9: Memories

2.4K 90 5
                                    

Hiruk pikuk dari penjuru ruangan megah itu tiba-tiba terhenti ketika lampu padam.

Kemudian menyala dengan menyorotkan ke sosok yang berada diatas tangga. Mereka semua bisa melihat siapa yang ada disana.

"Hello! Everybody!!!" Panggil Orang itu pada seluruh manusia dipenjuru ruangan.

"Hey! Mr. Jack!" Jawab tamu undangan itu dengan kompak.

"How are you?!" Tanya Orang itu-Jack dengan senyum yang merekah.

"Fine, Mr! And hows yours?!" Jawab-tanya tamu undangan, lagi-lagi kompak. Disinyalir mereka telah latihan sebelum acara ini berlangsung.

"I'm fine too, always!" Jawab Jack. "Saya mengajak kalian ini karna suatu hal, ekhm, jadi begini. Kalian tahu kan anak saya? Zayn Al'afroz?" Lanjutnya lagi.

"Sure Mr!" Jawab mereka.

"Begini, jadi sebenarnya, anak saya, Zayn, ini acara pertunangannya." Ucap Jack kalem.

"What?!"

"Siapa perempuanh beruntung itu?"

"Bukannya Zayn baru kelas 3 SMP?"

"Kenapa tidak langsung menikah sajo?"

"Zayn-nya mana?! Kyaaa!!"

Riuh para tamu seketika berhenti ketika mendapat intruksi dari menager Jack.

"Okay, akan aku jawab pertanyaan kalian satu-satu" jawab Jack, karna dia memang mendengar semua ocehan pegawainya itu.

"Jadi, perempuan beruntung yang akan ditunangkan dengan anakku, Zayn, adalah Nayla Qwensy, keponakan istriku, Natly Al'afroz. Yang kunikahkan 2 tahun yang lalu.

"It just engagement, not wedding. Disini kan mereka hanya menjaga aksi saat diluar sana, menjaga hati dan menjaga mata. Jadi tidak ada tuntutan kalau tunangan itu harus berumur 18 tahun keatas 'kan? Kalau menikah, baru. Mungkin akan kunikahkan setelah lulus SMA.

"Ekhm, Zayn, kemarilah." Ucap Jack panjang lebar sambil terkekeh sedikit.

Tiba-tiba lampu terang benderang. Ternyata Zayn ada disamping ayahnya-yah berjauhan sekitar 2 meter-dengan penampilannya yang kasual tapi elegan. Dikait dengan gadis cantik berambut sebahu yang sedikit melengkung.

Kata orang sih,

Perfect couple!

"Silahkan Zayn, beri sambutan kepada pegawai kita!" Ucap Jack.

Zayn diberikan mic oleh menager Jack.

"Hi all." Ucap Zayn. Para wanita seketika melting mendengar suara Zayn yang cool itu.

"Hi! Zayn! How are you?!" Ucap para wanita sedikit laki-laki disana.

"Fine. So, y'all know my disaster, right?" Ucap Zayn. Tanpa embel-embel 'bagaimana keadaan kalian juga?'

Para tamu diruangan itu termenung bingung.

"Lo semua tau kan gue ditunangin? Pada dasarnya, gue gak mau ditunangin. Ini akal-akalan bokap. Hidup gue telah diatur. Masa depan gue ngelanjutin usaha bokap, gadis yang ditentuin dari muda.

"And hell, kalau Nayla yang gak bisa apa-apa bukan keponakan si Netly. Of course dia akan dikick dari mata ayahku. Beruntung sekali 'kan?" Ucap Zayn sambil melirik Nayla yang pegangan tangannya mulai mengendur.

"Jangan tampangkan muka sedih kalian, karna gue tidak perlu dikasihani. Sekian." Ucap Zayn lagi. Dan langsung memberikan mic kepada menager Jack dan langsung pergi.

You Can't Disappear From Me everyday(boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang