Menangis Semalam#18

Începe de la început
                                    

Shin hye kembali menggeleng dan dia mulai menangis, merasa bersalah telah menyakiti Jong suk dan Ji won.

"Jangan berpikir aku akan melepaskanmu Shin hye, kau tahu aku sangat mencintaimu. Masa bodoh dengan Yong hwa dan kisah cinta kalian. Itu semua masa lalu dan kau harus mengerti, jika kau sudah menyakiti hati Jiwon. Kalau hanya aku, aku tidak masalah untuk melepasmu.

"Jong suk maaf membuatmu terluka, tapi kau tidak perlu memaksakan diri untuk tetap bersamaku. Kau bisa meninggalkanku dan menemukan wanita yang lebih baik.

"Dan membiarkanmu terus menyakiti Jiwon dengan kehadiranmu disekitar Yong hwa? atau mungkin saja kaulah yang justru tersakiti, Shin hye. Kau tahu... mudah untuk jatuh cinta, tapi sangat susah untuk melupakan cinta itu. Dan aku, tidak bisa melupakan cintaku begitu saja. Rasanya sangat sakit, bahkan aku mencoba mengkuatkan hatiku sendiri untuk tidak menangis.

Shin hye menghapus airmata yang terus mengalir dipipinya, dia menangis tapi tidak terisak. Shin hye menahan suaranya agar tidak terisak. Lalu... sentuhan tangan Jong suk menangkup wajahnya, membuatnya Shin hye menatap wajah Jong suk yang tentram tersenyum padanya.

Jong suk menghapus jejak airmata pada wajah Shin hye, memberikan senyuman yang membuatnya juga tidak mengerti kenapa dia justru tersenyum hangat pada Shin hye, bukanya memaki atau bahkan meneriakinya.

Yang Jong suk tahu, dia mencintai Shin hye dengan tulus. Jong suk ingin membantu Shin hye untuk melupakan Yong hwa dan menerima dirinya. Jika itu memungkinkan, oh... betapa cintanya dia pada Shin hye.

"Bolehka aku bertanya padamu?" Shin hye menganggukan kepala."Apakah kau menyukaiku... atau mungkin pernah menyukaiku?

***

"Jangan menatapku seperti itu, karena seharusnya kau lah yang menjelaskannya padaku." Jiwon menatap Yong hwa yang juga menatapnya tajam.

"Kau sudah tahu?

"Jika yang kau maksud adalah hubungan perselingkuhanmu dengan wanita itu... yaa, kau benar aku sudah tahu." jawab Jiwon menantang.

"Haruskah aku menceritakannya padamu seperti apa hubunganku dan Shin hye?

"Aku tidak butuh cerita kisah cintamu dan dia, Yong. Bahkan aku tidak peduli, jika kalian selingkuh dibelakang kami. Aku yakin, saat ini Shin hye sudah menceritakannya pada Jong suk. Kalian memalukan, Yong." Jiwon tersenyum sinis melihat wajah Yong hwa.

"Kalau begitu kita sudahi saja..." belum sempat Yong hwa mengatakannya, Jiwon sudah lebih dulu berdiri dan hendak meninggalkan Yong hwa.

"Bukankah seharusnya kau mengatakan maaf padaku, kau berhutang banyak maaf padaku Jung yong hwa. Kenapa kau sekali? Kau melukaiku dengan perselingkuhanmu, bahkan aku tidak menerima permintaan maafmu." Jiwon merasa bodoh karena dia justru menangis. Ini membuktikan betepa lemahnya dia. Dan itu  juga membuktikan dia tidak ingin berpisah dengan Yong hwa.

Yong hwa tahu Jiwon menangis dan semua ini kerenanya. Bukannya dia tidak menyesal ataupun tidak ingin meminta maaf. Tapi... bisakah kata maaf memulihkan hatinya yang sudah terluka?

"Kata maaf tidak akan menyembuhkan lukamu, Jiwon. Aku tidak ingin semakin melukaimu.

Jiwon berbalik dan menatap Yong hwa setelah menghapus airmatanya beserta tangisan bodohnya." Jadi kau pikir dengan mengakhiri hubungan kita, maka semuanya akan baik-baik saja. Maka... luka pada hatiku akan membaik?" Jiwon menunjuk dadanya dengan terluka. Tatapannya kita tertutup, yaa... dia menahan isakan perih yang dia rasakan pada hatinya yang terluka.

Yong hwa sungguh tidak ingin melihat Jiwon seperti ini. Dia tahu bagaimana Jiwon selama ini bersamanya. Jiwon bahkan tidak pernah menangis, tapi sekarang... bagaikan sebuah bom yang sudah tersimpan lama, menunggu waktu yang tepat untuk meledak dan inilah saatnya.

"Kau tidak bisa terus melukai hatiku, Jung yong hwa. Bahkan jangan berpikir untuk kembali padanya. Jika kau tidak ingin aku semakin terluka, lupakan dia dan mari... aku... aku masih ingin menggapai tanganmu. Aku... masih bisa bertahan dan melupakannya. Bagaimana jadinya aku, kalau kau meninggalkanku dan memilih bersamanya? Tidakkah itu sangat jahat? Melukai hati wanita, apakah itu kemampuanmu?

Ji won mendekat memupus jarak antara dia dan Yong hwa, mengulurkan tangan meminta Yong hwa untuk menggapainya, dan juga memaksakan sebuah senyuman yang terkesan memilukan untuk dilihat.

"Kembalilah padaku, kembalilah menjadi Jung yong hwa yang aku cintai, kita bisa memulainya dari awal, Yong. Aku tahu, walaupun perbandingannya sangat jauh, cinta itu ada untukku, walau hanya sedikit. Dan aku berjanji, aku... aku akan membuat cinta itu semakin besar." Ada sedikit keraguan dalam ucapan yang Ji won utarakan. Walalupun dia penuh tekat, tapi dia tidak yakin bisa menghapus perasaan Yong hwa pada Shin hye. Bahkan selama 2 tahun saja, Yong hwa masih menyimpan cinta itu walaupun dia ada disana untuk menggantikannya.

"Maaf... aku tidak ingin kau menangis lagi. Jika kau menangis saat ini dan untuk beberapa waktu kedepan, percayalah luka itu akan sembuh. Tapi, jika kau tetap bersamaku... luka dihatimu tidak akan pernah sembuh. Kau akan merasa sesak hanya dengan berdekatkan denganku. Aku tidak ingin itu." Yong hwa menolak keinginan Jiwon... baginya ini sudah berakhir. Dia tidak bisa membohongi hatinya dan melukai Jiwon terus menerus. Setiap perpisahan akan menimbulkan luka, tapi dengan seiring berjalannya waktu... luka itu akan sembuh. Karena dia pernah merasakannya, walau hanya sesaat. Karena dia bukan melupakan cinta itu, dia memendam cinta itu jauh didalam hatinya.

"Apa kau akan kembali pada Shin hye setelah melepasku pergi?

Yong hwa tidak menjawab, Yong hwa menutup pintu dengan pelan. Dan bersandar didepan pintu, memikirkan pertanyaan Ji won barusan."Apa kau akan kembali pada Shin hye setelah melepasku pergi?

"Yaa aku ingin berlari padanya. Tapi tidak... itu hanya akan semakin menyakiti.

***

"Kau dapat undangannya?

"Yaa aku dapat." pria itu menunjukan undangan yang baru saja diterimanya.

"Aku tidak tahu kalau mereka berencana untuk menikah.

"Aku juga tidak tahu, yang aku tahu mereka memang pacaran.

"Sudah-sudah tidak usah dipermasalahkan. Mau mereka menikah atau tidak, memangnya urusaan kita. Kita sebagai orang yang mengenal mereka, cukup mendoakan saja yang terbaik. Lagi pula, mereka sangat serasi... cantik dan tampan, yaa kan." Seorang wanita tersenyum menimpali teman-teman prianya. Dia terkekeh senang, karena akhirnya dia mendapat berita bahagia.

To be continue...

We Just Broke Up!!Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum