11. Cipa atau Jisoo?

Start from the beginning
                                    

Seokmin kini diam saja ketika Jisoo berhasil menyingkirkan daftar menu yang menyembunyikan wajahnya. Dia sudah terhipnotis dengan bibir ranum nan tipis yang selalu membuatnya ingin terus merasakan. Apalagi saat dimana Jisoo tidak sengaja menggigit bibirnya pelan, jangan harap ia akan selamat di rumah nanti dari kepungan Lee Seokmin!

"Kau menyebalkan," sungut Seokmin. "Kalau kau ingin menggodaku, jangan di tempat umum seperti ini!"

Jisoo terkejut dengan ucapan konyol itu. "Hah? Sejak kapan aku menggoda tuan? Mana mungkin aku menggoda pria tua sepertimu?"

Kenapa dia tahu kalau aku selalu tebar pesona padanya?

Seokmin rupanya terpancing emosi saat Jisoo mengatakan hal tadi. Ingin rasanya Seokmin mengunci bibir kucing itu dengan sesuatu karena Jisoo sudah berhasil membuat Seokmin kesal. Pria tua katanya?

"Meskipun aku lebih tua 12 tahun darimu, staminaku masih sama seperti pria muda lainnya. Kau tidak tahu kalau aku masih kuat?"

Hing, dia mau bilang apa sih sebenarnya? Jisoo memekik gemas di dalam hati.

Jisoo membuka suaranya dengan pipi yang merah merona. "A-aku tidak menggoda tuan, kok!"

Hati Seokmin memanas ketika Jisoo mengerucutkan bibir. Dia juga sedikit menggembungkan pipi agar terlihat lebih lucu. Hal itu berhasil membuat si bangir merasa gerah dan tidak kuat untuk menahan gejolak di dadanya lebih lama. Kenapa dia bisa menerima pegawai selucu ini, sih?

Seokmin harus mencium Jisoo saat ini juga!

Seokmin bangkit dari duduknya, ingin menghampiri Jisoo yang selalu menggodanya sejak tadi. Keputusan Seokmin sudah bulat ingin memberikan hukuman pada pengasuh anaknya meskipun mereka masih berada di depan umum.

Seperti adegan ciuman di dalam film, namun terjadi di kisah nyata?

Langkah Seokmin langsung terhenti ketika ia menyadari seseorang yang datang ke meja mereka. Seseorang yang sangat tidak asing di dalam kehidupan Seokmin. Sosok dengan rok pendek dan pakaian kantoran yang masih melekat, Seokmin benar-benar terkejut dengan kedatangan sosok itu di restoran tempatnya makan bersama Jisoo.

Bagaimana ia bisa ada di sini?

"Sudah ku duga kalau tuan Seokmin pasti kabur dari meeting hari ini," ketusnya. "Dan kau malah asyik berkencan dengan pelayanmu ini, hm?"

Sumpah demi Dewa Laut beserta seisi lautan, Jisoo bukanlah apa-apa dibandingkan wanita yang berdiri di hadapannya saat ini.

Jisoo hanya seorang kecil yang terlihat seperti kentang!

-My Coldest Boss-

"Ya, klien kita ingin bertemu denganmu besok. Aku harap, kau bisa datang ke kantor, tuan."

Jisoo mengunyah steak miliknya dengan kesal. Pipinya naik turun dengan begitu cepat. Berkali-kali ia berdecak memberikan kode pada keduanya bahwa ia bukanlah seekor nyamuk yang dengan tidak sengaja berada di antara kedua orang dewasa yang sibuk membahas pekerjaan.

Siapa yang tidak kesal saat kau diabaikan seperti ini?

"Aku sudah membuat janji dengan klien yang harus kau temui besok. Kau harus datang atau aku akan datang ke rumahmu!"

Jisoo berdecak. Dia sudah diabaikan dalam beberapa menit terakhir. Kedatangan Ciara Ivanova, atau biasa dipanggil Cipa saat ia berada di kantor, berhasil membuat perhatian Seokmin langsung tertuju pada wanita itu. Seokmin bahkan sama sekali tidak melirik ke arah Jisoo meskipun ia sudah berusaha sebisa mungkin. Pria itu sama sekali tidak bergeming dari laptop yang dibawa Cipa.

My Coldest Boss | Seoksoo [✔]Where stories live. Discover now