Her

380 50 27
                                    

all JTK pov...

Before he met (Y/N)...

Berdiam diri di mansion bukanlah hal yang menyenangkan bagiku. Rasanya aku seperti orang bodoh saja. Bersantai-santai di sofa Slendy dan menggoyang-goyangkan kakiku penuh rasa bosan.

Aku ingin pergi berburu, tapi Slendy tidak mengizinkanku. Ukh, menyebalkan sekali makhluk botak itu. Ia terlalu banyak membuat peraturan. Ayolah, aku bukan anak-anak (masalahnya kau itu buat keributan terus tauk).

Apa ia tidak mengerti betapa bosannya diam di mansion super besar ini? Aku bisa saja menonton anime (lah?), tapi aku sedang malas hari ini.

"Jeff, lakukanlah sesuatu. Kau seperti anak no life." ujar EJ atau Eyeless Jack. Aku menatapnya malas dan berbaring di sofa Slendy yang empuk. Masa bodo jika nanti dia akan marah.

EJ hanya menggelengkan kepalanya pelan sambil melangkah pergi entah kemana.

"Ugh, can't i just go outside and look for another victim or something to play? " erangku penuh kekesalan. Tiba-tiba saja lampu imajiner muncul dari kepalaku begitu saja.

"Ah, kenapa aku harus meminta izin Slendy? Pergi saja selagi ada kesempatan." ujarku sambil menampilkan seringaian konyol.

Tanpa pikir panjang, aku mengambil pisau kesayanganku dan berlari pergi keluar mansion.
Tanpa kusadari, Ben ternyata dari tadi melihatku dari belakang.

"Sepertinya nanti akan ada keributan besar antaranya dan Slendy."

.....

Sebenarnya ini terlalu pagi bagiku untuk mulai beraksi. Tapi tidak apalah, namanya juga orang bosan. Toh, aku bisa menyelesaikan kerjaku dengan cepat dan tentu saja... Kotor.

Aku berlari di antara pepohonan-pepohonan dengan cepat, mencari mangsa untuk jadi mainanku hari ini. Hingga tanpa kusadari ada seorang perempuan yang melihatku berlari.

Setiap rumah dan tempat sepi kukunjungi. Akan tetapi, sampai malam pun, aku tidak menemukan apa pun. Ah, sial. Kenapa sulit sekali? Tidak biasanya hal ini terjadi kepadaku. Biasanya aku bisa dengan mudah mendapat mangsa.
Apa ini karena aku tidak minta restu dari Slendy?

Persetan. Dia bukan ayahku. Tapi yah... dia mirip boss sih....

Aku berdiri di atas pohon sambil mengamati hutan dan kota. Mana tahu di sini ada manusia yang nyasar ke hutan. Atau manusia yang masih mencari kayu bakar di sini.

Srek srek...

Mataku sedikit melebar mendengar suara itu. Aku segera jongkok sambil mengeluarkan pisauku.

"Manusia? Tunggu... bukan." bola mataku melirik ke kiri dan ke kanan. Berjaga-jaga apabila ada serangan tiba-tiba dari samping meskipun aku berada di atas pohon.

"Jeff... the Killer...." mataku beralih ke arah jam 12 lalu menoleh ke bawah.

"Rake...." desisku pelan ketika melihat sosok makhluk yang mirip manusia. Dengan kuku-kukunya yang panjang itu.

"Let me guess, Zalgo brought you here?" terkaku santai. Ini bukan pertama kalinya aku berhadapan dengan Rake. Kacung (anak buah) Zalgo yang satu ini memang aktif berburu. Dia paling sering mengincarku karena aku pernah memotong lengannya sekali hingga putus.

Serendipity [Jeff The Killer X Reader] [Discontinued]Where stories live. Discover now