3: idgaf

3.2K 146 3
                                    

2.

*John's POV*

"Argh!" Badanku ngilu setengah mati! Belum bangun dengan puas tapi dapet bogem mentah! Siapa sih yang berani mungusir James Wessmburg dari ranjang empuk itu?!

"Are we together?!" Tanya Zayn dengan tatapan horror. Aku tidak mengerti, sungguh.

"Together apa?" Tanyaku balik.

"Are we had a.... Aaaaa ... Aargh!" Dia malah pusing sendiri. Apa sih?

Dingin.

Saat aku menyadari bahwa hawanya dingin! Dan well, kok aku telanjang gini.

Dan aku menyadari bahwa Zayn juga.

Apa aku mabuk dan akhirnya menyerang Zayn. Aku berpikir keras. Memang sih aku melakukan seks dengan seseorang, tapi bukan Zayn lah! Pasti bukan Zayn!

"Hey, nyet?!" Teriak dia, mungkin bersungut untukku.

"Ye..yeahhh???"

"Kenapa lo ngelakuin ini ke gue? Bastard!" Dia langsung natap horror ke gue dan langsung sibuk mencari bajunya.

"Zayn,,, tunggu.. Ini salah paham!"

"You are bastard people i even seen. I'm straight you know? Did you have a brain? Are you didn't use your brain?

We never meet again, John. Demi kebaikan lo dan gue" lalu dia menghalu pergi keluar pintu VIP.

Aku terduduk, aku terpukul.

Aku kehilangan sahabat yang paling kusayang.

Dan itu karna aku?

Aku teman yang payah. Ya benar. Aku gak boleh ketemu dia lagi. Never.

*Zayn's POV*

Aku kejam. Aku juga tidak punya pikiran untuk seperti itu kok? Dia aja yang mengujiku untuk mengatakannya.

Aku langsung pulang kerumah dan melihat mobil John masih bertengger disepan rumahku. Ku telpon Frenz-sekertarisku-untuk membawa mobil John kerumahnya. Dia cukup handal membawa mobil tanpa kunci. Haahaa

Aku langsung kekamarku, membersihkam diri dan mencoba untuk mengevaluasi diriku ini. Apakah ada yang salah? Kenapa John bisa seperti itu terhadapku? Sekarang, bagaimana aku dan John kedepannya?

Bagaimana kalo orangtua John mengetahui ini? Bagaimana keluargaku? Ah, aku kan juga disuruh mencari pasangan sekarang juga.

1.... 2..... 3..... 4.... Seminggu.... 2 minggu....

Seperti biasa. Hidupku hambar sekarang, gak ada yang biasanya ngajakin aku main. Yah lo tau kan gue masih SMA? Disekolahpun aku gak pernah berbicara dengan John.

"Hei! Zayn!"

"Emm, Carel, ada apa?" Tanyaku pada orang yang memanggilku ini.

"Ada masalah apa dengan John? Bukankah kalian sangat dekat?" Tanya Carel lagi.

"Ehm," aku berpikir, masa iya aku kasih tau ke dia? Big No. Issue nya Carel itu gay. Banyak juga yang gay yah Tuhan? "Tidak apa, pekerjaan mulai melibatkan waktu senggang gue"

"Ohhh.... Hmm,," ucapnya, lega. Dia bego kali ya "lo gak pinter bohong sob. But it's okay if you won't to tell me" dia pun ber-dadah ria dan pergi. Kutarik omanganku tadi soal dia 'bego'!

Aku berjalan tepat disaat John sedang berdiri dibelakangku, sejak kapan dia disini?!

"Ehm, excuse me?" Tanyaku dan mencari jalan lain.

"Zayn..." Ucapnya memegang bahuku. Tangannya kekar!

"Ehh John. Bentar lagi bel dan gue pindah kelas" ucapku asal.

"Zayn..." Kali ini aku menatap wajahnya. Tidak ada yang berubah. Tetap seperti John yang kukenal. Tapi raut wajahnya membuatku tertegun.

Raut wajahnya menggambarkan kesepian, lelah, membutuhkan sesuatu untuk tersenyum.

"John? What's wrong with you?" Tanyaku. Dan setelah kuperhatikan, dia lebih kurus daripada terakhir kami bertemu.

"Kembali lah kesisi gue Zayn..... Gue gak tau harus ngapain tanpa lo. Its like a bitchy place and i don't know to use!" Ucapnya setengah memohon.

"Salah lo apa?" Tanya ku balik.

Dia menatapku bingung. Apa-maksudmu?

"Think again and tell me about you feel." Ujarku asal. Loh kok kayaknya gue memberikan kesempatan kedua sih?

"Gue udah berfikir, gue udah mengevaluasi diri gue!" Ucapnya. Kok marah sih bang?

"Lalu?"

Di lorong yang sepi, yah ini sudah jam pulang sih. Anak-anak pasti sudah pada nongkrong tidak sehat atau yeah.

"Gue gak bisa lepas memikirkan lo Zayn!" Ucapnya yang langsung menubrukku dan memelukku. Hell yeah kalo akhirnya gue duluan yang kebanting dengan tubuh kecil begini.

"Woi slut! Ah ilah lo gila kagak usah meluk gue!!!" Marah deh gue. Ini pelecehan namanya.

John kemudian mengangkat wajahnya untuk melihatku. Pengen nangis? Apa pengen gue? LOH KOK

"Gue cinta sama lo. Gue bakal jadi pacar yang baik! Buat hubungan kita, dan selamanya!" Ucap dia kemudian mencium keningku dan turun mencium mulutku dengan ganas.

What the fuck hell is?!


TBC


Beudhhe. Pendek banget ye gila emng saya hahaha. Udah dikasih tau sebelumnya kan? Saya kadang gak mood banget hahaha.

Saya juga gasuka panjang2 gara2 nulisnua capek sih(that my truly fault), tapi ada alesannya kok! Biar pada diberi anugrah untuk bersabar. Wakakakk.

Voment please?😁

You Can't Disappear From Me everyday(boyxboy)Where stories live. Discover now