangan ditahan"perintahnya yang dibalas gelengan Naya,membuat Affan kembali menekan beberapa titik di perutnya dan akhirnya...

"Truuut...trut..."suara itu keluar beruntun membuat wajah Naya seperti kepiting rebus dan spontan membuatnya menutup wajah dengan kedua tangannya,Affan tertawa.

"Baunya lumayan.."

"Maaass...."

"Sepertinya kou masuk angin dan ada sedikit gangguan pencernaan,katakan..apa yang kou makan kemarin?"tanya Affan sambil berjalan mengambil sesuatu di kotak obat tak memperhatikan wajah istrinya yang benar2 merah.Dengan satu tangan yang masih menutup matanya,tangan satunya lagi menurunkan kaos menutupi perut datarnya yang terbuka.

"Nay..apa sakit sekali"terkejut Affan saat berbalik dan melihat Naya yang duduk beringsut mengubur wajah di antara kedua lututnya,buru2 dihampirinya.

Awesome MateWhere stories live. Discover now