Abdurrahman Bin Abu Bakar Assidik dan Atika

5.3K 420 1
                                    

Putra dari Abu Bakar Assidik ini begitu mencintai istrinya yang bernama Atika, begitupun sebaliknya.

Melihat hal ini, Abu Bakar merasa khawatir jika cinta mereka akan melalaikan keduanya dari beribadah kepada Allah.

Kemudian Abu Bakar meminta anaknya untuk menceraikan istrinya tersebut.
Ia mematuhi perintah ayahnya meski kecintaan Abdurrahman masihlah begitu besar terhadap istrinya dan ia tidak dapat melupakan istrinya.
Tanpa Atika dalam hidupnya, ia larut dalam duka meski sebisa mungkin ia berusaha untuk tegar.
Hingga kedukaannya melahirkan sebuah syair berisi seperti ini:

Demi Allah, tidaklah aku melupakanmu..
Walau mentari tak terbit meninggi..
Dan tidaklah terurai air mata merpati itu..
Kecuali berbagi hati..
Tak pernah kudapati orang sepertiku..
Menceraikan orang seperti dia..
Dan tidaklah orang seperti dia dithalaq karena dosanya..
Dia berakhlaq mulia, beragama, dan bernabikan Muhammad..
Berbudi pekerti tinggi, bersifat pemalu dan halus tutur katanya..

Karena kesabaran keduanya mengahadapi ujian yang diberikan ayahnya. Akhirnya hati sang ayah pun luluh. Mereka diizinkan rujuk kembali. Dan Abdurrahman membuktikan beberapa saat setelah itu ia syahid di medan perang. Ia buktikan pada ayahnya bahwa cintanya terhadap istrinya tidak akan mengorbankan ibadah dan jihadnya di jalan Allah.

Cinta Romantis Di Zaman RasulullahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang