BAB 18 - Officially Missing You

Mulai dari awal
                                    

"Aduduw... Varo menghayati banget, Sof..."

"Duh, jangan-jangan lo lagi marahan ya makanya Alvaro bawain lagu itu?"

"Sumpah ya, Sof. Kalo gue jadi lo, sekarang gue langsung order ojek online, minta abangnya ngebut kecepatan tinggi ke TEN TV. Minta di peluk banget soalnya laki lo!"

Semuanya langsung tertawa kencang kecuali Sofie yang pura-pura tertawa. Kenapa semuanya harus Alvaro sih?

Ke atas, ada Alvaro.
Ke bawah, ada Alvaro.
Ke depan, lagi-lagi Alvaro.
Ke belakang, juga lagi-lagi Alvaro.
Ke kanan dan ke kiri? Tentu saja Alvaro!
Mau berusaha menghindar seperti apapun, nama Alvaro seakan selalu menghantuinya!

Namun, tawa pura-pura Sofie langsung terhenti saat si pembawa acara bertanya tentang tur menyanyi keliling Indonesia yang akan di lakukan Alvaro.

Tur keliling Indonesia?
Kapan? Kenapa Alvaro nggak bilang sama aku?!

Seketika rasa kesal menyergapi hati Sofie karena Alvaro tak memberi tahunya akan hal ini. Tapi sejurus kemudian berganti dengan sedikit perasaan cemas karena akan di tinggal Alvaro tur yang berujung dengan usaha Sofie untuk tak peduli karena toh ini juga bukan urusannya. Dan Sofie merasa, perasaan seperti ini lah yang paling baik untuk hatinya.

Apapun yang Alvaro lakukan mulai sekarang, aku nggak boleh peduli karena itu bukan urusanku lagi.

***

Hubungan Alvaro dan Sofie tak banyak mengalami progress bahkan setelah kejadian Sofie bangun sendirian di kamar Alvaro pada pagi harinya dimana malam itu yang terakhir ia ingat adalah dirinya yang tiba-tiba saja menjadi sangat mengantuk setelah meminum susu.

Sofie tahu itu artinya Alvaro menggendongnya ke kamar pada malam itu. Tapi sikap Alvaro setelahnya yang malah cuek seakan tidak terjadi apa-apa membuat Sofie pun sungkan untuk kembali berbaik hati dan bersikap lembut. Dan sampai hari ini, keduanya menjadi semakin jauh. Bahkan ada malam-malam dimana Alvaro tak pulang atau Sofie yang pulang dini hari dan Alvaro ada di kamarnya tapi tak mau keluar hanya untuk say hi sekedar berbasa-basi. Ada pula saat dimana mereka sampai rumah di waktu yang hampir bersamaan tetapi tak ada tegur sapa diantara keduanya. Ini adalah kondisi terburuk yang pernah Alvaro dan Sofie lalui.

***

Sofie bersiap membuka pintu rumah tetapi pintu itu sudah terbuka terlebih dahulu dan muncul lah Alvaro di sana. Masing-masing terlihat kaget tapi sejurus kemudian mereka terdiam. Alvaro terlihat mengenakan jaket dengan tas ransel yang menggantung di bahu kirinya.

"Kamu mau kemana?" Sofie membuka suara terlebih dahulu karena bingung melihat penampilan Alvaro.

"Oh ini," Alvaro menunjuk dirinya sendiri. "aku ada acara tur nyanyi keliling Indonesia dari label musik. Sorry nggak sempet ngasih tahu kamu. Tapi untungnya, pas banget kamu pulang sekarang. Jadi aku masih bisa kasih tahu kamu. Ya mungkin bisa semingguan lebih turnya, Sof." Jelas Alvaro enteng.

Deg! Hati Sofie bagai di remas. Walau ia sudah mempersiapkan diri untuk cuek tak peduli akan apa yang Alvaro lakukan, tapi dirinya tak menyangka Alvaro akan berangkat malam ini di tambah dengan perkataan lelaki itu barusan.

Jadi, kalau tadi aku nggak nonton kamu di tv dan nggak sampai rumah saat ini, kamu nggak ada niatan ngasih tahu aku?!

Di sisi lain, dari gerak-gerik Sofie, Alvaro yang merasa bahwa Sofie tidak mengetahui dirinya akan pergi, tiba-tiba merasa segalanya jauh lebih gampang. Sudah kepalang tanggung dengan keadaan keduanya yang menjauh seperti sekarang ini, ya sudahlah teruskan saja. Toh juga sepertinya Sofie sudah tidak terlalu peduli.

Marriage In WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang