17. Love Or Obsession (END)

Mulai dari awal
                                    

“Boby kita tak jadi ke Jepang” ujar Keynal tepat setelah sambungan terputus.

“Maksudnya?”

“Apa kau bodoh? Kita batal ke sana! Sekarang siapkan mobil! Kita kembali ke rumah sakit”

⭐⭐⭐

Keynal tampak terburu-buru. Entah sudah berapa banyak orang yang ditabraknya dan sudah berapa kali sumpah serapah yang diterimanya, dia jelas tak peduli.

Pikirannya sudah melanglang buana, jauh ke tempat lain dimana seharusnya dia ada.

Semakin dipercepatnya langkah kakinya begitu teringat wajah sang pujaan hati. Raut khawatirnya sangat kontras dengan bunga-bunga yang tumbuh di hatinya. Sungguh, dia pun bingung kenapa begitu!

“Hiks… hiks… kamu dimana sekarang? Aku butuh kamu… hiks.. hiks.. datanglah kesini, aku gak mau kamu jauh dariku…. Aku mencintaimu… Jangan tinggalkan aku sendiri disini”

Tangisan sang pujaan hati via suara sungguh membuatnya tak tega untuk meninggalkannya. Bahkan meski dia harus menghadapi proyek paling fantastis pun dia sungguh tak peduli. Ada yang jauh lebih penting dari segalanya, istrinya.

BRAK!

“Sayang…” cepat, dia masuk dan menatap cemas sang istri yang masih terduduk dengan mata sembab di ranjang rumah sakit.

Melody dan Veranda menoleh, mendapati Keynal yang tampak terengah dengan keringat bercucuran. Menyusul dibelakangnya Boby yang terlihat lelah.

“Keynal…” Veranda langsung menyahut dengan nada yang cukup tinggi. Membuat Keynal segera menghampirinya dan memeluknya erat. Mencoba menenangkan Veranda.

“Jangan menangis lagi, Ada apa sebenarnya?” tanya Keynal lembut sembari mengusap airmata di pipi Veranda.

“Hiks.. hiks… kamu jahat!” ujarnya sembari memukuli dada bidang Keynal kuat meski tetap saja hal itu tak ada efek untuk Keynal. “Apa kamu tega ninggalin aku dan anak kita gitu aja? Kamu jahat!” rengek Veranda dengan nada marah diselingi isakannya.

Keynal jelas bingung sendiri, Keymal menatap Boby dan Melody bergantian.

“Sungguh aku gak ngerti. Coba jelaskan dulu sama aku. Jangan menangis lagi, sayang. Bukannya aku ada disini hem?”

“Tapi kamu mau pergi ke Jepang, kan?”

“Memang, tapi aku telah membatalkannya. Kamu menelponku dan menangis mana mungkin aku tega meninggalkan kamu sayang…”

“Bukannya kamu mau menceraikan aku dan tinggal di Jepang? Key, apa kamu udah gak sayang lagi sama aku? Apa kamu udah punya wanita lain hah? Kamu jahat!”

“Mana mungkin aku punya wanita lain sementara aku sudah beristri” jawab Keynal dengan wajah bingung. “Tapi, siapa yang bilang kalau aku akan menceraikan kamu?”

“Melody! Katanya Boby yang bilang begitu!” jawab Veranda cepat.

“Boby?” Keynal langsung menatap tajam Boby, membuat Boby menelan salivanya lalu menggeleng cepat.

“Tidak, saya tak pernah bilang begitu!” bantahnya. Boby tampak mendelik pada Melody. “Yah, kenapa kau bilang begitu? Itu fitnah namanya”

Kini gantian Melody yang dipelototi oleh Keynal karena telah membuat Veranda menangis. Tapi berbeda dengan Boby, Melody malah santai. Seolah tak ada beban sama sekali.

“Jangan salahkan aku. Kamu gak berhak marah. Bagaimanapun juga aku membantu kalian baikan. Kamu harusnya berterimakasih sama aku” Melody mulai membela dirinya sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Or Obsession 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang