Little Lady#15

15.8K 1.7K 29
                                    

Update...

Klik 🌟 di pojok kiri ya gaeeess

Dari Ems si fakir vote

Happy Reading

-------------


Roddick membuka pintu mobil bagi Casie setelah ia menghentikan tepat didepan gedung kantor Casie.

"Silahkan M'lady." Sahut Roddick sambil mengulurkan tangan membantu Casie keluar dari dalam mobil. Wajah Casie berubah menjadi merah padam.

"Kau mau kujemput jam berapa?" Tanya Roddick setelah Casie keluar, Casie menoleh tegas.

"Tidak perlu aku bisa pulang naik taksi." Sahut Casie lagi. Ia harus menjauh dati Roddick, jika Roddick bersikap seperti ini terus menerus bukan tidak mungkin ia akan jatuh cinta kepada Roddick.

Dan hal terakhir yang tidak ia sukai dalam hidupnya adalah kembali mencoba untuk jatuh cinta. Ia sudah pernah merasakannya sekali dan ia tidak menyukainya.

"Aku akan nenjemputmu. Titik." Suara Roddick membuyarkan semua pemikiran Casie.

"Tapi-"

"Tidak ada tapi-tapian miss Casie, aku akan menjemputmu setelah jam kantor selesai." Sahut Roddick kembali menggunakan nada suara tidak mau dibantah. Casie memandang Roddick kesal lalu mengangguk.

"Happy working Casie." Sahut Roddick, Casie hampir berbalik ketika Roddick berseru.

"Oh, kau lupa sesuatu Cas." Sahutnya, Casie mengerutkan kening tak mengerti.

"Apa yang-"

Cupp...

Sebuah ciuman jatuh dipipi Casie dengan lembut, Casie terperangah kaget. Roddick masuk ke dalam mobil sambil tersenyum dan melambaikan tangan kepada Casie yang masih berdiri mematung.

"Siapa sebenarnya pria itu?" Casie tersentak kaget saat mendengar suara bernada kesal dari balik punggungnya. Ia berbalik dan melihat Daniel tengah memandangnya dengan raut wajah marah.

"Siapapun dia itu tidak ada urusannya denganmu." Sahut Casie dingin lalu berjalan sebelum Daniel menghadangnya kembali.

"Semua ada hubungannya Cassandra, kau adalah kekasihku." Casie berhenti berjalan lalu memandang Daniel dingin.

"Mantan kekasih, hubungan kita telah berakhir tujuh tahun lalu." Sahut Casie penuh amarah.

"Hubungan kita belum berakhir Casie, kau yang pergi meninggalkan aku, aku mencarimu kemana-mana. Aku tidak pernah merasa memutuskan hubungan kita." Sahut Daniel marah. Casie memandang Daniel datar seolah-olah pria itu adalah sebuah tembok.

"Hubungan kita telah berakhir saat kau lebih mempercayai ibumu yang mengatakan anak yang ku kandung adalah anak dari pria lain." Sahut Casie tajam, ia tidak boleh menangis, tidak boleh. Casie melihat Daniel terdiam.

"Aku minta maaf Casie, aku-"

"Maafmu terlambat tujuh tahun Daniel." Potong Casie dingin lalu kembali berjalan.

"Casie, dengarkan aku. Aku ingin memperbaiki semuanya, aku minta maaf mari kita mulai dari awal. Aku mencintaimu." Sahut Daniel sambil mengikuti Casie menuju kearah lift, Casie tetap diam tidak bersuara.

"Casie kau dengar aku, Aku mencintaimu." Sahut Daniel, Casie masuk kedalam lift lalu memandang Daniel sebelum pintu lift tertutup.

"Tapi sayangnya aku tidak mencintaimu." Sahut Casie membuat Daniel terdiam.

Casie menjatuhkan kepalanya keatas meja sesaat setelah ia sampai dimeja kerjanya. Maggie menoleh untuk melihat Casie.

"Malam yang berat?" Tanya Maggie, Casie mengangguk tanpa melihat Maggie.

"Pria?"Tanya Maggie lagi, dan sekali lagi Casie mengangguk.

"Tampan?" Tanya Maggie.

"Sangat." Sahut Casie lalu mengangkat kepalanya dan menopangnya dengan tangan.

"Kalau begitu kau harus tidur dengannya." Sahut Maggie santai lalu tertawa saat melihat Casie memandangnya dengan kesal.

"Sayangnya dia berada diluar jangkauanku." Sahut Casie. Maggie mendekatkan kursinya kemeja Casie.

"Dia bukan pangeran Inggris kan?" Tanya Maggie, Casie mengangkat bahunya.

"Semacam itu." Sahut Casie. Maggie tertawa kencang sambil menepuk pipi Casie lembut.

"Girls, anything can happend. Meghan Markle saja bisa dapat pangeran kenapa kau tidak?" Tanya Maggie membuat Casie mendesah kecil.

"Aku pernah berurusan dengan keluarga yang mempunyai nama dan kekayaan kurang lebih seperti The Royal dan itu tidak berakhir indah." Sahut Casie pelan, Maggie memandang Casie.

"Berarti mereka yang bodoh tidak bisa melihat berlian saat melihat dirimu." Sahut Maggie santai membuat Casie tersenyum.

"Yeah, maybe you are right." Sahut Casie lalu mulai membuka komputernya.

-------------

"Are you ready?" Tanya Maggie, Casie menoleh saat melihat Maggie telah siap, ia mengangguk lalu mengambil dompet serta ponselnya. Mereka berdua sepakat untuk makan siang bersama.

"Bagaimana keadaan Scarlett sekarang?" Tanya Maggie. Casie tersenyum sambil mengangguk.

"Dia sehat, thanks Lords. Entah mengapa sekarang dia punya misi baru." Sahut Casie sambil tertawa. Maggie mengerutkan kening.

"Misi baru?" Tanya Maggie tak mengerti. Casie mengangguk kesal sambil melangkah keluar dari lift.

"Menjadi little cupid." Maggie hampir menanyakan apa maksud Casie ketika sebuah suara menyela.

"Cassandra Amstrong?" Casie dan Maggie menoleh dan melihat seorang wanita yang sangat cantik menghadang mereka.

"Ya?" Tanya Casie, ia tidak pernah merasa mengenal wanita ini. Wanita itu mengulurkan tangan.

"Alexa Richards, tunangan Daniel. Bisa kita bicara?" Tanyanya membuat Casie menatap kaget sebelum menganggukkan kepala menyetujui.

---------------

Jrenggg.... Hayoo lohh muncul nih tunangan Daniel 😂😂


Done ya gaeesss chapter ini



Hope you enjoy read this chapter



See you in next little lady


Regards,




Emslenora 😘❤😘

Little Lady ✅ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang