"Dia mengalami cedera otak traumatik kan Sensei?" Tanya Reishi pelan.

"Ya, dan karena perawatan yang 'Sembarangan', dia harus menanggung sakit sekali lagi." Haru menghela nafas. "Semoga hasil rontgen-nya cepat selesai."

"Saya akan kesana untuk menanyakannya." Kata Reishi.

Haru mengangguk. "Aku tunggu."

Reishi membungkuk pelan dan berlari dari sana.

"Sial, aku paling benci dengan keadaan seperti ini." Batin Haru sambil menyisir kasar rambut pirang kecoklatannya.

###

"Yamazaki-Sensei, aku akan menjadi dokter penanggung jawab Sakurai-san, dan aku butuh kamu untuk membantuku." Kata Haru saat selesai memeriksa hasil rontgen Sakurai Aki.

"Yoroshiku onegaishimasu." Jawab Reishi sambil membungkuk.

"Yoroshiku onegaishimasu." Haru juga membungkuk.

"Persiapkan segala sesuatunya untuk operasi besok, aku akan memeriksanya sebentar." Kata Haru.

"Baik." Reishi mengangguk.

Haru mengangguk dan pergi keluar ruangan menuju ruang perawatan Aki.

Reishi pergi ke rak buku dan mengambil beberapa buku dari sana. Kemudian membawa ke mejanya dan membaca buku- buku itu sambil mengetik di laptopnya.

"Hasil rontgen-nya parah sekali. Entah bagaimana dia menahan sakit selama setahun ini. Kasihan sekali. Aku berharap Kagura-Sensei dan aku bisa menyembuhkannya." Kata Reishi sambil membalik-balik lembar buku dengan pelan dan fokus.

Haru sempat menyampaikan apa yang terjadi pada Aki ke keluarganya. Mereka terlihat sedih dan meminta Haru untuk menyembuhkannya.

"Aku tidak bisa berjanji, tapi aku akan memberikan yang terbaik. Kalau dia bisa sembuh total, aku akan menyembuhkannya." Batin Haru sambil membuka pintu.

Dia mendapati lelaki berwajah lembut dan kulit putih itu tertidur lelap di ranjangnya. Rambutnya yang hampir menyentuh bahu tergerai di bantal. Saat Haru sampai di dekatnya, dia bisa melihat bulu mata pasiennya itu panjang sampai menyentuh pipinya. Bibirnya yang kecil dan penuh terlihat pucat. Hidungnya yang tadi mengeluarkan darah ternyata bentuknya bagus dan mancung.

Haru membuka kacamatanya dan menelengkan kepala saat menyadari anak ini sangat tampan. Sayang sekali dia harus menanggung sakit dan menghabiskan waktunya di rumah sakit untuk waktu yang lama. Haru yakin dia sekarang kesusahan untuk berbicara. Atau mengingat nama dokter yang merawatnya sekarang.

"Semoga aku bisa membantu menyembuhkanmu." Batin Haru sambil menatap Aki dan pergi dari sana.

###

"Haaaah.... operasinya menegangkan sekali." Kata Reishi saat selesai operasi dan pergi ke ruangannya untuk minum.

"Yamazaki-Sensei, waktu BSL dulu kamu sudah pernah ikut operasi?" Tanya Haru yang tadi jalan di belakangnya.

"Ah, iya Sensei, sudah beberapa kali, tapi yang cedera traumatik baru kali ini." Jawab Reishi sambil mengusap rambutnya.

"Hebat sekali, kamu sudah mengoperasi saat masih BSL, aku tidak salah memintamu untuk jadi partnerku." Kata Haru sambil duduk di kursi di depan meja Reishi.

"Hahaha, terima kasih Sensei, tapi aku masih tetap harus belajar dan mendapat bimbingan dari Sensei."

"Hmm... sampai sekarang pun aku terus belajar, masih banyak hal yang harus aku pahami."

Reishi tersenyum dan mengangguk. "Sensei, tadi aku sempat melihat anda kaget saat mengoperasi, ada apa Sensei?"

Haru melirik Reishi dan menghela nafas. "Mungkin tadi kamu belum menyadari saat pertama melihatnya, selain tengkoraknya yang masih retak, pendarahan hebat sedang terjadi, dan ada syaraf otaknya yang berdempet, aku kaget karena dia masih bertahan dengan keadaan separah itu."

The Time I Have For You (Yaoi) [Completed]Where stories live. Discover now