Chapter 17 : Kebetulan... Terlalu Manis

Start from the beginning
                                    

Seperti saat ini, aku tidak tau kenapa pete memilih McDonald's sebagai tempat makan kami, maksudku tuan muda seperti pete pasti makan melebihi sekedar McDonald's kan, apa ia sengaja memilih ini karena pikir aku tak bisa membayarkannya makan di restoran mewah?? Tapi tidak, prasangka tak beralasan ku terjawab saat pete seakan mengerti apa yg kupikirkan, Pete mengatakan bahwa sejak kecil ia dan keluarganya sering makan disini karena pete yg mengingikannya, Tapi sudah tidak mereka lakukan sejak orang tuanya bercerai dan saat itu pete masih sangat muda untuk memahaminya,..

Kami memilih duduk di salah satu bangku yg berada dekat kaca, itu tempat favorit pete katanya, aku tidak masalah, saat aku ingin menikmati pesanan kami terlihat ada beberapa gadis mengambil foto kami ah tidak maksudku pasti foto pete,. Kurasa selera makan ku sedikit berkurang tapi itu tidak berlaku pada pete, pete dengan imutnya tersenyum sejak tadi, dia bahkan tidak sadar bahwa senyumnya membuat hal ini makin parah. Aku memutuskan tidak memperdulikan nya, aku tidak ingin merusak senyum pete,. Aku berjanji akan menjaga senyum itu selama yg kubisa..

Setelah sekitar satu jam kami habiskan untuk makan dan mengobrol kami memutuskan ke toko Hadiah, Aku tidak bs berhenti tersenyum saat pete dengan bersemangat memilih hadiah untuk N'Yim. Sudah beberapa barang yg pete tanyakan padaku, meminta pendapatku akan hadiah yg akan kami beli,. Pete tampak sangat imut, aku hanya bs menikmatinya, hanya seperti ini saja sudah membuatku senang.

"Ae Krap... bagaimana dengan yg ini? " tanya pemuda manis yg ternyata adalah pete.

"Ehm.. kurasa tidak,... N'Yim terlalu muda untuk memainkannya" jawab Ae

"Begitukah.. aah.. bagaimana dengan yang ini? " tanya Pete lagi.

"Ingin beli untuk anak umur berapa" seorang karyawan menghampiri kami, bertanya dengan senyum yg aku tau gadis itu tujukan untuk pete,.

"Ah,, itu umurnya 2tahun, gadis yg sangat imut, Namanya Yim dan ini untuk hadiah ulang tahunnya" jawab pete, aku tidak bisa menahan tawa karena saat ini bolehkan ku anggap pete sedang memamerkan keponakanku??

"apakah itu adikmu??" tanya karyawan itu lagi, sepertinya ia hanya fokus pada pete dan mengabaikan aku.

"Err,,,  Keponakan... " aku memperhatikan semua jawaban yg pete berikan, dan itu membuatku benar-benar ingin tertawa, sial mengapa Pete terlihat sangat imut seperti itu. sepertinya akhirnya pete sadar bahwa itu keponakanku bukan keponakannya karena setelahnya ia pun memandangku seakan merasa bersalah. Pete terlihat menggaruk kepalanya yg tidak gatal.

"Aku rasa keponakan mu pasti imut sekali, dan sangat beruntung jika tidak mana mungkn 2 pamannya datang untuk memberikannya hadiah.." ucap karyawan toko  tadi yg mengira N'Yim adalah keponakan Pete karena pete terlihat lebih bersemangan dibanding aku pamannya sendiri.

"Benar,, dia adalah keponakan kami berdua" jawabku pada karyawan toko saat kulihat Pete ingin meluruskan hal itu, untukku tidak masalah,  aku sangat senang karena pete jg terlihat menyayangi keponakanku.

"Pete.. sebenarnya aku kesini karena ingin membeli sepeda roda tiga, kurasa saat ini, itu lebih berguna untuk N'Yim... aku ingin memberitahumu sejak kita masuk toko tadi, tp kulihat kau sangat bersemangat saat memilih mainan aku jadi tidak tega...  " dan ucapanku membuat wajah pete memerah, aku pun tersenyum menatapnya,,pete semakin menundukkan wajahnya.. membuatku ingin... ah tidak,.. jgn gila Ae, aku harus segera menjauh darinya sebentar,, ini tak baik untuk jantungku.

Aku pun pamit pada pete sebentar dan mendekati karyawan toko dan menanyakan dimana letak sepeda roda tiga, dan mengikuti penjaga toko menunjukkannya, sementara Pete masih asik melihat lihat mainan, setelah aku mendapatkan yg aku inginkan, aku pun menghampiri pete,.

PETE POV

"Ehmmm.. Ae krap.. bolehkah aku membelikan sesuatu untuk N'Yim? "

"Tidak perlu, aku tak ingin kau membuang uangmu" jawab Ae langsung

01. My Hero ( Love By chance) ENDWhere stories live. Discover now