BAB 14 - Karena Rindu Mengalahkan Segalanya

107K 6.1K 532
                                    

*Di klik dulu yuk mulmednya. Ini foto yang diambil oleh Sofie setelah 'you-know-what-i-mean' mereka dan di masukan ke Instagram yg membuat netizen beringas dengan komen mencapai seratus ribu lebih. INGAT JANGAN BAPER!*



"Nggak boleh nangis, nggak boleh nangis." Sofie menggeleng-gelengkan kepalanya sambil memukul-mukul pipinya.

"Harusnya aku senang karena Alvaro nggak ada di rumah." Ucap Sofie lagi.

"Ya, harusnya aku senang karena nggak ada lagi pengganggu di rumah ini. Nggak ada lagi tukang paksa dan nggak ada lagi yang ngerjain aku." Sofie kini bertepuk tangan.

"Yeee, Bebas! Aku bebas! Lalala... Yeyeye..." Sofie bersenandung dengan riang, menari-nari di ruang tamu walau dalam hatinya yang paling dalam justru berkata sebaliknya.

***

Hari pertama tanpa Alvaro...

"Dudu... Dudida... Syalala..." Sofie bersenandung di temani segelas wine sambil berendam di bathtub Alvaro di tambah wangi aromatherapy yang menenangkan.

"Aku bebas pakai kamar mandi ini kapan aja tanpa harus takut di jahilin sama Alvaro. Yuhuuuu!"

"Ah, tenangnya rumah ini... Bebas dari teriakan, bebas suruhan ini itu, bebas dari semuanya! Bebas-sebebasnya! Yeay!" Sofie bersorak senang sambil menikmati mandinya like a boss.

***

Hari kedua tanpa Alvaro...

Sofie berguling kesana-kesini di kamarnya. Ia tak bisa tidur. Walau seharian ini ia lelah karena jadwal pemotretan yang cukup padat, harusnya ketika sampai di rumah dirinya bisa langsung tertidur karena kelelahan. Tapi yang terjadi malah sebaliknya. Sofie mengantuk tapi matanya tak bisa terpejam.

"Argh! Ini pasti gara-gara Alvaro! Pasti gara-gara aku terlalu mikirin kalau tiba-tiba dia pulang dan nemuin aku tidur di sini bukan tidur di kamarnya terus aku di gendong-gendong nggak jelas deh! Yaudah deh mending tidur di kamarnya aja!"

Dengan menghentakan kaki, Sofie keluar kamar dan menuju kamar Alvaro. Sampai di kamar lelaki itu, Sofie langsung berbaring di bagian yang biasa ia tiduri dan mulai memejamkan mata. Tapi hasilnya nihil. Ia tetap tak bisa tidur. Akhirnya sambil menggigit bibir, Sofie menoleh ke belakang. Ke tempat dimana Alvaro biasa tidur. Dan dengan perlahan, Sofie memundurkan tubuhnya sampai di bagian Alvaro biasa tidur. Ia gunakan pula bantal yang biasa Alvaro tiduri sebagai bantalnya dan mulai memejamkan mata.

"Kenapa kalau tidur di tempatnya Alvaro jadi ngantuk ya?" Gumam Sofie.

Dan tanpa Sofie sadari, kurang dari lima menit dirinya sudah benar-benar terbang ke alam mimpi.

***

Hari ketiga tanpa Alvaro...

"Sepi juga ya rumah ini..." Gumam Sofie sambil memakai make up di meja... Alvaro.

Entah gadis itu menyadarinya atau tidak, tapi sejak semalam ia tidur di sini, pagi ini ia juga kembali mandi di kamar Alvaro. Bahkan sampai memakai baju dan memakai make up.

Setelah rapi, sambil menunggu memanaskan mobil, Sofie membuka ponselnya. Tanpa sadar jari-jarinya membuka galeri dan melihat-lihat fotonya dengan Alvaro. Mulai dari foto pernikahannya, selfie bersama Alvaro dimana lelaki itu tengah mencium bibirnya saat insiden harus mematuhi peraturan untuk foto bersama, bahkan setelahnya Sofie tak sadar kalau dirinya sudah membuka Instagram dan sedang menstalker Alvaro.

"Duh, apa sih! Kok aku jadi lihat-lihat fotonya Alvaro sih!" Ucap Sofie jadi kesal sendiri dan memasukan ponselnya dengan kasar ke dalam tas lalu melajukan mobilnya ke luar rumah.

Marriage In WarWhere stories live. Discover now