32. Tajamnya Belatimu

565 41 1
                                    

Pernah melihat parang besar yang digunakan untuk memotong tulang belulang.
Atau pisau operasi yang kecil namun tajam???

Tentunya orang akan berhati-hati membawa dan menggunakan
nya, jangan sampai salah dan membahayakan diri sendiri atau orang lain bukan???

Tahukah kita?! Bahwa diri kita selama ini  ketika pulang, pergi, berdiri dan duduk, Selalu Membawa senjata yang lebih tajam dari belati operasi dan
Lebih tajam dari parang besar pemotong tulang???

Yaitu lisan/tulisan/komen kita sendiri............

Betapa sering lisan ini mengeluarkan kata-kata yang  tidak diridhai Allah dan kita meremehkannya , padahal kata-kata itu bisa menceburkan ke dalam api
Betapa sering lisan ini menusuk dan merobek hati orang lain, tanpa ada darah yang keluar sehingga membuat luka dalam yang menakutkan

Tidak sedikit peperangan yang berkobar karena lisan (tulisan)
Tidak jarang tawuran yang terjadi karena lisan(tulisan)

_Persahabatan juga retak gara- gara lisan_

● Suami menghancurkan rumah tangga yang dibangun bertahun- tahun dengan lisannya

● Istri merusak bahtera yang ditumpanginya karena salah ngomong

● Anak durhaka kepada orang tuanya hanya karena ucapan "Ahh" dari lisannya

● Abu Thalib akhirnya mati kafir karena lisannya tidak mau mengucapkan laa ilaha illallah

● Ada seorang wanita yang ahli ibadah, shalat malam, puasa sunnah, sedekah namun gara- gara lisannya suka menyakiti tetangga maka ia pun masuk neraka

Lisanmu adalah belatimu

Lisan tidak bertulang namun dapat menembus apa yang tak ditembus oleh jarum

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memperingatkan bahwa kebanyakan penghuni neraka itu masuk neraka karena hasil kerja lisannya, Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berbicara dengan Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu.

« أَلاَ أُخْبِرُكَ بِمَلاَكِ ذَلِكَ كُلِّهِ ». قُلْتُ بَلَى يَا نَبِىَّ اللَّهِ قَالَ فَأَخَذَ بِلِسَانِهِ قَالَ « كُفَّ عَلَيْكَ هَذَا ». فَقُلْتُ يَا نَبِىَّ اللَّهِ وَإِنَّا لَمُؤَاخَذُونَ بِمَا نَتَكَلَّمُ بِهِ فَقَالَ « ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَا مُعَاذُ وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِى النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ أَوْ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ إِلاَّ حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ ».

“Maukah kuberitahukan kepadamu tentang kunci semua perkara itu?”
Jawabku: “Iya, wahai Rasulullah.”
Maka Beliau memegang lidahnya dan bersabda, “Jagalah ini”.
Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kami dituntut karena apa yang kami katakan ?”
Maka beliau bersabda: “Celaka engkau. Adakah yang menjadikan orang tersungkur mukanya atau batang hidungnya di dalam neraka, melainkan karena hasil ucapan lisan mereka?”
(HR. Tirmidzi)

Maka, Berpikirlah sebelum berkata atau menuliskan sesuatu, baik itu komentar di sosmed, di WA group, dsb

Medsos sering  memancing kita untuk:
Say something or write something

Renungkan apa yang hendak kita ucapkan atau kita tulis
Tidak semua yang kita ketahui itu kita ungkapkan
Pertimbangkan beberapa hal
● Apa memang perlu diucapkan?
● Apa waktunya tepat?
● Apa kita orang yang pantas mengutarakan hal itu?

Setelah itu silakan kita memutuskan...

#SelfReminder
.
.

Maka dari itu saya mohon maaf kepada teman teman semua apabila ada tulisan saya yang menyakiti atau menyinggung teman teman semua.

Self ReminderМесто, где живут истории. Откройте их для себя