11 - Felix dan Usaha Kerasnya

2.2K 389 27
                                    

*

*

Votement juseyooo

*

*

Haechan melotot tidak percaya begitu matanya menyaksikan secara langsung Jinyoung yang menggunakan kedua tangannya tanpa perantara sebagai alat sihir.

Bagi mereka yang klasifikasinya penyihir, melakukan sihir dengan tangan adalah tingkatan paling tinggi dan tidak semua orang mampu melakukannya.

"Ini tongkatmu." Sebatang tongkat familiar di matanya dilempar Renjun dari balik saku celana jeans selututnya.

"Kau menguntitku, ya?"

"Hah?!"

"Sampai kau tau dimana aku meletakkan tongkat sihirku, kau pasti menguntitku."

"Jangan bodoh, Lee Haechan," Renjun menghentikan laju larinya lalu berkacak pinggang menatap kesal ke arah Haechan yang sedari tadi mengekorinya, "kau selalu sembrono meletakkan tongkat sihirmu di ruang keluarga. Jangan merasa istimewa jika tiba-tiba saja ada yang menemukan tongkatmu."

"Oh, oke."

*

*

*

Dengusan kesal serta rutukan menyumpah keluar mulus dari kedua belah bibir Lee Felix. Sesekali mulutnya meniup panik tangannya yang tampak baru saja mendapatkan luka bakar.

"Menyebalkan," sebelah tangan yang baik-baik saja menepuk luka yang kini menutup, "kalau mau jadi vampir bilang-bilang dulu, kek. Jan kayak gini. Capek aku kulitku kebakar sebagian begini."

Manik matanya yang kini berbeda melirik penuh selidik ke arah rumah besar di hadapannya. Kepalanya menengok sedikit melihat ke arah papan jalan, takut saja jika ternyata bukan ini alamat yang ia tuju.

"Kalau salah nanti Nana bakal kena lemparan bento ini."

Pagar kayu yang kurang dari satu meter ia dorong hingga menimbulkan suara 'krieet' yang mengilukan telinga. Kakinya melangkah mantab menuju jalan setapak yang menuntun ke arah halaman belakang rumah tingkat dua bernuansa lawas ini.

"WAAAA!!!"

Felix terperosok ke dalam lubang jebakan tepat setelah ia melangkah melewati pagar besi kecil di depannya.

"Ya ampun," pekikan lumba-lumba terdengar nyaring menyapa telinganya, "Hwi, Felix-hyung kejebur lubang jebakanmu!!!"

Selanjutnya yang bisa didengar lelaki asal Australia itu adalah derap langkah kaki yang terburu dan terkesan menghentak.

"Hyung?" Dua pemuda yang tampak identik melongokkan kepalanya melihat keadaan Felix yang untung saja tidak terluka.

Berdoa saja bento buatan Seungmin dan Han untuk Nana tidak tercecer.

"Hyung, tunggu sini bentar, ya? Aku sama Lele mau panggilin Nana-hyung dulu."

Felix mengumpat pelan. Dua adik kelasnya tersebut pergi begitu saja dengan dalih memanggil Nana.

Dasar bocah tidak bertanggungjawab.

"Lix," sebelah tangan Felix bergerak menutupi sinar matahari yang tiba-tiba saja terasa membakar salah satu matanya, "ngapain di situ?"

M A G I C ! - NCT x W1 x SK (00L)Where stories live. Discover now