Senja mulai tiba, aku disini bersamanya. Dia yang kumiliki, pemikiran itu, rasa sakit dan sendiri itu menangkap telak seraya berkata "kena kau!". "jangan pedulikan dia" pikirku, yang lain tidak bisa melihatnya dan tidak merasakan kehadirannya. Aku selalu merasa konyol, disaat bersamaan dengan rasa sakit ini. Mereka hanya bisa meratapi dan berkata apa yang selalu tak ingin ku dengar.
Berhentilah bersikap seolah aku tersakiti. Pandangiku dengan sedikit perlakuan kejam. Jangan siksa aku dengan tatapan hampa. Sedikitnya beri aku harapan, bukan tamparan.
Kali ini, aku tidak mengenali diriku. Aku bahkan tidak dapat merasakan apapun lagi, ini rasa penyesalanku bukan kekecewaan-ku. Kau tau? Seberapa besar usahaku untuk mengenal diriku? Pernahkah kau menyebut namamu untuk menjadi bagian yang kau banggakan? Kini aku sadar, aku bahkan mengabaikan diriku untuk sesuatu yang baru aku kenal.
Ini bukan tujuanku, ini bukan inginku, ini bukan aku.
Ini titik sadar-ku.
YOU ARE READING
KILAS CERITA
PoetryHe can do anything, not just me, them, also you. He have the shape and haven't. He is visible but he's hiding. Dia bisa siapapun, bukan hanya aku, mereka, juga kamu. Dia berbentuk dan tidak berbentuk. Dia terlihat tapi tersembunyi.
