Chapter 15 : Kebetulan.... RIVAL?

Start from the beginning
                                    

"Terimakasih tin,, lalu berapa aku harus mengganti nya? " jawab pete

"tidak perlu, aku menganggapkau berhutang budi padaku"

"Tapi Tin... aku lebih baik membayarnya"

"Aku lebih suka kau berhutang budi padaku pete" jawab Tin di sambut tatapan peperangan dari Ae, ia mengepalkan tangannya di bawah meja,. Ia mulai merasakan hal yg tidak beres disini.

"Kalau begitu.... Bagaimana caraku membalas budimu Tin..."

"Bagaimana kalau...... berhentilah berhubungan dengannya!!" jawab Tin seraya menatap tajam Ae, terbukti sudah dugaan Ae,.

"Aku tidak akan berhenti berhubungan dengan Pete!"  Jawab Ae cepat.

"Karena uangnya??"

"Apa maksudmu??" Ae tidak tahan berdiri dan mencengkram kerah kemeja Tin, ia sudah di ambang batas kesabarang dengan orang itu. jika bukan karena menghormati pete ia sudah langsung meninjunya sejak awal bertemu.

"Ae... Tin..!!" cegah Pete seraya menarik lengan Ae, ia tak ingin ada keributan disini.

"Ae krap,... Tin hanya bercanda,, benar kan Tin,.. katakan padanya kau hanya bercanda.."

"Kau benar benar Brengsek seperti yg Can katakan.." ucap Ae akhirnya.

Tin berusaka melepas genggaman Ae, dengan senyum sinis ia menjawab

"bahkan jika aku brengsek sekalipun aku masih bisa membantu pete untuk mendapatkan jam tangan nya kembali, jam tangan berharga yg jika kau kumpulkan seluruh uangmu saja hanya akan cukup untuk membeli Jarum jam nya " jawab Tin datar, dingin dan menusuk. Ae melebarkan matanya, tatapanya sangat kesal sampai rasanya ia ingin memukulnya saja. Sayangnya tidak bisa ia lakukan.

"Pete aku pergi dulu, jika ada perkembangan lain akan kukabari, dan juga..... hati hatilah memilih teman" ucap tin seraya tersenyum angkuh beranjak dan pergi bagitu saja meninggalkan Ae yg tengah menatapnya garang.

Tampak Ae memejamkan mata mengatur nafasnya. Rasanya ingin meledak. "Ae krap....tolong jangan dengarkan Tin... " panggil pete

"Tapi si brengsek itu...!!! ah Lupakan!" ujar AE, ia kesal tp ia tak ingin menhina si brengsek itu di depan pete. Ia pun mengambil tasnya dan pergi.

"Ae krap... mau kemana? Kau masih ada kelas kan?" panggil pete sambil mengikuti Ae

"Aku bolos!" jawab Ae tanpa melihat pete.

"Ae krap... tunggu,.. tunggu aku" panggil pete seraya mengejar Pria-nya

.

.

AE POV

Aku sangat kesal hingga aku tidak memperdulikan pete yg mengikutiku pulang keasrama, selama perjalanan ia hanya diam saja, aku jg sedang tidak mood untuk memulai permbicaraan, aku sangat kesal hingga ingin menghajar seseorang. Bagaiamana bisa Pete berteman dengan orang seperti Tin. Tidak bisa di percaya...

Aku sampai di Dorm ku... ku ajak pete masuk,,kusuruh dia duduk di ranjangku karena kamar ini,... bagaimana ya mengatakannya, seperti kapal pecah, gara-gara teman sekamarku yg super kepo dan mesum itu, kamar ini tidak pernah rapi, tidak tau kenapa aku bisa sanggup sekamar dengan mahkluk itu,.

"duduklah di ranjangku pete, aku kan membereskan kekacauan ini" ucapku sambil mengambil kardus dan mulai memunguti barang barang yg berserakan. Pikirannku masih kacau, pete menurutiku ia perlahan meuju ranjang dan duduk, dapat aku rasakan ia tengah memandangiku. Aku tau yg ia pikirkan tapi aku blm ingin memulai pembicaraan.

01. My Hero ( Love By chance) ENDWhere stories live. Discover now