YUDISTIRA - Pandawa Pertama

Mulai dari awal
                                    

Saat malam tiba, para suruhan Kurawa membakar gedung tempat para Pandawa dan Kunti, ibu mereka, setelah sebelumnya mencoba meracuni makanan mereka.

Namun, Yudistira dan saudara saudaranya sudah mendapat petunjuk sebelumnya dari pamannya Widura adik Pandu sehingga kelima Pandawa dan Kunti berhasil lolos dari maut. Pandawa dan Kunti tidak mau kembali ke Hastinapura dan lebih senang menjalani kehidupan berkelana dan menjadi Brahmana. Hal itu dilakukan untuk menghindari konflik lebih lanjut dengan pihak Kurawa dan Raja Destrarasta.

Setelah hidup di hutan para Raksasa, para Pandawa dan Kunti kemudian pergi melintasi kota Ekachakra, lalu tinggal sementara di kerajaan Pancala. Arjuna berhasil memenangkan sayembara di kerajaan tersebut dan memperoleh seorang puteri cantik yang bernama Drupadi.

Tanpa sengaja Kunti memerintahkan agar Drupadi dibagi lima. Akibatnya, Drupadi pun menjadi istri kelima Pandawa. Sebelumnya Arjuna menawarkan agar Yudistira saja yang menikah dengan Drupadi dan keempat saudaranya hidup membujang selamanya, namun usul tersebut tidak diterima Kunti maupun Yudistira.

Dari perkawinan dengan Yudistira Drupadi melahirkan anak yang bernama Pratiwindya, dari Bima lahir Sutasoma, dari Arjuna lahir Srutasena, dari Nakula lahir Satanika, dan dari Sadewa lahir Srutakirti.

Versi pewayangan Jawa, setelah memenangkan sayembara, Arjuna menyerahkan putri itu kepada Puntadewa/Yudistira selaku kakak tertua. Semula Puntadewa menolak, namun setelah didesak oleh ibu dan keempat adiknya, akhirnya ia pun bersedia menikahi Drupadi. Dari perkawinan itu lahir seorang putera bernama Pancawala.

Jadi, menurut versi asli tokoh Drupadi menikah dengan kelima Pandawa, sedangkan menurut versi Jawa, ia hanya menikah dengan Yudistira.

Setelah menikahi dengan Drupadi, para Pandawa kembali ke Hastinapura dan memperoleh sambutan luar biasa, kecuali dari pihak Duryudhana.

Persaingan antara Pandawa dan Kurawa atas tahta Hastinapura kembali terjadi. Setelah peristiwa pembakaran di Warawanata, para Pandawa dan ibunya dianggap telah meninggal sehingga Duryudana diangkat menjadi putra mahkota menggantikan Yudistira. Ketika Yudistira kembali dalam keadaan hidup, Duryudhana tetap tidak mau melepas tahtanya sebagai putra mahkota.

Para sesepuh akhirnya sepakat untuk memberi Pandawa sebagian dari wilayah kerajaan tersebut.

Oleh Raja Destrarasta, anaknya Kurawa mendapatkan istana Hastinapura, sedangkan Pandawa mendapatkan hutan Kandawaprastha sebagai tempat untuk membangun istana baru. Meskipun daerah tersebut sangat gersang dan angker, namun para Pandawa mau menerima wilayah tersebut.

Selain wilayahnya yang seluas hampir setengah wilayah kerajaan Kuru, Kandawaprastha juga merupakan ibukota kerajaan Kuru yang dulu, sebelum Hastinapura.

Para Pandawa dibantu sepupu mereka, yaitu Kresna dan Baladewa berhasil membuka Kandawaprastha menjadi pemukiman baru.

Para Pandawa juga memperoleh bantuan dari Wiswakarma, yaitu ahli bangunan dari kahyangan, dan juga Anggaraparna dari bangsa Gandharwa. Dalam versi serial ANTV pembangunan istana dibantu sepenuhnya oleh Dewa Indra. Maka terciptalah sebuah istana megah dan indah bernama Indraprastha, yang bermakna "kota Dewa Indra".

Dalam versi pewayangan Jawa, nama Indraprastha lebih terkenal dengan sebutan kerajaan Amarta. Menurut versi ini, hutan yang dibuka para Pandawa bukan bernama Kandawaprastha, melainkan bernama Wanamarta.

Kitab Mahabharata bagian kedua atau Sabhaparwa mengisahkan niat Yudistira untuk menyelenggarakan upacara Rajasuyayasna demi menyebarkan dharma dan menyingkirkan raja-raja angkara murka.

Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa memimpin tentara masing-masing ke empat penjuru Bharatawarsha (India Kuno) untuk mengumpulkan upeti dalam penyelenggaraan upacara agung tersebut. Kalau dalam versi serial ANTV upacara tersebut untuk mendapat pengakuan atas berdirinya kerajaan baru Indraprasta dan agar bisa lepas dari Kerajaan Hastinapura.

Kisah Tokoh Tokoh MAHABHARATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang