Halloween Event (2018)

12. Reason (Nijimura Shuuzo X Cardia Ricca) ✔

Kuroko no Basuke Fanfiction Indonesia

Halloween Event by Members of kurobasu_district

Reason
(Nijimura Shuuzo X Cardia Ricca)
Written by naracardia

Cardia Ricca © naracardia
Kuroko no Basket © Fujimaki Tadatoshi

***

"Hah?"

Nijimura menatap Ricca dengan bibir yang dimanyunkannya, seperti biasa. Berdecak pelan dan mengulangi kalimatnya.

"Aku mau kamu ikut aku ke pesta halloween yang diadakan distrik Kurobasu malam ini," pintanya.

"Memangnya, kenapa kamu mengajakku? Kenapa tidak dengan yang lain saja? Haizaki-san, misalnya." Ricca menatap Nijimura heran. Tidak biasanya dia mau mengajakku, batin Ricca.

"Oh, tantangan dari TOD," jawab Nijimura. Ia mendesah kesal. "Jika aku gagal mengajakmu, mereka menyuruhku datang ke sekolah dengan seragam perempuan."

"Sial, jika saja aku menolak ajakan mereka untuk bermain," gumam Nijimura, kemudian matanya melirik Ricca yang menyeringai licik. "Cardia-san? Kenapa kau menyeringai, hei?"

"Fufu, entah kenapa aku merasa harus menolak ajakanmu," sahutnya sambil menyeringai.

"Oi, apa yang kau rencanakan?" tanya Nijimura. Ia merasakan nasib buruk akan menimpanya jika Ricca tidak bisa diajak ke pesta Halloween itu.

"Aku ingin melihatmu menggunakan seragam perempuan. Ah, itu pasti lucu sekali!" Ricca terkikik geli.

Nijimura memanyunkan bibirnya. "Kau mau ikut atau tidak?"

Ricca berpikir sebentar. Akhirnya, ia mengangguk. "Oke."

"Kuharap kau berpakaian seseram mungkin, namun masih memberikan kesan imut," pinta Nijimura.

"Seram tapi imut? Bagaimana, sih?" Ricca menggaruk kepala heran. "Sudahlah. Kau pulang saja sekarang. Lagian, pestanya nanti malam, kan?"

"Apa, sih? Tidak disuruh, aku juga pasti pulang, kok," gerutu Nijimura kemudian berbalik, berjalan meninggalkan pekarangan rumah Cardia.

"Pakai saja sesuai keinginanmu." Nijimura berhenti, menoleh pada Ricca yang baru saja ingin menutup pintu rumahnya.

"Aku tahu, kok!" Ricca menyahut.

"Tidak, maksudku, gunakan saja apa adanya. Jangan berpikir soal Mayuzumi saat memilih pakaian," jelas Nijimura.

Ricca mendecih. "Iya, iya. Siapa juga yang mau memikirkan orang itu?"

"Oi, meski begitu, dia itu calon kakak iparmu," tegur sang pelangi.

"Biarlah." Ricca mengehela napasnya jengah. "Hei, kau bilang ingin pulang?"

"Salahmu yang membuatku kembali mengobrol denganmu." Nijimura kembali berjalan pulang. "Dah!"

Ricca menutup pintu rumahnya. Ia bersender, kemudian menjatuhkan dirinya hingga terduduk di balik pintu. Tangannya bergerak memegang kedua pipinya. Panas.

"Nijimura-san mengajakku pergi bersama?"

Ricca bangkit, berlari ke kamarnya dan menutup pintunya. Tatap pintu kamarnya. Lebih tepatnya, pakaian gelap yang digantung di pintu tersebut. Kemudian, matanya menilik ke meja riasnya. Topi penyihir, sarung tangan dan sapu khas penyihir disandarkan di meja tersebut.