Eunji pun cepat-cepat meminum air yang diberikan oleh mina.

"Ka..kau ta.." ucapan eunji terpotong

"Eunji saem pasti bertanya kenapa aku tahu akan hal itu kan? Hmm, sebenarnya malam itu aku hanya pura pura tidur. Kemudian aku mengikuti eunji saem dan appa sampai ke dapur. Dan yah, aku melihat eunji saem memasak untuk appa" ucap yeri menjelaskan

Eunji yang mendengar perkataan yeri pun hanya diam di tempat. Oh astaga, bahkan saat ini eunji sungguh malu Mengingat kejadian malam itu.

"Eotokhae? Pasti yeri melihat tangan ku tak sengaja di genggam oleh appa nya. Aish... semoga saja yeri tak salah sangka" ucap eunji dalam hati

"Omo, wajah saem memerah" ucap mina sambil menunjuk wajah eunji yang memang sudah merona

"Ne?" Kaget eunji sambil memegangi pipinya.

"Ah, saem sudah kenyang. Kalau begitu, saem dulu yah. Kalian lanjutkan saja makan nya. Annyeong" eunji pun bangkit dari tempat duduk nya, dan pergi meninggalkan kantin. Yah, menurut eunji lebih baik ia segera pergi. Dari pada harus menahan malu di depan yeri dan mina. Sebenarnya, untuk apa juga eunji harus merasa malu dengan hal begini, apalagi hanya di depan anak kecil.

Tapi ini berbeda. Karena yang menggoda eunji tak lain adalah anak dari pria yang memang sudah mebuat hatinya terasa aneh beberapa hari ini.

"Eunji saem. Jangan lupa sebentar, temani kami menunggu jemputan pulang" teriak yeri

Eunji yang masih bisa mendengar terikan yeri pun hanya mengangkat jempol nya, tanpa berbalik sama sekali.

"Haha, aigoo. Eunji saem sungguh lucu" ucap mina.

"Ne."

"Hm.. kenapa eunji saem terlihat malu sekali. Bahkan wajah nya saja memerah."

Yeri yang mendengar perkataan mina, hanya mengangkat bahu nya dan tersenyum.

"Eoh mina-ya! Ku pikir, appa ku sudah mulai menyukai eunji saem"

"Jinjja?" Kaget mina

"Eoh. Kau tahu, saat malam dimana eunji saem selesai memasak, aku melihat appa ku memegang tangan eunji saem dan mengatakan pada eunji saem untuk menemani nya makan" ucap yeri

"Whoaa.. ku pikir appa mu memang sudah tertarik dengan eunji saem!" Ucap mina ikut tersenyum.

"Ne"

***

"Saatnya menjemput yeri" ucap chanyeol melihat arloji nya yg sudah menunjukan pukul 13.00 , ia pun segera membereskan berkas-berkas yang berserakan di atas meja kerjanya.

Ketika chanyeol baru saja membuka pintu ruang kerjanya, ia pun dikagetkan dengan seorang wanita yang memang sudah sering mengunjunginya.

"Rose?" Ucap chanyeol kaget

"Oh, oppa!. Baru saja aku ingin membuka pintunya, eh oppa sudah membukanya lebih dulu. Hm.. oppa mau pergi kemana?" Tanya rose

"Menjemput yeri" ucap chanyeol yang mulai melangkah meninggalkan rose. Namun belum beberapa langkah, ia merasa lengan nya ditahan seseorang

"Wae?" Ucap chanyeol mentap rose yang ternyata memegang lengan nya

"Aku ikut yah oppa" rose semakin mengeratkan genggaman nya.

"Tapi.. aku."

"Oppa, please!"

"Tsk, baiklah" ucap chanyeol terpaksa.
.
.
.
.

"Eonni" panggil yeri. Ya, sekarang yeri bisa memanggil eunji dengan sebutan eonni. Karena ini bukan lagi jam sekolah.

"Waeyo?" Tanya eunji yang saat ini duduk bersama yeri dan mina.

"Apa eunji eonni punya pacar?" Tanya yeri

"Mwo?" Kaget eunji

"Hehe.. aniya. Aku hanya bertanya" ucap yeri senyum-senyum tak jelas.

"Dasar kau ini."

"Eoh, eunji eonni, yeri-ya. Aku pulang duluan ne. Itu samchon ku sudah datang menjemput" ucap mina yang beranjak dari tempat duduknya, dan melangkah masuk ke mobil.

"Ne. Hati-hati mina-ya" ucap eunji

"Wahh, mina terlihat buru-buru sekali" ucap eunji

"Ne. Hari ini ia akan les menari ballet" sambung yeri

"Eoh, begitu! Pantas saja."

"Les menari? Ballet? Hm, apa kau tahu dimana tempat les menarinya?" Tanya eunji

"Ne. Tempatnya di jognogu building. Waeyo eonni?"

"Ani. Hanya saja, teman eonni juga bekerja sebagai guru ballet di tempat itu"

"Eoh, begitu"

"Eonni, itu mobil appa datang"

Deg..

Mendengar ucapan yeri, tiba tiba jantung eunji mulai berdetak tak karuan.

"Appa!" Teriak yeri yang melihat chanyeol turun dari mobil

Yeri pun segera berhamburan kedalam pelukan chanyeol

"Appa, bogoshipo"

"Aigoo.. nado" ucap chanyeol membalas pelukan anak nya.

"Eoh. Annyeong nona Jung. Kita bertemu lagi" ucap chanyeol tersenyum

"Ah, ne. Annyeonghaseyo" sapa eunji dan tersenyum manis

Deg

"Senyuman itu.." batin chanyeol.

"Astaga.. tuan park begitu tampan! Apalagi menggunakan jas seperti ini. Ya Tuhan.." batin eunji

Tiba-tiba, pintu mobil chanyeol terbuka, dan nampklah seorang perempuan dengan rambut blonde nya. Ya siapa lagi kalau bukan rose.

"Appa!" Kaget yeri, dan memasang wajah tak suka.

"Aishh.. jung eunji. Apa yang kau pikirkan eoh? Lihat, dia sudah mempunyai kekasih. Sadarlah" batin eunji, Kemudian tersenyum ke arah rose. Namun rose sama sekali tak membalas senyuman dari eunji

"Ah, kalau begitu Saya pergi dulu. Annyeong nona, tn park, yeri-ya." Ucap eunji membungkuk kemudian berlalu pergi

"Eonni" panggil yeri

"Nona jung" panggil chanyeol

Namun sayang, eunji tak bisa lagi mendengar panggilan chanyeol atau pun yeri.

"Yeri-ya. Ayo masuk" ucap rose sambil memaksakan senyum nya.

Yeri pun tak membalas ucapan rose, dan langsung masuk kedalam mobil dengan wajah kesal.

"Aish.. dasar wanita pengganggu" batin yeri

"Sial. Kesempatan ku untuk lebih dekat dengan eunji hilang begitu saja. Aishh.." batin chanyeol kesal terhadap rose.

Chanyeol memang begitu bersemangat sedari tadi untuk menjemput yeri. Beda dengan hari - hari sebelumnya. Yah, ini dikarenakan ia menpunyai alasan khusus. Yaitu ia ingin bertemu bahkan ingin mengobrol dengan eunji saat nanti ia datang menjemput yeri. Karena memang, chanyeol sudah berinisiatif untuk memebrikan tumpangan pada eunji, agar mereka bisa dengan mudah mengobrol. Namun harapan nya, pupus begitu saja. Karena adanya rose



Tbc..

Hello, mianhae baru update lagii.. 😂. And sorry yh kalo di part ini agak membosankan menurut kalian.

Keep vote and comment guys!!

Perfect Mother Perfect AuntieWhere stories live. Discover now